Di
awal pagi tanggal 25 Februari 1945, di jalur kereta api Busovača–Lašva
di dekat desa Strane, Batalyon ke-4 Partisan Yugoslavia dari Brigade
Krajina VI / Divisi Krajina IV - yang telah mendapat tambahan kekuatan -
menunggu kedatangan kereta api lapis baja Jerman yang dijadwalkan akan
melewati tempat tersebut beberapa saat lagi. Para gerilyawan komunis
Yugoslavia tersebut tak mengetahui bahwa kereta api incarannya ternyata
membawa pula seluruh perwira staff Kampfgruppe Eberlein
(Sicherungs-Regiment 639), sebuah unit khusus Wehrmacht yang telah
menjadi musuh utama mereka selama beberapa bulan ke belakang. Batalyon
ke-4 melakukan serangan terhadap kereta terlebih dahulu, sementara
peleton zeni sibuk menanam bahan peledak di bawah rel di kejauhan.
Selama beberapa saat pihak Jerman membalas tembakan musuhnya dengan
sengit, sehingga membungkam senjata-senjata Partisan, sebelum meneruskan
perjalanan mereka. Tak lama kemudian sebuah ledakan besar terdengar,
yang menghentikan gerak maju kereta. Kini dari segala arah datang
tembakan gencar yang berasal dari grup Partisan lainnya. Pasukan Jerman
menjadi panik, dan berlarian keluar kereta ke segala arah. Sebagian
besar dari mereka menjadi korban tembakan, sementara sisanya menyerahkan
diri dengan melambaikan kain berwarna putih dari dalam kereta. Pihak
Partisan terkejut dan gembira ketika mengetahui bahwa diantara tawanan
tersebut terdapat pula Oberst der Reserve z. V. Prof. Dr.phil. August
Ritter von Eberlein, perwira tua yang menjadi komandan Kampfgruppe
Eberlein sekaligus Sicherungs-Regiment 639. Komandan Brigade Partisan,
yang ikut hadir pada saat itu, mengenang, "Kami memandang dia dengan
perasaan tidak percaya. Pada akhirnya kami berhasil mencapai apa yang
kami idam-idamkan sejak lama: penangkapan seorang komandan Jerman."
Tidak seperti pasukan Wehrmacht yang sebagian besar terbunuh, pihak
penyerang Partisan hanya kehilangan satu orang tentaranya dalam
peristiwa ini!
Sumber :
www.bandenkampf.blogspot.com
www.de.metapedia.org
www.wehrmacht-awards.com
No comments:
Post a Comment