Seorang bintara Heer (Angkatan Darat) - yang juga merupakan calon perwira - berpose dalam sebuah foto studio di lokasi dan waktu yang tidak diketahui. Dia mengenakan topi bervisor yang dinamakan sebagai schirmmütze. Seragam yang dikenakannya adalah seragam khusus musim panas berwarna krem cerah, dengan schulterklappen (tanda pangkat bahu) yang menunjukkan pangkat Stabsfeldwebel (Sersan-Mayor). Di luar dari baris medali yang terpasang di dada atas, sebiji medali yang tersemat di seragamnya adalah Schleischer Adler (Silesian Eagle), yang menunjukkan bahwa pemakainya adalah bagian dari Freikorps Oberland yang berhasil memadamkan pemberontakan orang-orang keturunan Polandia di wilayah Silesia pada tahun 1919 s.d. 1921. Lengannya memegang pedang kehormatan perwira model Derfflinger buatan Firma Carl Eickhorn, yang mempunyai ciri khas gagang dengan kepala singa (versi lainnya adalah kepala panther atau merpati). Nama resmi dari pedang jenis ini adalah "Löwenkopf-Säbel für Offiziere mit Klingenwidmung Ehrendegen" (Kelewang Kepala Singa untuk Perwira dengan Bilah Pengabdian dari Pedang Kehormatan). Pada tahun 1930-an dan awal Perang Dunia II, setiap calon perwira Jerman (yang telah menyelesaikan pendidikan lanjutan mereka) mempunyai hak untuk membeli sebuah pedang pribadi berornamen khusus (selain dari pedang resmi yang telah diberikan dari sejak menjadi prajurit/bintara), yang nantinya bisa dipakai dalam momen-momen tertentu di luar tugas, seperti jalan-jalan, upacara, dan parade. Biasanya pedang jenis ini akan disesuaikan dengan seragam yang mereka pakai (dienstanzug atau paradeanzug).
Sumber :
http://www.wwiidaggers.com/SWDSOTH3.htm
No comments:
Post a Comment