Oberst
Alfred Greim (8 Agustus 1902 - 19 Mei 1943) dianugerahi medali
Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 4 Juni 1942 sebagai
Oberstleutnant dan Kommandeur II.Bataillon / Infanterie-Regiment
"Großdeutschland" (motorisiert). Medali bergengsi tersebut diberikan
sebagai penghargaan atas aksi defensif batalyonnya dalam pertempuran
melawan Tentara Merah di pinggir barat sungai Upa, Tula, tanggal 13
Desember 1941. Dengan hanya dibantu oleh beberapa buah meriam dari
Artillerie-Abteilung 400, Batalyon Kedua Resimen Grossdeutschland mampu
menahan berkali-kali upaya terobosan pasukan Soviet di sektornya yang
berjumlah lebih besar, hingga akhirnya musuh menyerah dan mundur
kembali. Greim sendiri nantinya meninggal dunia pada tahun 1943 selama
dalam perawatan di rumah sakit di tanah air, bukan karena luka-luka yang
dideritanya dalam pertempuran melainkan karena demam ruam akibat dari
infeksi oleh serangga di padang rumput Front Timur! BTW, dalam buku
"God, Honor, Fatherland: A Photo History of Panzergrenadier Division
“Grossdeutschland” karya Thomas McGuirl dan Remy Spezzano (halaman 27),
ada sedikit keterangan menarik mengenai foto ini (yang merupakan koleksi
Bundesarchiv Jerman): Di sakunya persis di bawah lambang elang,
tergantung salah satu medali terpenting NSDAP, yaitu Blutorden (Blood
Order), yang hanya dikenakan oleh sekelompok orang yang terlibat kudeta
gagal partai Nazi di Münich tahun 1923. Uniknya, Greim sendiri bukanlah
anggota awal partai tersebut (karena ada larangan keras anggota militer
untuk ikut campur dalam urusan politik). Blutorden untuk Greim diberikan
karena pada saat berlangsungnya kudeta tanggal 9 November, ia masih
menjadi kadet muda sekolah infanteri Reichswehr di Münich. Komandan
sekolah tersebut, yang bersimpati pada Hitler, memerintahkan para kadet
untuk keluar membawa senjata demi mendukung usaha kudeta. Ironisnya,
pemberontakan keburu dipadamkan sebelum para tentara muda ini ikut ambil
bagian. Petinggi Reichswehr di Berlin kemudian memberikan hukuman
dengan memindahkan sekolah infanteri ke Dresden, sementara para kadet
dan perwiranya dijuluki sebagai "Putschists" (tukang kudeta). Kondisi
tidak menguntungkan ini berbalik saat Hitler naik ke tampuk pemerintahan
pada tahun 1933, dan para mantan didikan sekolah infanteri ini
mendapatkan kehormatan untuk dianugerahi Blutorden - sama seperti
veteran-veteran kudeta 9 November 1923 lainnya - meskipun notabene
mereka tidak terlibat langsung dalam peristiwa tersebut! Yang kemudian
terjadi adalah, keadaan tidak biasa saat ratusan prajurit militer - yang
sama sekali bukan anggota partai - berhak untuk mengenakan medali
langka Nazi yang hanya dikenakan oleh segelintir anggota awal partai
tersebut!
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=5&t=52168&hilit=alfred+greim
No comments:
Post a Comment