Generalfeldmarschall Walter Model (24 Januari 1891 - 21 April 1945),
tak diragukan lagi, adalah master peperangan defensif terbaik yang
dimiliki oleh Jerman dalam Perang Dunia II (1939-1945). Saat Wehrmacht
sedang jaya-jayanya di awal-awal peperangan, nama seperti Erwin Rommel,
Heinz Guderian dan Erich von Manstein menjadi identik dengan kemenangan
dan menjadi idola seluruh rakyat Jerman. Tapi ketika pasukan Hitler
berbalik ditekan dimana-mana dari pertengahan sampai dengan akhir
perang, maka nama Walter Model lah yang paling mencuat diantara
semuanya! Saat Perang Dunia II pecah pada tahun 1939, dia masih menjadi
Kepala Staff IV. Armeekorps dengan pangkat Generalmajor.
Kecemerlangannya dalam merancang strategi dan juga dalam memimpin
pasukannya membuatnya naik pangkat menjadi dua tingkat hanya dalam waktu
dua tahun! Saat pasukan Jerman kelabakan oleh serangan balik Soviet di
musim dingin tahun 1941/42, Model ditunjuk oleh Hitler untuk memimpin
front yang paling terancam di Rzhev, dimana di kiri, kanan dan depannya
adalah musuh semua! Kegigihannya - ditambah dengan mental pantang
menyerah - membuat wilayah yang dipimpinnya berubah menjadi "meat
grinder" (penggiling daging) bagi setiap pasukan musuh yang berani
menyerang. Jenderal Model membangun pertahanan berlapis yang luar biasa
sulit untuk ditembus, sementara pasukan cadangan selalu siap sedia
manakala satu wilayah Jerman diterobos oleh Rusia. Dalam kurun waktu 15
bulan saja (Januari 1942 s/d Maret 1943), perebutan wilayah Rzhev telah
membuat Rusia menderita korban dua juta orang, serta tercatat sebagai
kekalahan paling memalukan bagi jenderalnya yang paling brilian, Georgy
Zhukov! Meskipun pada akhirnya pasukan Jerman harus mundur, tapi mereka
melakukannya bukan karena kalah dalam pertempuran, melainkan karena
sebagian unit-unitnya dipindahkan ke Selatan demi membantu 6. Armee yang
kewalahan dalam Pertempuran Stalingrad. Rzhev telah membuat nama Model
melambung tinggi, dan menbuatnya dijuluki sebagai "Löwe der Abwehr"
(Singa Pertahanan). Ujian selanjutnya dari sang jenderal adalah saat dia
harus mempertahankan wilayah Orel dari pasukan Rusia yang berkekuatan
5:1. Dibutuhkan tiga minggu pertempuran brutal, korban setengah juta
manusia serta hancurnya 2.500 tank sebelum Tentara Merah akhirnya
berhasil menguasai Orel, dan itupun bisa terjadi setelah Model,
lagi-lagi, diperintahkan untuk menarik mundur pasukannya demi
menyeimbangkan posisi dengan pasukan Jerman di front lain yang telah
terlebih dahulu balik badan! Begitu dahsyatnya reputasi Model sehingga
di akhir tahun 1943 tersebut dia dicopot dari jabatannya sebagai
panglima pasukan garis depan, dan diperintahkan oleh Hitler untuk
standby, siap untuk dikirim kembali ke front manakala situasi
pertempuran telah kritis. Dengan kata lain, kini dia telah menjelma
menjadi "Pemadam Kebakaran sang Führer", yang diharapkan dapat
memadamkan setiap bencana terburuk yang terjadi! Kepercayaan Hitler
tersebut tidak disia-siakannya, dan pada awal tahun 1944 dia mampu
memindahkan secara utuh pasukan Jerman di utara Uni Soviet - yang
terdesak berat - menuju ke garis pertahanan baru di Estonia, sebuah
prestasi yang membuatnya mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi
Generalfeldmarschall. Tak cukup dengan itu, beberapa bulan kemudian dia
ditunjuk untuk mempertahankan Ukraina dari Tentara Merah. Seperti
sebelumnya, anakbuah Stalin harus merelakan 5.000 tank dan lebih dari
satu juta tentara yang menjadi korban sebelum akhirnya mereka merebut
Ukraina dari tangan Model! Baru saja menghela nafas, kembali Model
ditunjuk oleh Hitler untuk menstabilkan wilayah tengah Front Timur yang
acak-acakan setelah Operasi Bagration Soviet di musim panas tahun 1944.
Meskipun harus menghadapi kekuatan yang berlipat-lipat ganda - 4:1
manusia, 11:1 tank, 10:1 artileri, dan 8:1 pesawat udara - untuk
kesekian kalinya manusia satu ini mampu melaksanakan tugasnya dengan
baik, dan berhasil menunda kekalahan Jerman sampai berbulan-bulan
kemudian. Hitler yang berhutang budi langsung mengganjar Model dengan
medali tertinggi yang bisa dipersembahkan oleh Jerman: Brillanten, yang
hanya dimiliki oleh 27 orang saja di seantero Wehrmacht! Tidak itu saja,
dengan bangga sang pemimpin Jerman menyebut Model sebagai "Marsekalku
yang terbaik"! Walter Model kemudian diungsikan ke Front Barat, untuk
menghadang gerak maju Sekutu yang seakan tak tertahankan setelah
pendaratan di Normandia beberapa bulan sebelumnya. Dengan kegigihan dan
sikap pantang menyerah yang sama, dia berhasil menstabilkan front dan
membuat pasukan gabungan Amerika, Inggris dan Prancis terhenti di
perbatasan Jerman. Upaya Sekutu untuk menerobos pertahanan Wehrmacht
berujung dengan kegagalan dalam Operasi Market Garden dan Pertempuran
Hutan Hürtgen. Ini terbukti menjadi kemenangan terakhir Model, karena
dalam dua kancah peperangan berikutnya - Pertempuran Bulge dan Kantong
Ruhr - dia harus merelakan reputasinya ternodai. Kesimpulannya: bahkan
seorang dewa perang seperti Model pun tak dapat lagi menolong kondisi
pasukan Jerman yang sudah hancur-hancuran, yang pasukan terdepannya kini
diisi oleh orang-orang yang terlalu tua atau terlalu muda! Di bulan
April 1945, ketika dihadapkan pada pilihan untuk menyerah kepada
musuhnya (Marsekal Montgomery), Model memilih untuk pergi ke hutan
seorang diri, lalu menembak kepalanya dengan pistol yang dibawanya.
Salah satu pahlawan terbesar Jerman dalam Perang Dunia II tersebut kini
telah tiada, dan jenazahnya kemudian dikuburkan dalam satu liang lahat
bersama dengan seorang prajurit biasa yang "kebetulan" terbunuh di hari
yang sama. Sebagai penutup, saya bawakan ucapan yang umum dibawakan oleh
prajurit Jerman di Front Timur pada saat itu: "Dimana ada Model, maka
tak akan terjadi hal yang salah".
Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2012/02/album-foto-terbaik-walter-model.html
No comments:
Post a Comment