Thursday, October 31, 2019

Senjata Dek U-Boat

Foto berwarna asli zaman Perang Dunia II ini memperlihatkan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan pada pada senjata 37mm anti pesawat udara yang terpasang di dek U-boat (kapal selam Jerman), yang dilakukan ditengah ganasnya ombak lautan, dengan jaket pelampung serta tambang keselamatan sebagai satu-satunya alat pengaman. U-boat Kriegsmarine (Angkatan Laut Nazi Jerman) dari Tipe I, VII, IX dan X memiliki senjata tambahan yang sangat kuat yang ditempatkan di dek atas. Setiap kapal memiliki satu buah senjata ini yang terpasang di depan menara komando dan, apabila ditangani oleh awak yang handal, maka mereka bisa memuntahkan 15-18 tembakan dalam satu menit. Senjata dek sering digunakan untuk menghabisi kapal yang rusak atau menenggelamkan kapal berukuran kecil. Awaknya rata-rata terdiri dari 3 s/d 5 orang, dan biasanya dikomandani oleh Perwira Pengawas Kedua (IIWO). Untuk dapat menggunakan senjata ini, maka U-boat mau tidak mau harus muncul di permukaan, sehingga karenanya secara umum senjata dek tidak difungsikan manakala terdeteksi adanya pesawat musuh di sekitar. Untuk mengangkut amunisinya, diperlukan rantai manusia (dengan tiga orang berada di dek) untuk membawa peluru dari ruang penyimpanan utama di bawah ruang kontrol sampai ke senjata di luar. Selongsong yang telah digunakan biasanya lalu dibawa kembali ke dalam. Sebagian U-boat dilengkapi dengan ruang penyimpanan amunisi kecil yang tahan air di dek agar dapat mulai menembak dengan segera manakala perintah telah diberikan. U-boat Tipe II untuk patroli pesisir pantai tidak dilengkapi dengan senjata dek. Pada tahun 1937 dibuat rancangan untuk U-boat penjelajah Tipe XI yang rencananya dipersenjatai dengan empat buah senjata dek kaliber 127mm di dua menara yang terpisah. Sayangnya, rancangan ini tidak pernah masuk dalam tahap produksi...


Sumber :
Buku "Wolfpacks At War: The U-Boat Experience In WWII" karya Jak Mallmann Showell

Tuesday, October 22, 2019

Rongsokan Tank Jerman yang Terbakar

 Salah satu dari tank milik Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division yang menjadi korban dalam pertempuran di sekitar Jalan Wolska, Distrik Wola, Warsawa (Polandia), pada tanggal 9 September 1939. Tank ringan dari jenis Panzerkampfwagen II ini terbakar hebat setelah jalan yang dilewatinya - yang dihalangi oleh puluhan drum berisi terpentin di sekelilingnya - kemudian disulut api oleh pasukan Polandia yang bertahan, yang dipimpin oleh Letnan Zdzisław Pacak-Kuźmirski (Komandan Kompi ke-8 / Resimen Infanteri ke-40). Hanya beberapa saat sebelumnya, anakbuah Letnan Pacak-Kuźmirski menemukan 100 drum terpentin di pabrik "Dobrolin" yang berdekatan. Dia lalu memerintahkan agar drum-drum berisi bahan yang mudah terbakar ini di dijejerkan di depan barikade yang dipasang oleh unitnya. Kebakaran yang kemudian terjadi begitu hebatnya, sehingga Gefechtsgruppe 2 - yang merupakan pasukan penyerang terdepan Jerman - bisa dikatakan musnah dalam peristiwa "pembantaian" yang berlangsung selama satu jam tersebut! Foto diambil oleh Hugo Jaeger, yang mengabadikannya beberapa minggu kemudian setelah pasukan penyerbu Jerman menduduki Warsawa


Sumber :
https://time.com/3486074/world-war-ii-erupts-color-photos-from-the-invasion-of-poland-1939/

Upacara Penganugerahan Ritterkreuz untuk Pilot JG 52

 Upacara penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk dua orang pilot berprestasi Luftwaffe dari 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52), yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juli 1942 di Belyj-Kolodes (Ukraina), yang terletak di dekat Kharkov. Kedua pilot tersebut berdiri menghadap kamera di sebelah kanan, dan mendengarkan dengan serius saat General der Flieger Curt Pflugbeil (Kommandierender General IV. Fliegerkorps) sedang berpidato. Mereka adalah, dari kiri ke kanan: Feldwebel Alfred Grislawski dan Feldwebel Karl Steffen. Grislawski mendapatkan Ritterkreuz setelah mencatatkan 43 kemenangan udara terkonfirmasi, sementara Steffen setelah 44 kemenangan. Berdiri membelakangi kamera sambil membawa tas di belakang Pflugbeil adalah Oberleutnant der Reserve Hermann Graf (Staffelkapitän 9./JG 52), yang juga merupakan jagoan udara terkemuka Luftwaffe. Kepemimpinan Graf sebagai seorang Staffelkapitän begitu menonjol, sehingga beberapa orang anakbuahnya kemudian mengikuti jejaknya sebagai jagoan udara dan Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz). Selain dari Grislawski (total 133 kemenangan) dan Steffen (59 kemenangan), juga terdapat Ernst Süss (68 kemenangan), Leopold Steinbatz (99 kemenangan), dan Heinrich Füllgrabe (67 kemenangan). BTW, di latar belakang terlihat pesawat-pesawat transport dari jenis Junkers Ju 52 "Tante Ju" dan Fieseler Fi 156 "Storch"


Sumber :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=5&t=29879&start=17085

Sunday, October 20, 2019

Der Spieß dari Divisi Panzer Hermann Göring Luftwaffe

 Foto ini memperlihatkan seorang bintara dari Fallschirm-Panzer-Division "Hermann Göring" - divisi panzer satu-satunya milik Luftwaffe - yang mengenakan "Sonderbekleidung Der Deutschen Panzertruppen" (Seragam Hitam Pasukan Lapis Baja Jerman) dengan lambang elang Luftwaffe. Dari tresse (cincin piston) di kedua lengannya, kita bisa mengetahui bahwa dia adalah "Der Spieß" (Ibu Kompi), yaitu Hauptfeldwebel yang bertugas mengurusi masalah administrasi sebuah kompi dan juga tetek-bengek keperluan prajurit anggotanya. Di seragamnya dia mengenakan Flakkampfabzeichen (Medali Artileri Anti Pesawat Udara) serta Erdkampfabzeichen der Luftwaffe (Medali Serang Darat Luftwaffe)


Sumber :
http://www.wehrmacht-awards.com/forums/showthread.php?t=1020475