Thursday, May 30, 2019

Oberst d.R. Ewert von Renteln dari Resimen Kosak Wehrmacht

Oberst der Reserve Ewert von Renteln (10 April 1893 - 9 Januari 1947) adalah komandan Kosaken-Regiment 6 / 708.Infanterie-Division yang dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 13 Januari 1945 sebagai Oberstleutnant der Reserve dan Kommandeur Kosaken-(Festungs-)Grenadier-Regiment 360 / LXIV.Armeekorps / 19.Armee / Heeresgruppe Oberrhein. Kosaken-Regiment 6 nantinya berubah menjadi Kosaken-Regiment 360, dan bertempur di Front Barat. Setelah menyerah, dia dan anakbuahnya dikembalikan ke Soviet dan meninggal sebagai tahanan di tahun 1947. Ewert von Renteln sendiri merupakan ayah dari SS-Untersturmführer Carlotto "Karl" von Renteln, yang merupakan seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold dari schwere SS-Panzerjäger-Abteilung 11 / 11.SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland". Foto ini sendiri memperlihatkan saat Ewert von Renteln masih berpangkat Major der Reserve dan Komandan Kosaken-Festungs-Grenadier-Regiment 360, pada musim semi tahun 1944 sewaktu resimen yang dipimpinnya direlokasi dari Front Timur ke wilayah Charente Maritime, Normandia (Prancis). Di kancing seragamnya tersemat pita medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille), sementara di dadanya terpajang Verwundetenabzeichen in Schwarz, Eisernes Kreuz I.Klasse dan Panzerkampfabzeichen in Bronze. Dua insignia yang ada di lengan kirinya adalah panji POA (Русская освободительная армия, Tentara Pembebasan Rusia) serta perisai Terek-Kosaken-Regiment 6 (unit Renteln terdahulu). Renteln sendiri menenteng holster berisi pistol Tokarev TT-33 buatan Rusia di ikat pinggangnya.


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2010/07/album-foto-sukarelawan-cossack-dalam.html
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=71&t=238291&p=2206053#p2206053

Tuesday, May 28, 2019

Perwira Resimen Sukarelawan Kosak Wehrmacht

Leutnant Aleksey Isaieff/Isaev, seorang perwira sukarelawan Kosak Kaukasus dari Kosaken-Festungs-Grenadier-Regiment 360 / 708.Infanterie-Division, dalam sebuah foto yang diambil sebelum dimulainya D-Day di Charente Maritime, Normandia, musim semi tahun 1944. Dia mengenakan feldmütze (topi lapangan) M42, yang dipadukan dengan seragam Heer dengan kragenspiegel (insignia kerah) dan schulterklappen (insignia pundak) khusus Kosak, yang mulai diperkenalkan dari sejak bulan Mei 1943. Di dadanya - baris atas - tersemat tiga buah Ostvolkmedaille II.Klasse versi Gold, Silber dan Bronze (dari kiri ke kanan), disusul di bawahnya adalah Panzerkampfabzeichen in Bronze serta Verwundetenabzeichen in Schwarz. Di lengan kiri Isaieff terpasang perisai Terek-Kosaken-Regiment 6 (unit Isaieff terdahulu), sementara mepet diatasnya adalah Panzerabzeichen (Lencana Tank) unik yang hanya dipakai oleh anggota Kosaken-Festungs-Grenadier-Regiment 360 pimpinan Oberstleutnant Ewert von Renteln. Panzerabzeichen ini terbuat dari seng dan berbentuk siluet Panzer III dengan huruf "F" besar berwarna gold di tengahnya. Tidak ada keterangan pasti mengenai singkatan dari apa huruf "F" ini, dengan sebagian sumber menganggapnya sebagai singkatan dari Festung (Benteng) - yang merupakan bagian dari nama resimen tempat Isaieff bertugas - sementara sebagian lagi mengklaimnya sebagai singkatan dari Panzer-Abteilung F, unit lapis baja yang pernah berada di bawah komando Terek-Kosaken-Regiment 6. Lencana ini diberikan kepada anggota resimen yang sebelumnya telah berprestasi dalam pertempuran melawan tank-tank Rusia di Front Timur


Sumber :
https://foto-history.livejournal.com/1418296.html

Sunday, May 12, 2019

Lukisan Perwira 1. Gebirgs-Division

Lukisan karya Gisbert Palmié (1897-1986) berjudul "Vor der Schlacht" (Sebelum Pertempuran) ini dibuat pada tahun 1942 dan dipajang di Haus der Deutschen Kunst, Münich, sementara reproduksinya disebarluaskan melalui kartupos yang diedarkan di masa Perang Dunia II. Lukisan ini memperlihatkan sesi "Kommandeurbesprechung" (Pertemuan Komandan) dari 1. Gebirgs-Division pada tanggal 14 Juli 1941, yang digelar untuk merencanakan penyerangan terhadap Stalin Line, garis pertahanan Soviet di perbatasan dengan Polandia yang membentang sejauh 60-140 km. Selama beberapa waktu, sang pelukis telah menyertai perjalanan 1. Gebirgs-Division dalam penyerbuannya ke wilayah Rusia di tahun 1941. Dia membuat banyak lukisan dan sketsa selama masa tinggalnya tersebut, dengan "Vor der Schlacht" adalah yang paling terkenal diantara semuanya. Lukisan ini bahkan sampai membuat kesengsem Adolf Hitler, sehingga sang Führer membelinya seharga 22.000 Marks! Penyerbuan ke Stalin Line sendiri adalah salah satu prestasi 1. Gebirgs-Division yang paling menonjol dalam Perang Dunia II, dimana kesuksesannya telah membuahkan beberapa penghargaan Ritterkreuz untuk perwiranya. Meskipun mendapat tentangan dari atasannya Ludwig Kübler, dengan berani Divisionskommandeur Lanz memutar pasukan utamanya dan menusuk musuh dari arah samping dan belakang, sehingga membuat runtuhnya pertahanan musuh secara keseluruhan.

Sebagai identifikasi dari lukisan ini adalah, dari kiri ke kanan: 
1.Oberstleutnant Rudolf Lang (Kommandeur Gebirgs-Panzerjäger-Abteilung 44),
2.Oberst Egbert Picker (Kommandeur Gebirgsjäger-Regiment 98),
3.Hauptmann Josef Salminger (Kommandeur III.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 98),
4.Major der Reserve Peter Freiherr von le Fort (Kommandeur II.Abteilung / Gebirgs-Artillerie-Regiment 79),
5.Hauptmann Karl Eisgruber (Kommandeur II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 98),
6.Hauptmann Herbert Schlager (Kommandeur Gebirgs-Pionier-Bataillon 54),
7.Major im Generalstab Hans Steets (Ia Erster Generalstabsoffizier 1. Gebirgs-Division),
8.Major Josef Fleischmann (Kommandeur I.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 99),
9.Oberst Max Winkler (Kommandeur Gebirgs-Artillerie-Regiment 79),
10.Oberst Hermann Kress (Kommandeur Gebirgsjäger-Regiment 99),
11.Generalmajor Hubert Lanz (Kommandeur 1. Gebirgs-Division),
12.Major der Reserve Dr. Hans Otto Hofmann (Divisions-Nachschub-Truppen 54),
13.Hauptmann Franz Knabl (Kommandeur Gebirgs-Nachrichten-Abteilung 54),
14.Hauptmann Ludwig von Eimannsberger (Ib Quartiermeister 1. Gebirgs-Division)



Sumber :
http://www.wehrmacht-awards.com/forums/showthread.php?t=1002695&page=2

Tuesday, May 7, 2019

Mesin Perang Divisi Wiking di Polandia

Semua mata menuju ke depan! Foto ini memperlihatkan pemandangan di bagian dalam halftrack komando milik SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), yaitu sebuah Sd.Kfz.251/3 Ausf.D mittlerer Funkpanzerwagen. Kendaraan komunikasi yang dilengkapi dengan peralatan radio ini diproduksi dengan beberapa varian, tergantung dari peran yang dijalankannya: apakah untuk komunikasi antar tank atau untuk kerjasama antara darat dan udara. Kümmel sendiri terlihat nongkrong di sebelah kanan, dan cuma mengenakan diensthemd (kemeja tugas) ditengah panas yang begitu menyengat, sebuah pilihan yang lebih "adem" dibandingkan dengan apabila harus mengenakan seragam lapangannya yang terbuat dari bahan wol bulu dongdot. Di sebelah kiri adalah SS-Hauptsturmführer Paul Scholven (Chef 10.Kompanie / III.Bataillon / SS-Panzergrenadier Regiment 9 "Germania"  / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), sementara yang memakai Kopfhörer (headphone) di tengah adalah operator radio. Sang operator juga mengenakan Tarn-Gesichtsmaske M42 (rumbai pelindung muka) yang langka yang tergantung di lehernya, sebuah benda yang diproduksi secara terbatas sebagai ekstra kamuflase dan biasanya disediakan khusus untuk pasukan infanteri darat atau sniper. Foto ini sendiri diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann di Vilanovo, Polandia, pada tanggal 22 Juli 1944


Sumber :
Book "Kampfgruppe Mühlenkamp: 5. SS-Panzer-Division Wiking, Eastern Poland, July 1944" karya Douglas E. Nash dan Remy Spezzano 

Monday, May 6, 2019

Tawanan Afrikakorps dalam Pertempuran Stasiun Sened

Foto ini memperlihatkan empat orang tawanan Afrikakorps yang tertangkap dalam serbuan pasukan Amerika Serikat (dari 168th Infantry Regiment) ke posisi pertahanan Jerman-Italia di sekitar stasiun kereta api Sened, Tunisia selatan, pada tanggal 27 Februari 1943. Mereka semuanya berusia di bawah 25 tahun, sementara prajurit tak bertopi mengatakan pada penjaga Sekutu bahwa usianya baru 20 tahun. Posisi pertahanan pasukan Axis di Sened sendiri akhirnya berhasil direbut oleh tentara Amerika seutuhnya pada tanggal 21 Maret 1943 setelah melalui pertempuran yang sengit. Pada akhirnya, 152 orang tentara Jerman dan Italia menjadi tawanan perang (termasuk seorang jenderal Italia). Sementara itu, jumlah yang sama tercatat juga untuk yang tewas dan luka-luka. Direbutnya Stasiun Sened telah membuka jalan bagi pasukan Amerika untuk menguasai target selanjutnya yang lebih besar: Kota Maknassy. Selain itu, kesuksesan tersebut menjadi sangat berarti bagi Resimen Infanteri AD Amerika yang ke-168 pimpinan Kolonel Thomas Drake, karena ini adalah pertempuran pertama mereka melawan pasukan Poros!


Sumber :
https://www.warhistoryonline.com/world-war-i/3-wars-paved-way-world.html

Para Komandan Peleton dari Pionier Bataillon 25

 Foto yang diambil dari buku "Island of Fire" karya Jason D. Mark ini (halaman 52) memperlihatkan empat orang Zugführer (Komandan Peleton) dari Pionier-Bataillon 25 - sebuah batalyon zeni yang berada di bawah komando langsung 6. Armee - yang berfoto bersama di musim panas tahun 1942, selama berlangsungnya Unternehmen Blau (Operasi Biru), yaitu gerak maju pasukan Jerman di selatan Uni Soviet. Dari kiri ke kanan: Leutnant Emil Gräf (1. Kompanie), Leutnant Anton Locherer (2. Kompanie), Leutnant Fritz Molfenter (2. Kompanie), dan Leutnant Karl Vögele (2. Kompanie). Mereka semua bergaya "ngeboss" dengan cerutu tertempel di mulut! Pionier-Bataillon 25 sendiri merupakan perpaduan yang tepat dari pengalaman dan darah muda. Kebanyakan dari perwiranya pernah menjadi prajurit atau bintara dari batalyon yang sama selama berlangsungnya kampanye militer di Polandia (1939) dan Prancis (1940). Bisa dibilang bahwa Pionier-Bataillon 25 merupakan satu dari sedikit unit Wehrmacht dimana anggotanya menghabiskan seluruh karir militer mereka di unit yang sama. Apabila mereka terluka, dilatih ulang atau mendapat promosi kenaikan pangkat, maka kemungkinan sangat besar bahwa mereka akan dikembalikan lagi ke unit tercinta mereka. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Ini semata sebagai keistimewaan dari salah satu unit zeni tertua yang dimiliki oleh Angkatan Darat Jerman! Di musim panas tahun 1942, batalyon pimpinan Hauptmann Dr. Ludwig Büch ini berkekuatan 451 orang, yang terdiri dari 11 perwira, 1 petugas administrasi, 43 bintara dan 396 prajurit. Kekuatannya terdiri atas tiga kompi: kompi pertama dipimpin oleh Oberleutnant Max Bunz, kompi kedua dipimpin oleh Oberleutnant Walter Heinrich, dan kompi ketiga dipimpin oleh Oberleutnant Eberhard Warth.


Sumber :
Buku "Island Of Fire: The Battle For the Barrikady Gun Factory In Stalingrad November 1942 - February 1943" karya Jason D. Mark

Sunday, May 5, 2019

Kurt Meyer Memakai Kamuflase Telo-Mimetico

SS-Standartenführer Kurt Meyer (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") dalam foto yang diambil di Normandia dan diambil pada tanggal 28 Juli 1944 seusai upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Sturmbannführer Erich Olboeter (Kommandeur III.[gepanzerte]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 26), yang dihadiri langsung oleh SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS Panzerkorps "Leibstandarte"). Dalam foto ini "Panzermeyer" memakai pakaian kamuflase Italia "Telo Mimetico M29". Pola Telo Mimetico ini patut mendapat perhatian karena dua hal: pertama, karena mulai diperkenalkan pada tahun 1929 maka dia tercatat dalam sejarah sebagai kamuflase pertama yang digunakan secara luas. Kedua, Karena rentang waktu penggunaannya dari tahun 1929 s/d 1992 maka dia menjadi pola kamuflase yang paling lama operasional! Digunakannya Telo Mimetico oleh tentara Third Reich bersamaan pula waktunya dengan pelucutan senjata tentara Italia tahun 1943. 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" dan 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" ikut berpartisipasi dalam proses pelucutan ini, dan karenanya tidak heran bila banyak anggota kedua divisi tank SS ini yang 'kedapatan' mengenakan Telo Mimetico, baik versi pertama maupun versi selanjutnya. Selain mereka, tercatat pula sebagai pengguna adalah 29.Waffen-Grenadier-Division der SS ("Italienische Nr.1"), unit-unit Wehrmacht yang beroperasi di Balkan dan Italia, serta beberapa sekutu Eropa Jerman


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2012/08/foto-kurt-panzermeyer-meyer.html
http://stabswache-de-euros.blogspot.com/search?updated-max=2018-10-10T19:07:00%2B02:00&max-results=1&start=2&by-date=false

Friday, May 3, 2019

Enam Orang Bintara Berprestasi dari SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600

Foto hasil jepretan SS-Kriegsberichter Friedel Könnecke - dan pertama kali dipublikasikan dalam surat kabar "Illustrierter Beobachter" ini - memperlihatkan enam orang bintara dari SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 yang diberi ucapan selamat setelah menghancurkan 16 buah tank T-34 Rusia menggunakan Panzerfaust dalam pertempuran yang berlangsung di jembatan Zehden, sungai Oder, di pagi hari bulan di Februari 1945. Salah satu dari mereka telah mengenakan dua buah lencana Panzervernichtungsabzeichen di lengannya (yang menunjukkan bahwa dia sudah menghancurkan dua buah tank musuh menggunakan senjata genggam-tangan). Orang paling kanan yang memakai jaket penerjun berwarna hijau zaitun dengan strip pangkat SS-Obersturmführer di lengan adalah Joachim "Macki" Marcus (Chef 3.Kompanie / SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600), sementara perwira berbalut jaket kamuflase putih yang merentangkan tangannya untuk bersalaman di sebelah Markus adalah SS-Hauptsturmführer Karl FUCKER (yoi brow, memang itu namanya dari lahir!) yang merupakan Führer SS-Jagdverband "Mitte". Jembatan Zehden - yang dipertahankan oleh sebuah Kampfgruppe yang beranggotakan elemen-elemen dari SS-Jagdverband "Mitte" dan SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 (Kampfgruppe ini dipimpin oleh SS-Sturmbannführer Siegfried Milius) - mendapat serangan dari 30 buah T-34, dengan 16 di antaranya kemudian dihancurkan oleh enam orang bintara dari unit patroli pengintai SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2011/12/album-foto-ss-fallschirmjager-bataillon.html

Karl Brommann dan Awak Königstiger-nya

Upacara penganugerahan medali Eisernes Kreuz II.Klasse untuk para anggota schwere SS-Panzer-Abteilung 503, yang diselenggarakan pada awal tahun 1945. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Adolf Grimminger (Ordonnanzoffizier schwere SS-Panzer-Abteilung 503), SS-Unterscharführer Emil Reichel (Richtschütze), SS-Oberscharfürer Brede (Halbzugführer), SS-Unterscharführer Böde (I-Staffel), SS-Unterscharführer Bier (Funker), SS-Sturmbannführer Friedrich "Fritz" Herzig (Kommandeur schwere SS-Panzer-Abteilung 503), dan SS-Untersturmführer Karl Brommann (Führer 1.Kompanie / schwere SS-Panzer-Abteilung 503). Di atas Panzerkampfwagen VI Tiger II "Königstiger" nongkrong SS-Unterscharführer Menke (Fahrer). Disini terlihat bahwa yang mendapat medali di hari itu adalah Brede, Böde dan Bier, dimana dua yang terakhir telah memegang urkunde (sertifikat) penganugerahannya. Yang paling "mengerikan" prestasinya dari para veteran tank ini adalah SS-Untersturmführer Brommann (yang diperban kepalanya), dimana hanya dalam waktu 10 minggu pertempuran di wilayah Danzig-Sopot (2 Februari s/d 26 Maret 1945), dia dan empat orang awak Königstiger-nya berhasil menghancurkan tidak kurang dari 72 tank Soviet (termasuk enam tank berat IS-2), 44 senjata anti-tank, serta 15 kendaraan lainnya. Luar biasanya, semuanya dilakukan saat Brommann hampir selalu dalam kondisi terluka (tapi tetap memaksakan bertempur), sehingga ketika akhirnya dia ditarik dari medan pertempuran, tercatat bahwa manusia satu ini telah kehilangan sebelah matanya, menderita luka bakar parah di bagian kepala dan lengan, serta carut-marut luka bekas serpihan bom di berbagai bagian tubuh lainnya! Atas prestasi azegilenya tersebut, Brommann dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 29 April 1945, yang diserahkan saat dia masih terbaring lemah di rumah sakit. BTW, pada saat foto ini diambil, jumlah Abschußringe für Panzer (ring kemenangan tank) di laras meriam Königstiger milik Brommann "baru" mencapai 30. Ini berarti bahwa baru 30 tank musuh yang berhasil dihancurkannya. Perhatikan pula bahwa Abteilungskommandeur Herzig mengenakan Fliegerstiefel (sepatu penerbang) di kakinya!


Sumber :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?t=165729

Thursday, May 2, 2019

Kunjungan Vidkun Quisling ke Front Timur

 Kunjungan Vidkun Quisling (Ministerpräsident Norwegen) ke markas para sukarelawan Waffen-SS asal Norwegia yang terletak di dekat Leningrad (Uni Soviet), bulan Mei 1942. Dia sengaja jauh-jauh melakukan perjalanan dari Norwegia ke Rusia demi untuk melihat kondisi terakhir sukarelawan-sukarelawan negaranya, yang tergabung dalam Freiwilligen-Legion Norwegen / SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Foto ini diambil di markas Kampfgruppe Jeckeln, di hari penganugerahan medali untuk para anggota mereka yang berprestasi dalam pertempuran di sekitar wilayah Leningrad. Tampak Qusling - sang pimpinan kolaborator Nazi dari Norwegia - menyalami SS-Untersturmführer Braset, yang baru saja dianugerahi Eisernes Kreuz II.Klasse. Seharusnya Quisling lah yang menyerahkan medali tersebut, hanya saja dia datang terlambat sehingga tugasnya digantikan oleh SS-Obergruppenführer und General der Polizei Friedrich Jeckeln, Komandan Kampfgruppe Jeckeln. Identifikasinya secara keseluruhan adalah, dari kiri ke kanan: Sverre Parelius Riisnæs (memakai seragam hitam, Justizminister Norwegen), SS-Sturmbannführer Arthur Qvist/Quist (Kommandeur Freiwilligen-Legion Norwegen),  SS-Oberscharführer Fenrik Bjørn Østring (Zugführer di 1.Kompanie / Freiwilligen-Legion Norwegen), tidak diketahui (terhalang oleh bendera Norwegia), SS-Oberscharführer Arne Nilsen (Zugführer di 1.Kompanie / Freiwilligen-Legion Norwegen), Quisling, SS-Hauptsturmführer Brynjulf Gottenborg (Adjutant Freiwilligen-Legion Norwegen), dan SS-Untersturmführer John Braset (Chef 3.Kompanie / Freiwilligen-Legion Norwegen). Perhatikan panji Norwegia yang terletak di lengan kiri para sukarelawan ini, yang juga mengenakan bergschuhe (sepatu gunung) walaupun mereka notabene tergabung dalam unit infanteri biasa


Sumber :
https://no.wikipedia.org/wiki/Arthur_Qvist