Tuesday, June 21, 2022

Kommandogerät 40 Luftwaffe

General der Infanterie Rudolf Schmundt (kedua dari kiri, Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht) dan Oberst im Generalstab Oldwig von Natzmer (kedua dari kanan, Ia Erster Generalstabsoffizier Panzergrenadier-Division "Großdeutschland") berdiri di dekat instalasi pertahanan udara Jerman di Front Timur, bulan Juni 1944. Instalasi tersebut dinamakan Entfernungsmesser (penjejak arah) dari jenis Kdo.​Ger.40 (Kommandogerät 40), dan biasa digunakan oleh unit-unit artileri anti pesawat terbang yang menggunakan meriam berat Flak 18 atau Flak 40. Fungsi alat ini sendiri adalah untuk menentukan posisi pesawat musuh yang menjadi target sasaran sekaligus menghitung jaraknya dari darat. Butuh setidaknya lima orang untuk mengoperasikan alat ini, sementara beratnya yang mencapai hampir 1 ton - tepatnya 915 kg - membuat ruang lingkup penggunaannya terbatas hanya sebagai alat pertahanan diri dan bukan pendukung serangan. Meskipun begitu, lensa kualitas super yang digunakannya serta keakuratan penguncian targetnya yang telah banyak teruji membuat Kommandogerät 40 menjadi andalan utama para pengontrol tembakan meriam Wehrmacht. Foto ini sendiri dibuat oleh Kriegsberichter Gottert, dan pertama kali dipublikasikan oleh "Berliner Verlag" di bulan Juni 1944.

Sumber :
https://audiovis.nac.gov.pl/obraz/1802/
https://www.gettyimages.ca/detail/news-photo/the-picture-from-national-socialist-reporting-shows-news-photo/1058609836

Sunday, June 19, 2022

Jenderal-Jenderal Jerman di Paris 1940


Penampakan jenderal-jenderal Wehrmacht di acara parade kemenangan pasukan Jerman di Place de la Concorde, Paris, hari Jum'at tanggal 14 Juni 1940. Di hari itu ibukota Prancis tersebut jatuh ke tangan tentara Nazi, sementara 2.000.000 warganya telah pergi mengungsi. Sebagai persiapan parade, pihak penguasa baru melarang warga setempat untuk mendekati sekitar wilayah Place de la Concorde dari pukul 08:00 pagi sampai dengan sore harinya. Sebagai identitas bapak-bapak bule yang nongtot dalam foto ini adalah, baris depan dari kiri ke kanan: Generalleutnant Hans von Salmuth (Chef des Generalstabes Heeresgruppe B), General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 18. Armee), Oberleutnant der Reserve Heinrich Graf von Lehndorff-Steinort (Adjutant Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), General der Kavallerie Georg Stumme (bocil yang membelakangi kamera, Kommandierender General XXXX. Panzerkorps), serta Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B). Di latar belakang terlihat deretan mobil mewah yang terparkir, yang kemungkinan besar adalah tunggangan khusus perwira-perwira tinggi Jerman yang menghadiri acara. Tiga mobil yang berada di sebelah kanan adalah, berturut-turut dari kiri ke kanan: Opel Admiral, Opel Kapitän, dan Horch 830 BL. Foto berwarna asli ini sendiri dibuat oleh salah seorang fotografer pribadi Hitler, Hugo Jaeger, yang "nebeng" bersama dengan Heeresgruppe B dalam invasi ke Benelux (Belanda Belgia Luxemburg) dan Prancis di musim panas tahun 1940.

Sumber :
https://artsandculture.google.com/search?q=kuechler&hl=en

Baris Kaku Prajurit dari Infanterie-Regiment 28


Para prajurit dari 3.Zug / 3.Kompanie / I.Bataillon / Infanterie-Regiment 28 berbaris dalam sebuah parade yang diselenggarakan di Friedrich-Wilhelm-Platz (Lapangan Friedrich-Wilhelm) yang terletak di pusat kota Neisse, Oberschlesien, Jerman. Foto ini diambil pada tanggal 7 November 1935 pada saat berlangsungnya rangkaian upacara pengambilan sumpah prajurit-prajurit baru dari Infanterie-Regiment 28. Hanya beberapa bulan sebelumnya (Maret 1935), Adolf Hitler secara terang-terangan melanggar Perjanjian Versailles (1919) saat dia mengumumkan "Gesetz für den Aufbau der Wehrmacht" (Dekrit Pembangunan Angkatan Bersenjata), yang tak lagi terikat oleh pembatasan-pembatasan yang merugikan seperti sebelumnya. Hanya dalam tempo empat tahun (1935-1939), jumlah anggota Wehrmacht "meledak" dari hanya 100.000 orang menjadi 4.000.000 orang! BTW, gaya berbaris khas yang mereka peragakan dalam foto ini dinamakan sebagai "Stechschritt" atau "Stechmarsch" (kalau di Inggris dinamakan goose-step), yang intinya adalah berjalan dalam formasi tanpa menekuk lutut. Gaya berbaris semacam ini pertama kali diperkenalkan pada abad ke-18 oleh Generalfeldmarschall Leopold Prinz von Anhalt-Dessau, seorang jenderal dari Kerajaan Prusia era Friedrich the Great, yang terkenal karena telah berperan besar memodernisasi militer negaranya menjadi salah satu yang terkuat di Eropa pada masanya.

Sumber :
http://fhn.cba.pl/viewtopic.php?p=776

Sunday, June 12, 2022

Jenderal Küchler dan Bock di Belanda

 
Foto ini diambil oleh Hugo Jaeger pada tanggal 15 Mei 1940, dan memperlihatkan General der Artillerie Georg von Küchler (kiri, Oberbefehlshaber 18. Armee) yang sedang memberikan laporan kepada atasannya, Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) - dengan disaksikan oleh beberapa warga sipil setempat - di depan Christelijke Lagere school yang terletak di Rijksstraatweg, Rijsoord/Ridderkerk, Belanda, tak lama setelah berakhirnya perundingan penyerahan negara penjajah nusantara tersebut ke tangan Jerman pada tanggal 14 Mei 1940. Hanya dalam tempo empat hari Belanda bertekuk lutut oleh sapuan "Blitzkrieg" (Perang Kilat) Jerman! Dalam foto ini, Jenderal
Küchler mengenakan holster berisi pistol Walther PPK di ikat pinggangnya. Lokasi penyerahan sendiri berada di dalam bangunan sebuah sekolah bernama Johannes Postschool, dan ditandatangani langsung oleh panglima Angkatan Bersenjata Belanda saat itu, Henri Winkelman. Sekolah tersebut kini telah menjadi museum, lengkap dengan monumen yang bertuliskan: "Mereka yang mengacuhkan pertahanannya maka sama saja dengan mempertaruhkan kemerdekaannya"

Sumber :
https://artsandculture.google.com/asset/hitler-jaeger-file/lQHTtY7MrgNqGQ?hl=en

Sunday, June 5, 2022

Upacara Penganugerahan Ritterkreuz untuk Hubert-Erwin Meierdrees

 

 
ECPAD archives (DAT 1154 L02)

SS-Obersturmführer Hubert-Erwin Meierdrees / Meierdress (Führer Sturmgeschütz-Batterie / SS-Totenkopf-Artillerie-Regiment / SS-Division 'Totenkopf') terluka berat dalam pertempuran sengit melawan pasukan penyerbu Rusia di Kantong Demyansk, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Disana, saat sedang dalam masa pemulihan, dia mendapat kejutan tak terduga ketika dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 13 Maret 1942. Rekomendasi pemberian medali tersebut oleh Divisionskommandeur Theodor Eicke berbunyi sebagai berikut: "Meierdrees menjadi bagian dari Kampfgruppe (Grup Tempur) Bochmann saat tentara Rusia berhasil menembus garis pertahanan unit tetangga dari Heer (Angkatan Darat) yang terletak di selatan Staraya Russa, awal bulan Januari 1942. Untuk mengantisipasinya, Meierdrees menempatkan StuG-StuG-nya di arah tenggara dan timur-laut kota tersebut. Dari sana dia berkali-kali melakukan serangan balik yang membuat tentara musuh menderita banyak korban sehingga mengendurkan tekanan mereka terhadap unit Heer yang terjepit. Setelah Komandan Kampfgruppe Georg Bochmann terluka dalam pertempuran, SS-Obersturmführer Meierdrees menggantikan peranannya dan memimpin sisa-sisa anakbuahnya dalam pertempuran bertahan penuh determinasi di desa Biakova (terletak di jalan antara Staraya Russa dan Demyansk). Sejak akhir bulan Januari, Meierdrees telah mampu mempertahankan desa ini secara heroik dari berkali-kali serangan musuh yang berkekuatan jauh lebih besar, yang mengepung dari segala penjuru. Saat pihak Rusia - yang dilengkapi dengan pasukan tank dan dukungan udara - terlihat hampir berhasil menerobos garis pertahanan di satu titik, mereka selalu dipukul mundur oleh serangan balik yang berani dan cerdik, yang dipimpin langsung oleh SS-Obersturmführer Meierdrees. Pasukan Jerman di Biakova mampu bertahan selama ini adalah semata-mata berkat kepemimpinan yang luar biasa dan pantang menyerah dari komandan mereka yang heroik. Mempertahankan desa tersebut amatlah penting bagi keselamatan Benteng Demyansk, karena apabila Biakova berhasil direbut oleh musuh, maka mereka tinggal selangkah lagi bersatu dengan pasukan musuh lain yang menyerbu di selatan dari arah Gortschizy. Karenanya, saya merekomendasikan agar SS-Obersturmführer Meierdrees dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sebagai sebuah penghargaan atas perjuangan heroiknya serta kesuksesan-kesuksesan yang telah dia raih selama ini."


 
ECPAD archives (DAT 1154 L01)


Sumber :
https://imagesdefense.gouv.fr/fr/
https://www.tracesofwar.com/persons/21806/Meierdrees-Hubert-Erwin-aka-Meierdress.htm

Prajurit Afrikakorps dan BMW R12 di Tripoli

 
Prajurit-prajurit Afrikakorps menunggu giliran untuk ikut berpartisipasi dalam parade militer di Tripoli, Libya, tanggal 14 Februari 1941. Mereka adalah bagian dari kontingen pertama pasukan Jerman yang tiba di Afrika Utara, yang berangsur datang dari tanggal 10 Februari s/d 12 Maret 1941. Meskipun prajurit-prajurit ini sudah mendapatkan jatah tropenuniform (seragam tropis) dan tropenhelm (helm tropis), tapi, sebagian besar perlengkapan dan mesin perang mereka masih menggunakan cat lama yang biasa dipakai di daratan Eropa. Beiwagenkrädern (motor bersespan) dalam foto ini berasal dari jenis BMW R12, sementara mobil di belakangnya adalah Kübelwagen. Prajurit Afrikakorps dengan senapan Kar98k (Karabiner 98 kurz) tersampir di punggungnya ini mengenakan "Kradbrille" di matanya, yang merupakan kacamata khusus pelindung debu yang banyak digunakan oleh unit bersepeda motor seperti Aufklärungs (Pelopor) atau Kradmelder (Pengantar Pesan). Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Sturm dari KBK Lw 7 (Kriegsberichter-Kompanie Luftwaffe 7). Perhatikan rambu unik bergambar kereta kuda dan truk di latar belakang! Ada yang tahu maksudnya?

Sumber :
Bundesarchiv Bild 101I-424-0258-02

Wednesday, June 1, 2022

Upacara Penyambutan untuk Jagoan Stuka Georg Dörffel

 

Foto ini diambil di sekitar wilayah Kharkov pada tanggal 20 Juli 1943 oleh Kriegsberichter Jütte, dan memperlihatkan upacara penyambutan untuk Hauptmann Georg Dörffel (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1) yang baru saja kembali dari feindflug (misi udara) yang ke-800. Sambil memegang buket bunga dan berdiri di samping pesawat Focke-Wulf Fw 190 yang baru saja didaratkannya, Dörffel dengan semangat menenggak miras cap Tikus yang diberikan oleh Major Alfred Druschel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 1). Hanya berselang satu bulan kemudian, Georg Dörffel berhasil menyelesaikan misinya yang ke-900. Dia menerbangkan misinya yang ke.1000 pada tanggal 6 Oktober 1943, dan dengannya dia menjadi salah satu dari sangat sedikit pilot Luftwaffe yang mampu melakukan misi tempur sebanyak itu! Sang jagoan Stuka terbunuh di atas kota Roma, Italia, pada tanggal 26 Mei 1944 saat berusaha keluar dari pesawat Focke-Wulf Fw 190 F-8 yang dipilotinya. Kemungkinan besar kepalanya berbenturan dengan ekor pesawat yang melaju kencang, membuatnya tak sadarkan diri sehingga tak sempat membuka parasutnya.









Dari kiri ke kanan: Oberleutnant der Reserve Johannes Gehrmann (Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1), Hauptmann Georg Dörffel (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1), dan Leutnant Johannes Meinicke (Staffelführer 1.Staffel / I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1). Di hari yang sama, Oberleutnant d.R. Gehrmann menerbangkan misi tempurnya yang ke-400.

Dari kiri ke kanan: Oberleutnant der Reserve Johannes Gehrmann (Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1), Major Alfred Druschel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 1), Hauptmann Georg Dörffel (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1), dan Leutnant Johannes Meinicke (Staffelführer 1.Staffel / I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1).


Sumber :
https://www.bild.bundesarchiv.de/dba/de/search/?topicid=dcx-thes_personen_774u7o51p5xr4b6jden
http://forum.12oclockhigh.net/showthread.php?t=59973
http://historical-media.com/einzel/2013.9.13/_x2013.9.13.html