Sunday, June 30, 2019

Pernikahan Jagoan Luftwaffe Werner Mölders

 Momen pernikahan jagoan udara Luftwaffe Oberst Werner Mölders (General der Jagdflieger) dengan pasangannya yang cantik jelita, Luise Baldauf-Thurner, yang diselenggarakan di Königstein (Sachsen/Jerman) pada tanggal 13 September 1941. Nyelip di tengah-tengah pasangan pengantin yang berbahagia kemungkinan adalah Oberst Max Ibel (Jagdfliegerführer 3), sementara perwira Heer yang berada di belakang Luise adalah Fritz von Forell, teman dekat Mölders yang pada tahun 1941 menulis buku tentang sang jagoan Luftwaffe berjudul "Mölders und seine Männer" (Mölders dan anakbuahnya). Di sebelah kanan Mölders adalah ibu tercintanya, Annemarie, sementara di sebelah kiri Luise adalah orangtuanya (ayahnya adalah seorang perwira RAD). Ayah Mölders sendiri, Victor, adalah seorang guru sekolah biasa yang gugur sebagai pahlawan Jerman dalam pertempuran di Hutan Argonne (Prancis) dalam kancah Perang Dunia Pertama di tahun 1915. Tragisnya, hanya berselang dua bulan setelah foto ini diambil - tepatnya pada tanggal 22 November 1941 - Werner Mölders, sang jagoan udara terbaik Jerman sampai saat itu, tewas dalam kecelakaan udara, bukan sebagai pilot tempur melainkan saat sedang menjadi penumpang dalam pesawat Heinkel He 111 di dalam perjalanan menuju Berlin untuk menghadiri upacara pemakaman Generaloberst Ernst Udet yang mati bunuh diri!


Sumber :
http://www.wehrmacht-awards.com/forums/showthread.php?t=986502

Wednesday, June 19, 2019

Prajurit Jerman Mencuci Mobil

Seorang prajurit Jerman di Westende, Belgia, sedang sibuk mencuci sebuah Opel 1937 Super 6 cabriolet, jenis mobil sipil yang seringkali digunakan oleh Wehrmacht. Simbol taktis Pionier-Kompanie motorisiert (Kompi Zeni Bermotor) terdapat di fender kanan, bersama dengan huruf "K" berukuran kecil serta di atas "WH" yang merupakan singkatan dari "Wehrmacht Heer". Fender di sebelah kiri memajang simbol yang tidak diketahui. Mobil ini belum lama digunakan oleh Wehrmacht, yang terlihat dari masih dipakainya plat nomor sipil: IZ-226285, dimana IZ merujuk pada Rhine Provinz. Biasanya sesudah secara resmi menjadi bagian dari Wehrmacht, plat nomornya pun akan dirubah. Plat nomor yang digunakan oleh militer dan pemerintahan Jerman dalam Perang Dunia II adalah: WH = Wehrmacht Heer (Angkatan Darat), WM = Wehrmacht Marine (Angkatan Laut), WL = Wehrmacht Luftwaffe (Angkatan Udara), rune SS = Schutzstaffel, OT = Organization Todt, Pol = Polizei (Kepolisian), DR = Deutsche Reichsbahn (Jawatan Kereta Api), dan RP = Reichspost (Jawatan Pos)


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2018/02/foto-belgia-di-masa-pendudukan-jerman.html

Thursday, June 13, 2019

Generalleutnant Wolfgang Fischer di Afrika Utara


Dalam banyak sumber dan penerbitan, perwira ketiga dari kiri - yang memakai ledermantel (mantel kulit) - kerap diidentifikasi sebagai "Si Rubah Gurun" Erwin Rommel (contohnya adalah disini), yang sedang dikelilingi oleh para prajurit Afrikakorps. Pada kenyataannya, dia adalah Generalleutnant Wolfgang Fischer (lahir 11 Desember 1888, lebih tua tiga tahun dari Rommel) yang memang pernah berperang di Afrika Utara saat menjadi Komandan 10. Panzer-Division. Fischer sendiri terbunuh secara tragis di Tunisia pada tanggal 1 Februari 1943, saat mobil yang ditumpanginya secara tidak sengaja masuk ke dalam kawasan ladang ranjau Italia yang tak bertanda. Dalam ledakan hebat yang kemudian terjadi, sang Divisionskommandeur kehilangan lengan kirinya serta kedua kakinya. tak lama setelahnya, Fischer tewas kehabisan darah saat bersusah-payah menulis surat perpisahan untuk istri tercintanya di tanah air. Secara nachträglich (anumerta) pangkatnya dinaikkan menjadi General der Panzertruppe tertanggal 1 April 1943.


Sumber :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=5&t=140865&p=2207969#p2207969

Wednesday, June 12, 2019

Inspeksi Rommel di Radar Luftwaffe di Denmark

Inspeksi Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B und Generalinspekteur der Küstenbefestigungen West) ke instalasi radar Freya LZc milik Luftwaffe, Büffel Stellung, yang terletak di Blåvand (Blaavandshuk ), pantai barat Jutland, Denmark, pada tanggal 5 Desember 1943. Radar tersebut masih dalam tahap konstruksi. Dalam inspeksi ini, Rommel menyoroti perbedaan njomplang di Luftwaffenortungsanlage Blaavandshuk, terutama antara instalasi radar dan meriam yang dilindungi oleh bunker beton, sementara ruangan barak awaknya masih terbuat dari kayu atau batu-bata. Sang Marsekal meminta agar semua bangunan terbuat dari beton atau besi anti bom. Karenanya tak lama kemudian dibangunlah bunker-bunker khusus dari tipe L 487. BTW, Perwira Luftwaffe yang berjalan mendahului di depan Rommel adalah Oberleutnant Paul Pleines (Chef 12. mittlere Flugmelde-Leit Kompanie / II.Abteilung / Luftnachrichten-Regiment 222)


Sumber:
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2012/03/album-foto-erwin-rommel-di-normandia.html
http://www.gyges.dk/stellungszentrale%202.htm
http://sgmcaen.free.fr/agenda-rommel.htm

Kunjungan Jenderal Finlandia ke Divisi SS Wiking

 Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Herbert Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking"), Letnan-Jenderal Harald Öhquist (perwakilan Panglima Angkatan bersenjata Finlandia di Komando Tinggi Angkatan Darat Jerman), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), Mayor Esko Riekki (mantan kepala Polisi Rahasia Finlandia yang kemudian menjadi pengorganisir utama gerakan pengumpulan sukarelawan SS asal negaranya), serta SS-Hauptsturmführer Friedrich Meyer (Adjutant SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking"). Foto ini diambil di Front Timur antara tanggal 27 s/d 30 Agustus 1941, saat kunjungan Jenderal Öhquist kepada para sukarelawan asal Finlandia yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Ketika sebagian terbesar dari "Finnische Legion" masih menjalani pelatihan di Gross Born (Jerman), sekitar 200 orang sukarelawan yang telah mempunyai pengalaman tempur kemudian didistribusikan terlebih dahulu ke unit-unit yang berbeda dari Divisi Wiking. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan para sukarelawan veteran ini, karena mereka inginnya dikumpulkan di satu unit yang sama, dan mereka juga menganggap bahwa sebagian perwira dan bintara Jerman telah memandang rendah terhadap kemampuan mereka. Untuk meredakan keresahan ini, didatangkanlah Öhquist ke wilayah operasional Wiking di Rusia. Selama masa kunjungannya yang berlangsung selama empat hari tersebut, sang jenderal Finlandia menampung keluhan para rekan senegaranya sekaligus melihat dari dekat kondisi kesejahteraan mereka


Sumber :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=59&t=242010&p=2207825#p2207825

Rommel Menginspeksi Aneka Ranjau Darat

Generalleutnant Dr.-Ing. Wilhelm Meise (General der Pioniere im Heeresgruppe B) memperlihatkan beberapa jenis ranjau darat yang biasa dibawa oleh pasukan zeni kepada atasannya, Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), dari belakang ke depan: Glasmine 43; kemungkinan Schützenmine 400 gram; beberapa tipe Stockmine; Schützenmine 42; tiga S-Mine 35 dan satu pemicu. Yang terakhir adalah set Elektrisches S-Minenzünder 40 yang biasa digunakan untuk memicu S-Mine. "Paku"nya berfungsi sebagai pelatuk dan dihubungkan melalui kabel sambungan ke ranjau sehingga membuat wilayah penyulutannya menjadi lebih luas. Alat ini bekerja secara efektif bila digunakan dalam jarak beberapa meter dengan S-Mine, tapi tidak akan terlalu berguna bila digunakan dengan ranjau-ranjau dari jenis lainnya. Foto diambil di Normandia sebelum invasi Sekutu tanggal 6 Juni 1944 (D-Day)


Sumber :
Foto koleksi pribadi Hans Houterman
www.forum.axishistory.com
www.geocities.com

Saturday, June 1, 2019

Sanitäts-Feldwebel Rudolf Bäcker, Anggota Medis Wehrmacht yang Mendapatkan Ritterkreuz


 Sanitäts-Feldwebel Rudolf Bäcker (21 Februari 1914 - 3 September 2005) pertama kali bergabung dengan Infanterie-Regiment 36 setelah menyelesaikan pendidikan dasar militernya periode 10 Oktober 1936 - 30 September 1938. Saat mobilisasi perang tahun 1939 dia menjadi anggota Infanterie-Regiment 57, tapi kemudian pindah kembali ke unit lamanya untuk berpartisipasi dalam penyerbuan ke Prancis (1940) dan Rusia (1941). Atas pengabdiannya dalam pertempuran di Jembatan Kuban dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 September 1943 sebagai Sanitäts-Feldwebel der Reserve di Stab II.Bataillon / Grenadier-Regiment 36 / 9.Infanterie-Division / Gruppe Allmendinger / 17.Armee / Heeresgruppe A, dan tercatat sebagai salah satu dari hanya 14 orang anggota medis di seantero Wehrmacht yang dianugerahi penghargaan setinggi itu! Bagaimana pula ceritanya seorang Sanitäter seperti Bäcker mendapatkannya? Inilah dia beibeh: Dalam pertempuran keempat memperebutkan jembatan Kuban yang sangat vital pada tanggal 18 September 1943, Tentara Merah Rusia menyerbu menggunakan kombinasi tank dan penyembur api, tak henti-hentinya beraksi selama berhari-hari walaupun malam telah tiba, sehingga pos komando batalyon tempat Bäcker bertugas pun berhasil dikuasai, termasuk lokasi perawatan prajurit Jerman yang terluka. Dalam situasi yang kritis seperti itu, Bintara medis Bäcker melihat sebuah panzer pendukung infanteri di sekitarnya, dan memutuskan untuk menaiki tank tersebut dan mengarahkan awaknya memutar ke belakang posisi pasukan musuh. Bäcker sendiri berada di belakang senapan mesin dan siap siaga dengan granat di tangannya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. Di sepanjang malam sebiji panzer tersebut melakukan manuver melalui medan yang telah dikuasai Bäcker dengan baik (dia telah bertugas di tempat tersebut selama setahun), sampai akhirnya tank musuh pertama terdeteksi melalui suara mesinnya. Bäcker dan panzernya menghancurkan tank tersebut, dilanjutkan dengan tank kedua dan ketiga melalui perpindahan posisi yang cermat. Ketika meriam panzernya macet, giliran Bäcker yang beraksi dengan senapan mesin dan membabat habis musuh dari arah yang tak mereka duga sama sekali. Pasukan infanteri Rusia menjadi panik dan menyangka adanya serangan balasan oleh kekuatan yang jauh lebih besar (ingat, saat itu gelap gulita!). Mereka pun berlarian mundur meninggalkan rekan-rekan mereka yang tewas dan terluka. Aksi nekad luar biasa yang dilakukan oleh Bäcker bersama dengan beberapa awak panzer tersebut telah menyelamatkan batalyonnya dari kehancuran, sekaligus menstabilkan kembali posisi pertahanan! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Agustus 1941) dan I.Klasse (27 Januari 1942); Verwundetenabzeichen Schwarz (25 November 1941) dan in Silber (9 September 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942) ; Infanterie-Sturmabzeichen (3 Februari 1943); Rumänische Tapferkeits-Medaille l. Klasse in Gold (12 Februari 1943); Deutsches Kreuz in Gold (18 Juni 1943); serta Nahkampfspange in Silber (3 Agustus 1943)


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2014/09/daftar-anggota-medis-wehrmacht-yang.html