Wednesday, May 31, 2023

Korvettenkapitän (Mayor Laut) Erich Raeder


Foto Korvettenkapitän (Mayor Laut) Erich Raeder, yang memakai seragam Kaiserliche Marine (Angkatan Laut Kekaisaran Jerman) sewaktu berlangsungnya Perang Dunia Pertama. Raeder dipromosikan menjadi Korvettenkapitän pada tanggal 15 April 1911, dan baru naik pangkat lagi menjadi Fregattenkapitän enam tahun kemudian, tanggal 26 April 1917. Dalam foto ini dia memakai medali 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse, yang didapatkannya pada tanggal 18 Februari 1915. Koleganya mengenalnya sebagai orang yang "penyendiri, kurang nyaman dalam hubungan yang lebih dari hubungan kerja, relijius, otoriter, puritan, kurang menghargai terhadap inisiatif individu... dan sangat sensitif terhadap segala kritikan." Karena sikapnya yang dingin dan selalu menghindari kedekatan dengan orang lain, teman-teman Raeder (yang jumlahnya segelintir) mengakui bahwa sangat sedikit yang mereka ketahui tentang orang yang nantinya menjadi Panglima Angkatan Laut jerman dalam Perang Dunia II ini.

Sumber :
Bundesarchiv Bild 134-C1917

Sunday, May 28, 2023

Tentara Jerman Menginspeksi Ranpur Soviet di Lublin

 Dengan penuh rasa penasaran, prajurit-prajurit Jerman melihat-lihat kendaraan lapis baja BA-10A milik Tentara Merah di Lublin, Polandia, bulan September 1939. Mereka juga menyempatkan diri untuk ngadu huntu dengan prajurit Rusia yang menjaganya. BA-10A s/d BA-10M menjadi ranpur Soviet yang paling banyak diproduksi dalam Perang Dunia II, dengan jumlah mencapai 3.377 buah dari tahun 1938-1941. Ranpur dengan senjata utama meriam kaliber 45mm ini digunakan juga oleh Angkatan Barsenjata Finlandia dan Jerman. Pada kenyataannya, begitu banyak BA-10 yang dirampas oleh Wehrmacht sehingga pihak Komando Tinggi membuat nama resmi baru untuk kendaraan satu ini: Panzerspahwagen BA-203(r)! Foto oleh Kriegsberichter Höllenthal dari PK (Propaganda-Kompanie) 637 Ost


Sumber :
http://riowang.blogspot.com/2009/09/brest-nazi-soviet-military-parade-23_25.html

Sunday, May 21, 2023

Erwin Rommel di Atas AEC "Max"

General der Panzertruppe Erwin Rommel (Kommandierender General Deutsches Afrikakorps) duduk di atas atap "Max", sebuah kendaraan tempur AEC Inggris hasil rampasan, bersama dengan kompatriotnya dari Italia. Foto ini kemungkinan besar diambil di musim panas tahun 1941, saat Rommel sedang semangat-semangatnya mengusir pasukan Inggris dari Libya. Berdiri menunggu di samping "Max" di sebelah kanan adalah ajudan Rommel, Major Hans-Joachim Schraepler. Salah satu tugas tidak resmi Schraepler sebagai ajudan adalah membalas surat-surat para fans Rommel dari seantero Jerman yang berdatangan ke markas Afrikakorps, seiring dengan berita kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh "Der Wüstenfuchs" di medan perang Afrika Utara. Schraepler sendiri secara tragis terbunuh pada tanggal 9 Desember 1941 di dekat Derna, Libya. Penyebabnya: terlindas secara tidak sengaja oleh "Max" saat melakukan gerak mundur taktis demi menghindari perangkap kepungan serangan balasan Inggris (yang dikenal dengan nama Operation Crusader)! Di bulan yang sama, Rommel juga kehilangan dua orang jenderalnya yang gugur dalam pertempuran: Generalmajor Walter Neumann-Silkow (Kommandeur 15. Panzer-Division) dan Generalmajor Max Sümmermann (Kommandeur 90. leichte-Afrika-Division). Dalam catatan hariannya, Rommel mengakui bahwa Desember 1941 adalah bulan tersedih yang dijalaninya selama kampanye militer Jerman di Afrika Utara...

Sumber :
Foto koleksi pribadi Jim Haley
Buku "At Rommel's Side: The Lost Letters of Hans-Joachim Schraepler" oleh Hans-Albrecht Max Schraepler

Erich Zürn di Atas Citroën Traction Cabriolet

Oberleutnant zur See (Ing.) Erich Zürn, yang merupakan Leiter-Ingenieur (Kepala Mekanik) di U-48, berpose di atas sebuah mobil Citroën Traction Avant model cabriolet yang memajang simbol banteng ngamuk milik 7. Unterseebootsflottille di bagian depannya. Foto ini diambil di pangkalan Angkatan Laut Jerman di St.Nazaire, Prancis, tanggal 14 Mei 1941. Sebagai fotografernya adalah Kriegsberichter Kurt Schlemmer dari Marine Propaganda-Abteilung West. Oberleutnant Zürn adalah seorang Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz) yang bertugas sebagai Kepala Mekanik di kapal selam U-48 dari bulan Desember 1939 s/d Juli 1941. Dia ikut terlibat dalam sembilan patroli perang yang menghabiskan waktu selama 243 hari di lautan. Dalam kurun waktu tersebut, U-48 secara berturut-turut dipimpin oleh tiga orang jagoan U-boat (Herbert Schultze, Hans Rudolf Rösing dan Heinrich Bleichrodt), yang secara keseluruhan menenggelamkan 43 kapal dengan total tonase 273.435 ton!




Sumber :
https://imagesdefense.gouv.fr/fr/a-bord-d-un-cabriolet-citroen-traction-a-l-efigie-de-la-7-unterseebootsflottille-le-lieutenant-oberleutnant-erich-zurn-titulaire-de-la-croix-de-chevalier-de-la-croix-de-fer-1.html

Sunday, May 14, 2023

Kunjungan Rommel ke Batterie Rozenburg

Kunjungan inspeksi Generalfeldmarschall Erwin Rommel (tengah, Oberbefehlshaber Heeresgruppe B und Generalinspekteur der Küstenbefestigungen West) ke Batterie Rozenburg, salah satu benteng artileri pantai yang terdapat di wilayah Hoek van Holland, Belanda selatan, tanggal 26 Maret 1944. Perwira Kriegsmarine yang berada di sebelah kiri adalah Kapitän zur See Frank Aschmann (Seekommandant Südholland). Di sebelah kiri Rommel berdiri General der Infanterie Hans-Wolfgang Reinhard (Kommandierender General LXXXVIII. Armeekorps), sementara di sebelah kanannya adalah Hauptmann Hellmuth Lang (memakai seragam hitam Panzertruppen, Ordonnanzoffizier Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) dan Generalmajor Carl Wahle (Kommandeur 719. Infanterie-Division). Perwira lain yang memakai stahlhelm dan fernglas (teropong) kemungkinan besar adalah komandan baterai artileri Rozenburg. Meriam-meriam artileri kaliber terbesar di wilayah pendudukan Belanda terdapat di Festung Hoek van Holland, yaitu Marine-Küsten-Batterie Rozenburg (XV) yang terletak di sebelah selatan muara, serta Marine-Küsten-Batterie Vineta (III) dan Monster (VI) yang terletak di atasnya. Meriam-meriam tersebut diambil dari sisa kapal-kapal perang Belanda yang sudah non-aktif. Foto ini sendiri diambil oleh Kriegsberichter Jesse dari KBZ OB West (Kriegsberichter-Zug Oberbefehlshaber West).




Sumber :
https://www.atlantikwall-museum.nl/coastal-battery.html
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=5&t=147822&sid=78d82b8f0bb769a3633ae37dee35a1d5&start=495

Sunday, May 7, 2023

Kisah Rommel Mendapatkan Pour le Mérite


Erwin Rommel muda dalam sebuah foto yang diambil pada bulan Desember 1917, sewaktu berlangsungnya Perang Dunia Pertama. Di bulan itu, tepatnya pada tanggal 10 Desember 1917, Oberleutnant Rommel - yang menjabat sebagai Komandan Kompi di Württembergische Gebirgs-Bataillon - dianugerahi medali militer paling bergengsi era Kekaisaran Jerman yaitu Pour le Mérite. Sewaktu dimulainya ofensif Jerman di Caporetto yang dimulai pada tanggal 24 Oktober 1917, batalyon Rommel diserahi tugas untuk merebut posisi pertahanan Italia di tiga gunung: Kolovrat, Matajur, dan Stol. Dalam dua setengah hari - dari tanggal 25 s/d 27 Oktober - Rommel dan 150 orang anakbuahnya berhasil merebut 81 meriam artileri sekaligus menawan 9.000 orang tentara musuh (termasuk 150 perwira), sementara di pihaknya hanya menderita kerugian enam orang yang tewas dan 30 lainnya terluka! Rommel berhasil mencatatkan prestasi mengagumkan ini setelah secara cerdik memanfaatkan kondisi wilayah yang berbukit-bukit, memutari musuhnya dan melakukan serangan dari arah yang tidak disangka-sangka. Dia juga sudah menunjukkan kecenderungan melawan perintah atasan sejak dini dengan berkali-kali memerintahkan serangan saat belum ada perintah resmi atau bahkan saat disuruh mundur! Dalam pertempuran ini juga Rommel - dengan inisiatif sendiri - menyempurnakan taktik infiltrasi pasukan pelopor, yang nantinya secara resmi dipakai oleh Angkatan Bersenjata Jerman serta banyak negara lainnya. Taktik ini menitikberatkan pada upaya secepat mungkin mematahkan perlawanan musuh yang mempunyai kekuatan yang lebih besar, yang digambarkan oleh beberapa ahli militer sebagai "blitzkrieg tanpa tank". Dalam puncak kegemilangannya, pada tanggal 9 November 1917 Rommel sekali lagi memutuskan untuk menyerang posisi pertahanan musuh yang sangat kuat di Longarone, yang dipertahankan oleh 10.000 prajurit Italia dari Divisi Kesatu. Meyakini telah dikepung oleh kekuatan yang lebih besar (padahal aslinya hanya 150 orang), seluruh tentara Italia menyerahkan diri pada Rommel! Tak butuh waktu lama, beberapa minggu kemudian sang Kompaniechef brilian diganjar dengan "The Blue Max" alias Pour le Mérite.



Sumber ;
https://en.wikipedia.org/wiki/Erwin_Rommel
https://www.leo-bw.de/detail/-/Detail/details/PERSON/kgl_biographien/118602446/Rommel+Erwin+Eugen+Johannes