Monday, April 29, 2019

Tawanan Perang dari U-448 Tiba di Inggris

Foto hasil jepretan Lieutenant S.J. Beadell ini memperlihatkan tawanan perang dari kapal selam Jerman U-448 tiba di pelabuhan Bristol, Inggris, pada tanggal 20 April 1944. Nantinya dia akan dikirimkan ke kamp penampungan di Greenock, Skotlandia, setelah diinterogasi terlebih dahulu. Orang pertama yang berjalan keluar dari kapal HMS Pelican (L86) adalah Oberleutnant zur See Helmut Dauter (Kommandant U-448) . Persis di belakangnya adalah Kapten HMS Pelican, Lieutenant Jack Neville Bathurst. U-448 - sebuah kapal selam dari Tipe VIIC - tenggelam pada tanggal 14 April 1944 setelah dihantam oleh bom kedalaman dari kapal fregat Kanada HMCS Swansea dan kapal sekoci Inggris HMS Pelican. Lokasinya adalah di timur-laut Kepulauan Azores (posisi 46,22T dan 19,35B). Dalam peristiwa tersebut, 9 orang awak U-448 tewas, sementara 42 orang sisanya menjadi tawanan perang. Dalam foto ini, terlihat seorang petugas pelabuhan yang tercengang melihat kedatangan Oberleutnant z.S. Dauter, yang tetap berjalan dengan penuh kebanggaan walaupun telah menjadi seorang tawanan perang! Medali Deutsches Kreuz in Gold di dada kanan Dauter didapatkannya pada tanggal 13 November 1943, sementara medali Eisernes Kreuzes I.Klasse di dada kirinya didapatkan pada bulan Mei 1942. Selama karirnya sebagai kapten kapal selam, Dauter tidak pernah menenggelamkan satu kapal pun... tapi tercatat berhasil menembak jatuh satu buah pesawat amfibi musuh dengan senjata deknya!


Sumber :
https://www.iwm.org.uk/collections/item/object/205155072

Sunday, April 28, 2019

Penganugerahan Medali untuk Para Perwira Divisi SS Nordland

Upacara penganugerahan medali Ritterkreuz serta Deutsches Kreuz in Gold untuk para anggota 11. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland", yang diselenggarakan di Hungerburg, Austria, pada tanggal 12 Maret 1944. Yang menyerahkan medali adalah SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (mit der Führung beauftragt III. SS-Panzerkorps). Para penerima, dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Albrecht Krügel (Kommandeur II.Bataillon / SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Regiment 23 "Norge"), SS-Hauptsturmführer Rudolf Saalbach (Kommandeur SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 11 "Nordland"), SS-Untersturmführer der Reserve Georg Langendorf (Führer 5.(schwere)Kompanie / SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 11 "Nordland"), dan SS-Obersturmführer der Reserve Heinz Fechner (Chef 3.Kompanie / I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 23 "Norge"). Tiga yang pertama (Krügel, Saalbach dan Langendorf) mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, sementara Fechner mendapatkan Deutsches Kreuz in Gold. Kendaraan Schützenpanzerwagen Sd.Kfz. 251/9 Ausf.D "Stummel" di latar belakang adalah milik dari 5.Kompanie / SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 11 "Nordland". BTW, "mit der Führung beauftragt" artinya adalah "Pimpinan Sementara". Komandan-Jenderal III. SS-Panzerkorps (germanische) aslinya adalah Felix Steiner, tapi dari tanggal 25 Februari s/d 16 April 1944 dia mengambil cuti panjang karena sedang sakit keras, sehingga posisinya digantikan oleh Kleinheisterkamp sampai kondisinya pulih kembali.





Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2013/11/album-foto-upacara-penyerahan.html

Anggota Polizei sedang Membersihkan Senapan

 Wachtmeister Freber, seorang anggota ORPO (Ordnungspolizei), sedang membersihkan pegangan bawah senapan mesin MG-34 yang telah dilepaskan. Berdasarkan keterangan dari buku "ORPO Waffentechnischer Leitfaden", Bagian yang menonjol ke depan adalah engsel tempat pegangan diputar saat sedang mengganti laras senapan. Freber sendiri memegang sebuah kuas kecil yang digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel di bagian luar senapan. Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam majalah SIGNAL edisi bahasa Belanda, yang menceritakan tentang sebuah batalyon Polizei dalam gerak maju ke wilayah Leningrad di tahun 1941. Caption aslinya berbunyi: "Politieagenten brengen veslag uit de straatgevechten van Staro Panowo: Wachtmeister Freber had tussen de onoverzichtelijke ruines het contact met zijn kameraden verloren en zag zich plotseling door tien sowjetgeweren bedreigd. -- "Zij hebben me een paar straten naar achteren gebracht, maar vraag niet hoe" vertelt hij hier. -- Met schoppen en slagen van geweekolven op m'n hoofd. Maar ik ben Rijnlander en kan tegen een stootje. En toen 't donker werd ben ik 'm weer fijn gesmeerd" (Laporan resmi seorang anggota polisi mengenai pertempuran jalanan di Staro Panovo: Wachtmeister Freber telah kehilangan kontak dengan rekan-rekan seperjuangannya di sebuah reruntuhan bangunan, dan tiba-tiba kini berada dalam todongan senapan dari 10 orang prajurit Soviet. 'Mereka menyeretku ke jalanan sejauh beberapa blok, tapi tidak bertanya apa-apa kepadaku..' dia berkata. 'Mereka juga menendang dan memukul kepalaku dengan popor senapan. Tapi aku seorang Rheinlander - orang yang berasal dari Rhineland - sehingga aku masih cukup kuat untuk menerima semua siksaan tersebut. Dan ketika hari telah gelap, aku dapat dengan mudah meloloskan diri...). BTW, dalam foto ini Wachtmeister Freber tampak sedang ngelepus tembakau melalui pipa cangklong, yang dinamakan sebagai pipa meerschaum. Tindakan seperti ini secara teori sangat tidak dianjurkan, karena abu rokok yang terbuang berpotensi mengotori senapan yang telah dibersihkan, atau bahkan menimpa sisa-sisa mesiu yang masih tertinggal!


Sumber :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?t=126293

Tuesday, April 16, 2019

Richthofen dan Paulus di Stalingrad

Dari kiri ke kanan: Generaloberst Dr.Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Oberbefehlshaber Luftflotte 4 und Oberbefehlshaber Südost) bersama dengan General der Panzertruppe Friedrich Paulus (Oberbefehlshaber 6. Armee). Dalam buku "Island Of Fire: The Battle For the Barrikady Gun Factory In Stalingrad November 1942 - February 1943" karya Jason D. Mark (halaman 29), diceritakan bahwa pada tanggal 1 November 1942 pukul 07:45 pagi Paulus terbang menemui Richthofen di markas VIII. Fliegerkorps yang terletak di sekitar stasiun kereta api Razgulyayevka. Dia tiba pukul 08:30, dan langsung mengadakan pertemuan dengan beberapa petinggi Luftwaffe dan Heer yang saat itu ikut terlibat dalam aksi pertempuran di Stalingrad. Selain Paulus dan Richthofen, ikut hadir pula Generalleutnant Martin Fiebig (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps), Generalmajor Arthur Schmidt (Chef des Generalstabes 6. Armee), General der Artillerie Walther von Seydlitz-Kurzbach (Kommandierender General LI. Armeekorps), dan Oberst i.G. Hans Clausius (Chef des Generalstabes LI. Armeekorps). Foto ini diambil dari album foto pribadi milik Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen yang dilelang secara terbuka oleh Dickins Auctioneer Ltd pada bulan Maret 2017


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2012/09/album-foto-pertempuran-stalingrad.html

Monday, April 1, 2019

Tawanan Perang Wehrmacht di Kanada

Tawanan perang Wehrmacht (Heer, Luftwaffe, Kriegsmarine) di Camp 21, Kanada. Foto ini adalah sebuah kartu pos yang dikirimkan oleh salah seorang tawanan Jerman bernama Hans-Joachim Hartwig (pangkat Feldwebel) kepada salah seorang keluarganya yang bernama Frau Erna Hartwig (istrinya?) di Jerman sana, tepatnya di Berlin-Spandau, Götelstrasse 43. Uniknya, Camp 21 dikenal juga dengan nama "Espanola Internment Camp" karena terletak di sebuah kota bernama Espanola. Kota tersebut terkenal dengan pabrik kertas tuanya, dan di pabrik itulah para tawanan ini ditempatkan (Camp 21 sendiri beroperasi dari tahun 1940 sampai dengan 1943). BTW, salah satu tawanan di foto ini (perwira Luftwaffe di kanan belakang) memakai medali Spanienkreuz (Salib Spanyol), sementara nama kampnya sendiri adalah Espanola (Spanyol)! Sekedar informasi, para tawanan Jerman di Kanada dipilah-pilah berdasarkan fanatisme Nazi-nya (makanya anda tidak melihat ada anggota SS di foto ini!), disini juga tawanan boleh mengenakan simbol-simbol "terlarang" seperti Swastika, tapi itu HANYA bila kondisi seragam dan medali mereka dalam keadaan KINCLONG! kalau kelihatan bluwek sedikit, maka mereka diharuskan untuk memakai "seragam kerja kamp" yang mempunyai ciri khas lingkaran merah besar di bagian belakangnya. Setelah perang usai, Espanola menjadi tempat penempatan para anggota non-tempur wanita dari negara Poros yang menikah dengan orang Kanada yang menunggu dibebaskan secara resmi. Setiap tawanan dibagi menurut warna: Putih (para pembenci Nazi), hitam (fanatik Nazi), dan satu warna lagi yang Aliando lupa (yang jelas kategori terakhir ini adalah orang-orang netral atau yang tidak diketahui afiliasinya, dan merupakan mayoritas terbesar para tawanan). Setiap bagian akan diserahi kewajiban untuk menunjuk seorang Lager-Führer (Kepala Kamp) yang akan memimpin mereka dalam menjaga kedisiplinan, dan biasanya merupakan perwira dengan pangkat tertinggi. Penjaga tawanan Kanada sendiri umumnya adalah para veteran Perang Dunia I yang sudah terlalu tua untuk diterjunkan ke dalam peperangan.


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2010/12/album-foto-tawanan-perang-jerman.html

Reaksi Tawanan Jerman saat Melihat Film Holocaust

 Reaksi para tawanan perang Jerman saat dipaksa oleh tentara Amerika Serikat untuk menonton potongan film dari US Signal Corps tentang kondisi Konzentrationslager (Kamp Konsentrasi) SS pada tahun 1945. Setelah pembebasan kamp-kamp tersebut oleh pasukan Sekutu, film propaganda tentang kekejaman Holocaust disebarluaskan ke dunia luar, termasuk kepada para tawanan perang. Reaksi mereka beragam, dari shock, marah, sedih, sampai tak percaya. Tawanan-tawanan perang Jerman menjuluki film semacam ini sebagai ¨Knockenfilms¨ (Film Tulang Belulang), karena umumnya menampilkan kondisi para penghuni kamp konsentrasi yang telah kurus kering berbalut tulang. Di Camp Butner, sekitar 1000 orang tawanan Jerman dengan segera membakar seragam Wehrmacht mereka tak lama setelah menonton film serupa ini, sementara beberapa tawanan lainnya bahkan mengajukan diri untuk menjadi sukarelawan dalam perang melawan Jepang! Acara ¨nonton film paksa¨ seperti ini sendiri merupakan salah satu proses denazifikasi pasca-perang yang dilakukan oleh Sekutu, yang bertujuan untuk menimbulkan kebencian di kalangan tawanan Jerman terhadap pemerintahan Hitler, serta menghapuskan sisa-sisa peninggalan Nazi yang masih tersisa di bidang ekonomi, kemasyarakatan dan infrastruktur.


Sumber :
https://menofwehrmacht.blogspot.com/2019/03/german-pows-reaction-to-holocaust-film.html