Wednesday, January 30, 2019

Mobil Kübelwagen di Sisilia

 Sebuah mobil Jerman dari jenis VW Typ 82 leichter geländegängiger Personenkraftwagen (Kfz. 1) "Kübelwagen" sedang berada di depan sebuah desa pegunungan di Piero Patti, Messina (Sisilia/Italia), dengan latar belakang bangunan Convento dei Carmelitani yang berbentuk kastil, tahun 1943. Kübel satu ini dilengkapi dengan dudukan jerigen bahan bakar tambahan yang dipasang di atas spatbor kiri. Dalam perbendaharaan Jerman, jerigen militer mempunyai nama resmi 'Wehrmacht-Einheitskanister', dan pertama kali dikembangkan pada tahun 1937 oleh firma teknik Müller di Schwelm, berdasarkan desain dari kepala insinyur mereka, Vinzenz Grünvogel. Sebenarnya desain serupa telah digunakan dari sejak tahun 1936 dalam kancah Perang Saudara Spanyol, dimana jerigen yang diproduksi memajang logo perusahaan Ambi-Budd Presswerk G.m.b.H. Pada tahun 1939, militer Jerman telah menumpuk ribuan dari jerigen jenis ini sebagai cadangan, sebagai antisipasi dari perang yang kemungkinan terjadi. Pasukan bermotor biasanya mendapat jatah jerigen lengkap dengan selangnya, sebagai sarana untuk memudahkan penyedotan bahan bakar dari segala sumber yang tersedia. Selang ini terutama berguna sekali manakala tentara-tentara Jerman melibas negara-negara Sekutu dalam gerak cepat di tahun-tahun awal peperangan. Musuh bebuyutan Jerman, Inggris, tak lama kemudian telah menemukan kegunaan Wehrmachtskanister 20 L, dan segera meng-copy-nya mentah-mentah. Karena pihak Inggris biasa menjuluki tentara-tentara Jerman sebagai "Jerry", maka merekapun memberi nama "Jerry Cans" kepada tempat penyimpanan bahan bakar / air hasil tiruan tersebut (nama ini nantinya diadopsi oleh orang-orang kita menjadi "jerigen").


Sumber :
http://ww2colorfarbe.blogspot.com/2016/03/tropical-kubelwagen-in-mediterranean.html

Jenderal Hermann-Meyer Rabingen dan Mobil Amerikanya

   Generalleutnant Hermann-Meyer Rabingen berdiri di atas sebuah mobil staff Buick Special serie 60 (1938) model 66C Convertible Coupe empat penumpang buatan Amerika yang indah, dengan plat nomor WH (Wehrmacht Heer) 707165, sementara supirnya berpose di samping. Dalam kancah Perang Dunia II, Wehrmacht (Angkatan Bersenjata Nazi Jerman) menggunakan semua kendaraan yang tersedia, apapun jenisnya dan berasal dari mana, demi memenuhi kebutuhan mobil-mobil penumpang/staff mereka. Bisa dibilang bahwa semua mobil atau truk asal Amerika buatan tahun 1935-1941 dapat ditemukan dalam perbendaharaan kendaraan Wehrmacht, di wilayah manapun mereka berada. Untuk pemakaian di luar medan tempur, maka mobil-mobil tersebut biasanya tetap memakai warna cat asli mereka atau ditutup oleh warna militer yang tersedia, sementara untuk bannya sendiri - dimana kebanyakan mobil yang tergolong mewah/lux mempunyai pelk atau dop putih - umumnya kemudian ditimpah dengan warna apapun yang bisa digunakan atau tersedia pada saat itu.


Sumber :
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2014/11/foto-berwarna-mobil-wehrmacht.html

Dietrich Hrabak dan Hans Philipp Mengawasi Pengisian BBM

  Hauptmann Dietrich Hrabak dan Oberleutnant Hans Philipp (memakai kacamata hitam) dari Jagdgeschwader 54 (JG 54) “Grünherz” memperhatikan prosesi pengisian bahan bakar untuk sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109E yang dilakukan oleh para awak darat JG 54 di Yugoslavia, bulan April 1941. Di akhir tahun 1940 keduanya telah membuktikan diri sebagai pilot pemburu yang berkualitas. Hrabak memimpin II. Gruppe dan menjadi pilot pertama di JG 54 yang dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21 Oktober 1940 setelah meraih 16 kemenangan udara (termasuk enam buah yang diklaimnya dalam Pertempuran Prancis). Nantinya Hrabak tercatat menembak jatuh lebih dari 100 pesawat musuh yang dibukukannya di JG 54 dan JG 52 (setelah tahun 1942 dia dipercaya menjadi Geschwaderkommodore dari dua wing pemburu terkemuka Luftwaffe ini). Philipp (Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe) sendiri memperoleh Ritterkreuz pada tanggal 22 Oktober 1940, hanya berselang satu hari setelah Hrabak, atas 20 kemenangan udara yang telah diraihnya (dengan hampir setengahnya diraih sebelum Pertempuran Britania). Korban pertama dijatuhkannya di atas Polandia tanggal 5 September 1939 ketika sang jagoan udara Jerman mengklaim sebuah pesawat PZL P.24 di atas kota Radomsko (padahal kenyataannya adalah P.11). Sampai dengan akhir tahun 1940 Philipp mengklaim 23 kemenangan yang membuatnya menjadi pilot terbaik di JG 54 dalam hal jumlah kemenangan. Pada tahun 1941, sebelum dimulainya Unternehmen Barbarossa, dia menambahkan enam buah korban dalam perbendaharaan kemenangannya (termasuk dua buah Messerschmitt Bf 109 milik Angkatan Udara Yugoslavia yang dibeli dari Jerman!). Nantinya Philipp juga memperlihatkan prestasi yang mengesankan di atas udara Rusia dimana dia mengklaim sebagian besar dari 206 kemenangan udara yang diraihnya. Philipp kemudian gugur bulan Oktober 1943 saat pesawatnya ditembak jatuh oleh gunner pesawat pembom B-17 Amerika di atas Jerman


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2015/06/foto-pengisian-bahan-bakar-minyak-bbm.html

Sunday, January 13, 2019

Horst Trebes dalam Pembantaian Kondomari

 Pada tanggal 2 Juni 1941, unit pasukan Wehrmacht di Pulau Kreta (yang umumnya berasal dari satuan Fallschirmjäger) membantai 180 orang penduduk sebuah desa bernama Kondomari, sebagai pembalasan atas perlawanan penduduk setempat terhadap invasi Jerman yang berlangsung beberapa hari sebelumnya. Foto ini memperlihatkan saat prajurit-prajurit dari III.Bataillon / Fallschirmjäger-Sturm-Regiment mengumpulkan penduduk desa sebelum dimulainya eksekusi. Paling kiri adalah komandan batalyon tersebut, Oberleutnant Horst Trebes, sementara di kanan adalah salah seorang penduduk desa yang sedang diinterogasi. Trebes mengenakan salakot (topi tropis) India hasil rampasan dari pasukan Inggris, yang biasa disebut sebagai "Bombay Bowler". Dia dan dua orang lainnya juga memakai celana pendek KD (Khaki Drill) pasukan Inggris buatan India yang mempunyai julukan "Bombay Bloomers", yang bagian atasnya bisa dikancingkan sehingga bisa dimodifikasi menjadi celana pendek atau panjang sesuai kebutuhan. Orang di sebelah Trebes terlihat memakai kemeja dari bahan KD serupa. Foto ini dibuat oleh Kriegsberichter Franz Peter Weixler dari PK (Propaganda-Kompanie) 690


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2010/05/hauptmann-horst-trebes-1916-1944.html

Friday, January 11, 2019

Anggota Panzer-Abteilung z.b.V. 66

 Empat orang anggota 1.Kompanie / Panzer-Abteilung z.b.V. 66 berpose di depan Panzerkampfwagen IV Ausf.G milik mereka, di musim panas tahun 1942. Zur Besonderen Verwendung (z.b.V.) biasa diterjemahkan sebagai "untuk tujuan khusus". Rencana invasi Pulau Malta di Mediterania - yang dinamakan sebagai Unternehmen Herkules - membutuhkan pula unit panzer spesial yang bisa digunakan untuk pendaratan amfibi sekaligus pertempuran gunung dan kota. Untuk mengakomodasinya maka dibentuklah sebuah kompi tank baru yang dibekali dengan Panzer IV Ausf.G. Kompi ini dinamakan sebagai Panzer-Kompanie z.b.V.66, dan dikomandani oleh Oberleutnant Hans-Günther Bethke, yang merupakan seorang Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes). Tak dinyana, rencana invasi tersebut dibatalkan oleh Hitler sehingga kompi yang sudah kadung dibentuk kemudian direorganisasi ulang menjadi setaraf batalyon yang membawahi oleh dua kompi. Kompi pertama mendapat penugasan bersama dengan Heeresgruppe Nord di utara Uni Soviet, sementara kompi kedua ditempatkan di garis belakang Heeresgruppe Mitte. Karena ruang operasinya telah pindah dari Mediterania ke Front Timur, maka para personilnya pun mengganti seragam tropis mereka - seperti yang tampak dalam foto ini - menjadi seragam hitam Panzertruppen biasa.


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2010/10/album-foto-panzer-iv.html

Jagoan Udara Luftwaffe Heinz Bär dan Korbannya

Major Heinz Bär (Staffelkapitän 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 1) meninjau korbannya yang ke-184, sebuah Boeing B-17 F"Miss Ouachita" dari 91st Bomb Group, yang jatuh pada tanggal 21 Februari 1944. Dalam foto ini, Bär mengenakan pakaian favoritnya: Flight Jacket A-2 USAAF (United States Army Air Forces) berbahan kulit hasil rampasan. Untuk menunjukkan identitas Jermannya, jaket tersebut telah ditempeli schulterklappen (tanda pangkat bahu) dan medali Eisernes Kreuz I.Klasse. Yang berdiri di belakang Bär adalah kaczmarek-nya (wingman), Oberfeldwebel Leo Schuhmacher, yang juga merupakan seorang jagoan udara dengan 23 kemenangan. Uniknya, Schuhmacher juga mengenakan jaket terbang Amerika hasil rampasan, hanya saja dari jenis Flight Jacket B-3. Bisa dibilang bahwa jaket-jaket penerbang Amerika dihargai sangat tinggi oleh para pilot Jerman karena kualitasnya yang sangat bagus dan modelnya yang menarik. Aapabila ada pilot USAAF yang jatuh di wilayah musuh dan tertangkap, maka jangan harap jaket kepunyaannya bisa selamat sampai kamp tawanan, karena akan ada banyak tangan yang ingin memilikinya! Lokasi foto ini adalah di perbatasan Jerman dengan Belanda, sementara fotonya sendiri diambil oleh Kriegsberichter Rothkopf dari PK (Propaganda-Kompanie) Luftflotte 4


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2014/09/foto-heinz-bar.html