Monday, April 27, 2020

Kunjungan Erhard Milch ke Prancis

Pada tanggal 5 Oktober 1937, General der Flieger Erhard Milch (Staatssekretär zum Reichsluftfahrtministerium) dan Generalmajor Ernst Udet (Direktor des Technischen Amts der Luftwaffe im Reichsluftfahrtministerium) melakukan kunjungan ke Prancis. Mereka tiba di bandara Le Bourget, Paris, dan disambut langsung oleh Jenderal Philippe Féquant (Panglima Angkatan Udara Prancis) serta Johannes von Welczeck (Duta Besar Jerman untuk Prancis). Selanjutnya adalah acara inspeksi pasukan penjaga kehormatan yang diiringi oleh lagu kebangsaan dari kedua negara.


Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=w8KLTN6v89A
https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/ernst-udet-officer-aviator-germany-arrival-with-the-air-news-photo/545949865

Sunday, April 26, 2020

Tiga Petinggi Militer dan Sipil di Dresden 1940

 Foto ini diambil di kota Dresden, Jerman, dan memperlihatkan dari kiri ke kanan: Generalleutnant Wilhelm Mayer (Kommandierender General und Befehlshaber Luftgau IV Dresden), Gauleiter Martin Mutschmann (Gauleiter von Sachsen), dan Charakter als General der Infanterie Erich Wöllwarth (Kommandierender General des Stellvertretenden Generalkommando IV. Armeekorps und Befehlshaber Wehrkreis IV Dresden). Ketiga petinggi militer dan sipil Nazi Jerman ini mengobrol santai sambil menunggu acara parade kemenangan pasukan Wehrmacht yang baru pulang dari kemenangan gilang-gemilang di Prancis. Foto diambil pada bulan Agustus 1940


Sumber :
http://www.deutschefotothek.de/documents/obj/70239033

Perwira Panzer-Lehr sedang Berunding

Pada hari senin tanggal 10 Juni 1944, unit Panzer-Aufklärungs-Lehr-Abteilung 130 (bagian dari Panzer-Lehr-Division) mendapat serangan dari Brigade Infanteri ke-56 Inggris di Ellon (Calvados / Normandia), yang merupakan sayap utara dari posisi pertahanan pasukan Jerman di wilayah tersebut. Karena terdesak hebat, PALA 130 buru-buru meminta bantuan pada pos komando Wehrmacht, yang segera mengirimkan tambahan Panzerjagdkommando (dalam bentuk Panzerzug dari 2.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 6) pada pukul 15:00. Satu jam kemudian peleton Panther tersebut tiba di sebelah barat sebuah rumah peternakan di Abbaye de Mondaye. Foto ini memperlihatkan seorang perwira (kemungkinan Oberleutnant Scharein yang merupakan Chef 3.Kompanie / Panzer-Aufklärungs-Lehr-Abteilung 130) yang sedang mengkoordinasikan serangan balasan terhadap pasukan Inggris dari titik keberangkatan di Pont-Herbert - bersama dengan para Zugführer (Komandan Peleton) dari kompinya. Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A (dengan kubah Ausf.D) di latar belakang berasal dari 2./PR 6. Tank medium satu ini diberi nama "Christel" oleh para awaknya, sesuai dengan kebiasaan para panzermänner muda alay di saat itu yang sering menamakan tunggangan mereka dengan nama sang kekasih di kampung halaman! Dari para Zugführer (Komandan Peleton) yang ngumpul dalam foto ini, di sebelah kiri yang memakai feldmütze M43 adalah Leutnant Gerstmann, sementara di sebelah kanan yang berkacamata adalah Leutnant Gerstenmeier, yang sama-sama berasal dari Panzer-Aufklärungs-Lehr-Abteilung 130, batalyon pengintai/pelopor milik Divisi Panzer-Lehr.


Sumber :
Buku "The Panzers and the Battle of Normandy" karya Heimdal
Buku "The Western Front 1944: Memoirs of a Panzer Lehr Officer" karya Helmut Ritgen
https://beeldbankwo2.nl/nl/beelden/detail/b1de8708-0259-11e7-904b-d89d6717b464/media/e29ec8b9-9fc5-d535-ae6f-c240a36a554c?mode=detail&view=horizontal&rows=1&page=4&fq%5B%5D=search_s_keywords_poolparty:%22Duitse%20strijdkrachten%22&sort=random%7B1587810568208%7D%20asc&filterAction
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?t=93650

Thursday, April 23, 2020

Waffenmeister Luftwaffe Mempersiapkan Senjata

Pistol P08 Luger, magasin cadangan serta bayonet sedang dipersiapkan oleh seorang Waffenmeister Luftwaffe sebelum dibagikan kepada para anggota unitnya. 'Waffenmeister' (Kepala Senjata) sendiri bukanlah jenjang pangkat, melainkan sebutan untuk prajurit yang bertugas mengurus persenjataan dan amunisi. Posisi Waffenmeister telah dikenal di Jerman dari sejak abad ke-14, dan mulai digunakan di dokumen-dokumen resmi pada awal abad ke-20. Semua unit Wehrmacht dan kecabangannya mempunyai Waffenmeister masing-masing, yang mudah dikenali dari Tätigkeitsabzeichen (lencana) berbentuk dua senapan bersilang di lengan kiri mereka (yang membedakan dari mana mereka berasal bisa dicirikan dari waffenfarbe atau warna kesatuan yang disesuaikan dengan unitnya). Karena posisinya sudah "Meister" alias "Kepala", maka seorang Waffenmeister minimal berpangkat bintara setingkat Feldwebel dan maksimal perwira setingkat Oberleutnant (foto ini sendiri memperlihatkan Waffenmeister yang berpangkat Waffen-Oberleutnant). Berbeda dengan kepangkatan Luftwaffe pada umumnya, seorang perwira Waffenmeister - disingkat OF1b - mengenakan kragenspiegel (tanda pangkat kerah) berwarna hijau tua dengan bentuk segitiga menggantikan sayap, sesuai dengan posisinya sebagai anggota Militärverwaltung (administrasi militer) dengan status Reichsbeamten (sipil yang bekerja di kemiliteran). Dia biasanya dibantu oleh tiga atau empat orang bawahan yang terbagi ke dalam dua "kubu": Heereswerkmeister (WO2) yang mengurusi pemeliharaan senjata dan Magazinmeister (WO2) yang mengurusi stok gudang.


 Contoh Kragenspiegel Oberleutnant Luftwaffe standar


 Contoh Kragenspiegel Oberleutnant Luftwaffe unit administrasi



Sumber :
https://de.wikipedia.org/wiki/Waffenmeister
https://en.wikipedia.org/wiki/Military_Administration_(Nazi_Germany)
https://gmic.co.uk/topic/18055-luftwaffe-administrative-officials/
http://www.wehrmacht-awards.com/forums/showthread.php?t=416533

Tertangkapnya Otto Elfeldt di Falaise

Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant im Generalstab Friedrich Von Criegern (Chef des Generalstabes LXXXIV. Armeekorps), Generalleutnant Otto Elfeldt (Mit der Führung beauftragt LXXXIV. Armeekorps), dan Major im Generalstab Hasso Viebig (Ia Erster Generalstabsoffizier LXXXIV. Armeekorps). Ketiga perwira Wehrmacht ini baru saja ditangkap oleh pasukan Sekutu di Saint-Lambert-sur-Dive, Normandia, pada tanggal 20 Agustus 1944. Sambil menunggu evakuasi ke garis belakang, mereka ngobrol santai sambil ngudud rokok cap Siluman Tulen. Saat semua unit-unit Jerman yang masih mempunyai kekuatan tempur diperintahkan untuk keluar dari kepungan Sekutu di Kantong Falaise di malam tanggal 19-20 Agustus 1944, Jenderal Elfeldt dan Korps pimpinannya ditugaskan untuk berjaga dan melindungi usaha terobosan unit-unit Jerman yang dipecah menjadi beberapa Kampfgruppe (Grup Tempur) tersebut. Di awal pagi tanggal 20 Agustus, Elfeldt memimpin sebuah tim kecil dalam usahanya untuk mengitari kota Saint Lambert yang diduduki oleh musuh, tapi usahanya menemui kegagalan saat dia dikejutkan dan ditangkap oleh elemen-elemen dari Divisi Lapis Baja Polandia ke-1. Pada sore hari tanggal 21 Agustus 1944, kantong pengepungan di Falaise akhirnya tertutup rapat, dengan sekitar 50.000 orang prajurit Jerman yang terperangkap di dalamnya. Meskipun banyak pula yang berhasil lolos dari kepungan, tapi kerugian yang diderita oleh Hitler dalam peristiwa ini - baik dari segi sumber daya manusia maupun mesin perang - terhitung kolosal! Elfeldt sendiri kemudian menjadi tawanan Inggris dan dipenjarakan di Island Farm Special Camp 11 di Wales


Sumber :
https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/photograph-of-lieutenant-general-otto-elfeldt-taken-news-photo/513686027
http://www.specialcamp11.co.uk/Generalleutnant%20Otto%20Elfeldt.htm

Wednesday, April 22, 2020

Penyerahan Meriam Serbia ke Musium Beograd

Atas nama sang Führer, Generalleutnant Moritz von Faber du Faur (kedua dari kanan, deutsche Militärattache' in Belgrad) mempersembahkan dua buah Meriam Karađorđe kepada Jenderal Milutin Nedic (kiri, Menteri Angkatan Darat dan Angkatan Laut Yugoslavia), dalam sebuah upacara yang diselenggarakan di depan Musium Militer Kalemegdan, Beograd - sekarang menjadi gedung Insitut Kota Beograd untuk Perlindungan Monumen-Monumen Kultural - pada tanggal 22 Juni 1939. Gedung tersebut telah dihias oleh bendera Yugoslavia dan Jerman, juga elang berkepala dua serta swastika hitam. Ikut hadir pula para tamu kehormatan, petinggi militer dan pemerintahan, serta insan pers dari kedua negara. Meriam antik Vožd Karađorđe sendiri mempunyai nilai sejarah yang penting bagi bangsa Serbia, dan sebelumnya telah dirampas oleh pasukan Austro-Hungaria dalam Perang Dunia Pertama. Meriam ini kemudian disimpan di Musium Militer Wina. Ketika Pangeran Regent Paul dari Yugoslavia mengadakan kunjungan kenegaraan ke Berlin tiga minggu sebelumnya, Reichskanzler Adolf Hitler secara resmi memutuskan untuk mengembalikan kedua meriam tersebut (ironisnya, ketika pasukan Jerman menyerbu Yugoslavia dua tahun kemudian, giliran seragam kebesaran Raja Yugoslavia Peter II, keponakan Pangeran Paul, yang dirampas dan dipamerkan di Musium Wina!). Dalam foto ini, berdiri di belakang Faber du Faur adalah Atase Angkatan Udara Jerman di Beograd, Oberstleutnant Carl-August von Schoenebeck, sementara yang nyempil diantara dua orang ini adalah Viktor von Heeren (Duta Besar Jerman untuk Yugoslavia). Terakhir, bapak-bapak botak yang berdiri paling kanan adalah Konsul-Jenderal Franz Neuhausen, yang juga adalah Ketua Partai Nazi di Yugoslavia serta Wakil Presiden Perkumpulan Jerman-Yugoslavia. Ketika Jerman menduduki Yugoslavia di tahun 1941, dia nantinya diangkat sebagai Perwakilan Berkuasa Penuh Jerman untuk urusan ekonomi di wilayah pendudukan Serbia. Foto ini sendiri pertama kali dipublikasikan dalam DAZ (Deutsche Allgemeine Zeitung) terbitan 24 Juni 1939



Sumber :
http://bandenkampf.blogspot.com/2018/02/bk0320.html
https://www.gettyimages.dk/detail/news-photo/yugoslavia-kingdom-serbien-srbska-serbia-belgrad-beograd-news-photo/541795129

Tuesday, April 21, 2020

Panzer III '633' Menyerbu Posisi Pertahanan Rusia

Foto ini pertama kali dimuat dalam majalah SIGNAL terbitan bulan November 1942 dengan teks asli berbunyi: "Tank 633 mendeteksi keberadaan posisi anti-tank Rusia, dan segera membuka tembakan". Dari simbol yang terdapat di spatbor belakang, kita bisa mengetahui bahwa Panzer III yang terdapat dalam foto ini berasal dari 23.Panzer-Division, sementara nomor turet "633" menunjukkan bahwa panzer medium Jerman tersebut adalah tank ketiga milik 3.Zug / 6.Kompanie / II.Abteilung / Panzer-Regiment 201. Untuk rombongan infanteri yang menyertainya, maka kemungkinan adalah prajurit-prajurit dari Schützen Brigade 23 yang juga adalah bagian dari 23. Panzer-Division. Berdasarkan keterangan dari SIGNAL, foto ini diambil di sebuah padang stepa di wilayah Kuban (Kaukasus), di wilayah selatan Front Timur pada musim panas tahun 1942, saat berlangsungnya Unternehmen Blau (Operasi Biru). Penjelasan tambahan dikemukakan oleh pakar sejarah Nino Oktorino yang menyebutkan bahwa foto ini sebenarnya diambil di sebuah Truppenübungsplatz (tempat pelatihan) tank - makanya hasilnya bisa terlihat begitu dramatis - dan kemudian gambarnya digunakan oleh majalah SIGNAL sebagai pelengkap artikelnya. BTW, Panzerkampfwagen III (Sd.Kfz.141/1) dalam foto ini adalah Ausf.L yang dipersenjatai oleh meriam KwK39 L/60 kaliber 50mm. Dari akhir bulan Juni 1942 - saat dimulainya ofensif musim panas di selatan Rusia - terdapat sekitar 600 buah Panzer III dari jenis ini di Front Timur. Selain dari mengganti tank-tank yang rusak atau hancur, Ausf.L juga digunakan untuk mensuplai empat divisi utama Jerman yang diupgrade dari divisi infanteri bermotor menjadi divisi Panzergrenadier: SS Leibstandarte, SS Das Reich, SS Totenkopf, dan Grossdeutschland.











Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2014/05/foto-berwarna-panzer-wehrmacht.html

Sunday, April 19, 2020

Pilot Joachim Wank dari Jagdgruppe Ost


 
Leutnant Joachim Wank adalah pilot Luftwaffe yang dilahirkan pada tanggal 14 Agustus 1922 di Naumburg. Dia bertugas sebagai Flugzeugführer di 4.Staffel / Jagdgruppe Ost. Pada tanggal 18 April 1944 pukul 15:07, sang pilot muda gugur dalam sebuah pertempuran udara sekitar 6 kilometer sebelah timur Neisse (sekarang menjadi bagian dari Polandia). Saat itu pesawat yang diterbangkannya adalah Messerschmitt Bf 109G-6 "5 weiße" (Werknummer 19869). Tragisnya, Wank menemui ajalnya bukan karena ditembak oleh musuh, melainkan karena bertabrakan dengan sesama pilot Jerman yang menerbangkan pesawat Messerschmitt Bf 109G-6 (Werknummer 10587)!


Sumber :
http://forum.12oclockhigh.net/showthread.php?t=29729
https://www.kometmilitaria.com/product-page/small-grouping-of-4-portraits-to-pilot-joachim-wank-jagdgruppe-ost
https://www.volksbund.de/graebersuche/detailansicht.html?tx_igverlustsuche_pi2%5Bgid%5D=99e6bf13b9d0a78baa199366f2f0a991&cHash=aee01af6d54aae0c734468f4474d16ad

Pernikahan Tunggal Anggota Afrikakorps

 Upacara Ferntrauung seorang anggota Zentral Ersatzteillager 220 di Afrika Utara. Ferntrauung (proxy wedding / pernikahan yang dikuasakan atau diwakilkan) adalah pernikahan dimana salah satu mempelainya tidak hadir secara fisik, dan biasanya diwakili oleh orang lain. Bila kedua mempelai tidak hadir, maka diadakan ferntrauung ganda. Pihak Jerman memperbolehkan pernikahan semacam ini bagi para prajuritnya yang bertugas di luar negeri dari sejak bulan November 1939, tak lama setelah berakhirnya kampanye militer di Polandia. Bentuk ferntrauung paling "ekstrim" (mulai diperkenalkan pada tanggal 6 November 1941) adalah pernikahan dimana mempelai prianya telah hilang atau gugur di medan pertempuran! Pernikahan "horor" semacam ini biasanya tetap dilaksanakan karena si wanita telah mengandung bayi hasil hubungannya, sementara keluarganya (dan juga pihak yang berwenang) tidak menginginkan status si anak yang nantinya menjadi "anak haram" atau membuat malu keluarganya. Tercatat sebanyak 25.000 kasus perkawinan semacam ini yang terjadi di Jerman selama masa Perang Dunia II! Balik lagi ke foto: bertindak sebagai penghulu dalam pernikahan solo tersebut adalah Major Peter Deiglmayer, yang juga menjabat sebagai Komandan Zentral Ersatzteillager 220. Foto ini - yang merupakan koleksi pribadi dari Denis Daum - adalah satu dari beberapa puluh foto hasil peninggalan Major Deiglmayer, yang kebanyakan diambil di sekitar wilayah Mediterania (Afrika Utara dan Eropa Selatan). Lalu unit apakah Zentral Ersatzteillager 220 itu? Ini adalah satuan setingkat batalyon yang bertanggungjawab untuk mengurusi gudang suku-cadang dari kendaraan-kendaraan milik Afrikakorps. Tidak ada keterangan kapan dan dimana foto ini diambil, tapi kemungkinan besar pada tahun 1941 di Benghazi, Libya. Kenapa tahun 1941? Karena orang-orang terlihat masih memakai tropenuniform versi awal yang berwarna coklat (dan juga penampakan tropenhelm yang secara umum hanya digunakan di masa-masa awal keberadaan pasukan Jerman di Afrika Utara). Lalu kenapa harus di Benghazi? Karena kota itulah yang menjadi markas utama Zentral Ersatzteillager 220 dari tahun 1941 s/d 1942


Sumber :
https://www.facebook.com/groups/1728158044141689/

Friday, April 17, 2020

Pesawat Stuka Milik Legion Condor

Jarang terdapat foto yang memperlihatkan pesawat Junkers ju 87 A dari “Legion Condor” yang, berdasarkan buku-buku keluaran Jerman tentang unit tersebut di masa Perang Saudara Spanyol, tidak pernah disebutkan keberadaannya! Hanya terdapat tiga buah Ju 87 A yang biasa dinamakan sebagai “Jolanthe-Kette” (berdasarkan emblem babi “Jolanthe-Schwein”) yang disebut-sebut digunakan sebagai bahan percobaan pesawat pembom tukik terbaru Jerman. Ketiga buah pesawat tersebut tiba di Spanyol pada tanggal 15 Januari 1938, dimana identitasnya telah banyak orang tahu: 29●2 Unteroffizier Bartels/Unteroffizier Fleisch, 29●3 Leutnant Gerhard Weyert /Unteroffizier Göller, dan 29●4 Leutnant Hermann-Josef Haas (Kettenführer)/Feldwebel Kramer. Semua awaknya diambil dari 11.Staffel/Lehrgeschwader 1 (LG 1) dan hanya pernah menerbangkan Ju 87 A beberapa bulan saja sebelum tiba di Spanyol! Pada kenyataannya, cuma Ju 87 A 29●5, 29●6, dan 29●7 yang melakukan misi tempur, dengan dua yang terakhir dari bulan Juli 1938 dan seterusnya. Tak banyak yang diketahui mengenai Ju 87 A 29●5 dalam foto ini 


Sumber :
Majalah "Luftwaffe im Focus" edisi No.1 tahun 2002

Rommel Dibantu oleh Marseille Menaiki Stuka

General der Panzertruppe Erwin Rommel (Befehlshaber Panzergruppe "Afrika") bersiap-siap untuk menikmati rasanya terbang, saat dibantu duduk di jok penembak senapan mesin sebuah pesawat pembom tukik Junkers Ju 87B "Stuka" milik Hauptmann Kurt Kuhlmey (Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 1). Yang membantu sang jenderal bersiap-siap tidak lain adalah Leutnant Hans-Joachim Marseille (Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 27), yang nantinya menjelma menjadi pilot pemburu terbaik Jerman dalam kancah pertempuran di Afrika Utara. Foto ini diambil pada bulan November 1941, dalam kunjungan pertama Jenderal Rommel ke markas Jagdgeschwader 27 (JG 27). Dikisahkan bahwa Marseille dan Rommel saling bertukar cerita mengenai insiden yang terjadi beberapa waktu sebelumnya, dimana pilot Australia Clive "Killer" Caldwell telah dengan sengaja menembak seorang pilot JG 27 yang sedang melayang dengan parasutnya. Kuhlmey, yang ikut hadir, juga menyatakan bahwa anakbuahnya turut menyaksikan insiden tersebut, sebuah hal yang dianggap sebagai perbuatan yang kontroversial di kancah peperangan Afrika Utara yang dikenal "bersih"


Sumber :
https://www.heatonlewisbooks.com/hansjoachimmarseille.htm

Erwin Rommel dan Kapal Selam Italia

 Pada bulan November 1941, General der Panzertruppe Erwin Rommel (Kommandierender General Panzergruppe "Afrika") mengunjungi Bardia (Libya) yang menjadi lokasi bongkar-muat suplai pasukan Poros selain di Tripoli dan Derna. Meskipun kapasitasnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan pelabuhan utama di Tripoli, tapi Bardia lebih efisien karena lebih dekat ke front yang mendekati perbatasan dengan Mesir. Disini biasanya kapal-kapal selam Italia yang bongkar-muat barang karena lebih aman dari incaran pesawat-pesawat Sekutu. Dalam kunjungannya ke Bardia pun Rommel menyempatkan diri untuk beramah-tamah dengan awak kapal selam Italia yang kebetulan sedang berlabuh disana. Dia kemudian difoto di atas tebing yang menjorok ke pantai dengan latar belakang sebuah kapal selam Italia yang sedang berlayar meninggalkan pelabuhan. Kemungkinan kapal selam ini berasal dari kelas Atropo of the Foca (Anjing Laut) dengan berat 1.109 ton yang biasa digunakan untuk menanam ranjau laut. Dia baru saja mengantarkan 60 ton bahan bakar ke pelabuhan Bardia


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2011/08/album-foto-terbaik-alfred-jodl.html

Erwin Rommel dan Hans-Joachim Marseille


Pada tanggal 16 September 1942, Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika") melakukan kunjungan ke markas Jagdgeschwader 27 (JG 27) "Afrika", satu-satunya unit pemburu Luftwaffe yang beroperasi di medan perang Afrika Utara. Disana dia bertemu dengan Hauptmann Hans-Joachim Marseille (Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 27), jagoan udara tak tertandingi di Afrika yang kemunculannya selalu membawa petaka pada pesawat-pesawat terbang Sekutu (puncak prestasi Marseille dibukukan pada tanggal 1 September 1942 saat dia menembak jatuh 17 pesawat Inggris hanya dalam tempo satu hari!). Sayangnya, hanya berselang dua minggu setelah pertemuan ini - tepatnya pada tanggal 30 September 1942 - Marseille terbunuh saat pesawatnya mengalami kerusakan mesin di udara. Pada saat kematiannya, sang pilot yang terkenal kegantengannya ini sudah mengemas 158 kemenangan udara terkonfirmasi, yang semuanya dibukukannya saat melawan pilot-pilot Sekutu Barat yang berpengalaman (dibandingkan dengan pilot-pilot Rusia). Rekor kemenangannya di "Front Barat" ini tak pernah terlampaui sampai dengan perang berakhir!




Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Hans-Joachim_Marseille
https://www.youtube.com/watch?v=MsVO7Wbngc0

Tuesday, April 14, 2020

Jagoan U-Boat Jerman di Führerhauptquartier

Dari kiri ke kanan: Korvettenkapitän Erich Topp (Kommandant U-552), Korvettenkapitän Reinhard "Teddy" Suhren (Kommandant U-564), Korvettenkapitän Wolfgang Lüth (Kommandant U-181), Konteradmiral Hans-Erich Voss (Ständiger Vertreter des Oberbefehlshabers der Kriegsmarine in das Führerhauptquartier), Korvettenkapitän Robert Gysae (Kommandant U-177), serta Konteradmiral Karl-Jesko von Puttkamer (Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht"). Foto ini diambil pada tanggal 25 Oktober 1943 di Führerhauptquartier Wolfsschanze, Rastenburg, Prusia Timur. Berdasarkan keterangan dari suratkabar 'Bremer Nachrichten', di hari itu, Korvettenkapitän Lüth mendapatkan medali Schwerter dan Brillanten untuk Ritterkreuz-nya dari tangan Hitler langsung - perhatikan bahwa dia membawa dua kotak medali di lengannya - sekaligus dengan "Grosse Urkunden" (Dokumen Besar) pelengkap. Selain Lüth, tiga perwira Kriegsmarine lain - yang juga sama-sama adalah jagoan U-boat - juga mendapatkan medali dari Hitler, meskipun lebih rendah tingkatannya: Topp dan Suhren mendapatkan "Schwertern Grosse Urkunde" (Dokumen Besar Schwerter), sementara Gysae mendapatkan medali Eichenlaub bersama dengan Urkunde-nya. Mereka telah menerima medali yang dinantikan dari tangan sang Führer, dan kini sedang menuju ke bangunan lain di Führerhauptquartier Wolfsschanze untuk mengambil dokumen pelengkapnya


Source :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=5&t=46430&p=1360926&hilit=suhren#p1360926

Saturday, April 11, 2020

Gebirgsjäger-Regiment 756 di Yunani

Foto studio dari akhir tahun 1942 yang memperlihatkan para prajurit Gebirgsjäger (Pasukan Gunung) Jerman yang memakai tropenhemd (kemeja tropis), tropenmütze (topi tropis), Kurze Tropenhosen (celana pendek tropis), bergstiefel (sepatu gunung), serta bergabzeichen (lencana gunung). Muka-muka mereka "gosong" karena lama terpapar oleh matahari terik di Yunani. Mereka semua adalah anggota dari Gebirgsjäger-Regiment 756, yang pada bulan Februari 1943 dikirim ke Tunisia untuk bertempur melawan pasukan Sekutu. Unit ini tercatat sebagai satu dari hanya dua unit pasukan gunung Jerman yang beroperasi di wilayah Afrika Utara (satunya lagi adalah 2.Kompanie / Sonderverband 288). Meskipun bukan dilatih untuk jenis pertempuran padang pasir, kedua unit Gebirgsjäger tersebut berjuang melawan musuh dengan gigih, dan sempat membuat pasukan Amerika panik dalam Pertempuran di Celah Kasserine. Pada akhirnya, hampir tak ada satupun anggota Gebirgsjäger-Regiment 756 atau 2.Kompanie / Sonderverband 288 yang selamat kembali ke Jerman dalam peperangan di Afrika tahun 1943. Hampir semuanya terbunuh atau dijadikan tawanan perang oleh Sekutu.


Sumber :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=2702017630020927&set=gm.2366074997016654&type=3&theater&ifg=1

Tawanan Afrikakorps di Tobruk 1941

Tentara-tentara Jerman ini ditangkap oleh pasukan Australia dalam pertempuran di perbatasan terluar Tobruk, sebuah kota pelabuhan yang strategis di Libya, pada tanggal 8 Mei 1941. Mereka kemudian dibawa masuk ke bagian dalam benteng Tobruk dengan mata tertutup, untuk menghindari diketahuinya pos-pos pertahanan Sekutu yang tersebar di sekitar tempat tersebut. Di latar belakang kita bisa melihat sebuah Bren gun dengan bipod yang telah terpasang. Prajurit penjaga di sebelah kiri adalah anggota dari 2nd Company / 23rd Australian Infantry Battalion, yang terlihat dari insignia di lengan kanannya. Dari bulan April s/d Desember 1941, 30.000 orang tentara Australia terkepung oleh gabungan pasukan Jerman dan Italia di sekeliling Tobruk. Selama periode tersebut, Panglima Afrikakorps Erwin Rommel berkali-kali melancarkan serangan untuk mematahkan pertahanan kota tersebut, hanya untuk menemui kegagalan ketika dihadapkan oleh banyaknya pertahanan serta kegigihan pasukan Australia yang bertahan disana. Bisa dibilang bahwa Tobruk menjadi sumber utama puyengnya kepala Rommel dalam kampanye militernya di Afrika Utara, karena dibutuhkan empat divisi Italia dan tiga batalyon Jerman untuk mengepungnya, sebuah kekuatan yang berjumlah dua kali lipat dari pasukan yang bertahan!


Sumber :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=135534584703416&set=gm.2366301810327306&type=3&theater&ifg=1

Erwin Rommel Memakan Buah Kalengan

 Foto hasil jepretan Kriegsberichter Fritz Moosmüller dari Propaganda-Kompanie "Afrika" ini memperlihatkan Generaloberst Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika") yang sedang menyantap buah kalengan sambil berdiri di atas Sd.Kfz. 250/3 leichter Funkpanzerwagen Ausf.A "Greif" (Grifon) plat nomor WH 37036, yang dilengkapi dengan MG 34 (Maschinengewehr 34). Laras senapan mesin tersebut telah ditutupi dengan kain tebal untuk mencegahnya dimasuki oleh debu dan kotoran. Di sebelah Rommel - yang kini wajahnya telah menjadi coklat akibat terpapar oleh debu dan sinar matahari - adalah Oberst Fritz Bayerlein (Chef des Generalstabes Panzerarmee "Afrika"). Sang Kepala Staff terlihat sedang sama-sama sibuk melahap kaleng berisi buah persik... yang beberapa waktu sebelumnya telah dirampas dari stok ransum milik pasukan Inggris dan Australia yang mempertahankan wilayah Tobruk! Foto ini sendiri kemungkinan besar diambil pada musim panas tahun 1942, tak lama setelah kejatuhan kota pantai Libya yang strategis tersebut. BTW, dalam peperangan di Afrika Utara, tentara-tentara Afrikakorps Jerman biasa menggunakan kendaraan, perlengkapan, amunisi serta makanan hasil rampasan dari musuh. Di latar belakang kita bisa melihat apa yang tampaknya adalah mobil komando Humber convertible, sementara lebih belakang lagi adalah truk ringan Bedford (dua-duanya adalah kendaraan buatan Inggris)


Sumber :
https://www.facebook.com/groups/1728158044141689/

Sunday, April 5, 2020

Marsekal Rundstedt Tiba di Kamp Island Farm

 Layaknya di masa perang, ratusan perwira Wehrmacht memberi hormat militer saat Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt, mantan Panglima Angkatan Bersenjata Jerman di Front Barat, memasuki kamp tawanan perang Jerman di Island Farm, Wales, tahun 1946. Dia baru saja kembali dari mengikuti persidangan di Nürnberg, Jerman. Sang Marsekal ditahan di Island Farm Special Camp 11 (kamp tawanan khusus perwira dan jenderal) dari tanggal 9 Januari 1946 s/d 17 Maret 1947, dan disana dia perlakukan dengan sangat baik oleh penawannya, orang-orang Inggris. Selama masa itu dia bolak-balik ke Jerman demi untuk menghadiri Pengadilan Penjahat Perang Nazi yang digelar oleh Sekutu. Rundstedt, yang sudah berusia 70 tahun, dianggap tidak layak untuk menjadi terdakwa karena usianya yang sudah sepuh dan juga karena sering sakit-sakitan. Dia kemudian dibebaskan pada tahun 1948, dan meninggal dunia di Hannover lima tahun kemudian (24 Februari 1953) karena serangan jantung


Sumber :
https://www.dailymail.co.uk/news/article-4294158/Photos-Nazis-British-POW-camp-unearthed.html
http://www.specialcamp11.co.uk/Field%20Marshall%20Gerd%20von%20Rundstedt.htm

Gerd von Rundstedt Tiba di Stasiun Bridgend

 Foto hasil jepretan James ini (tidak ada keterangan tambahan lain mengenai nama atau pangkatnya) memperlihatkan saat Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt, mantan Panglima Angkatan Bersenjata Jerman di Front Barat, tiba di stasiun kereta api Bridgend, South Wales, sekembalinya dari persidangan di Nürnberg, Jerman. Dia disambut oleh perwira-perwira Inggris layaknya seorang VIP, kemungkinan besar karena pangkat bintang lima yang disandangnya serta posisi penting yang dulu diembannya. Sang Marsekal ditahan di Island Farm Special Camp 11 (kamp tawanan khusus perwira dan jenderal) dari tanggal 9 Januari 1946 s/d 17 Maret 1947. Selama masa itu dia bolak-balik ke Jerman demi untuk menghadiri Pengadilan Penjahat Perang Nazi yang digelar oleh Sekutu. Rundstedt, yang sudah berusia 70 tahun, dianggap tidak layak untuk menjadi terdakwa karena usianya yang sudah sepuh dan juga karena sering sakit-sakitan. Dia kemudian dibebaskan pada tahun 1948, dan meninggal dunia di Hannover lima tahun kemudian (24 Februari 1953) karena serangan jantung


Sumber :
https://www.dailymail.co.uk/news/article-4294158/Photos-Nazis-British-POW-camp-unearthed.html
http://www.specialcamp11.co.uk/Field%20Marshall%20Gerd%20von%20Rundstedt.htm

Thursday, April 2, 2020

Pilot Luftwaffe Menikmati Konsentrat Kopi

 Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi ini memperlihatkan dua orang perwira Luftwaffe yang sedang asyik mencicipi Kaffee Konserve (konsentrat kopi) yang berbentuk pasta, agar membuat mereka tetap terjaga dalam tugas-tugas penerbangan berat ke wilayah musuh. Kaffee Konserve seperti ini dibuat dengan menggunakan tiga bahan: kopi, susu dan gula, dengan kadar 150 kalori per tabung. Penggunaannya bisa disantap secara langsung ataupun dicampur dengan air. Di tabungnya tertera saran penggunaan: "Zum gebrauch bei ermüdungserscheinungen" (digunakan saat mulai terlihat tanda-tanda kelelahan). Pilot-pilot Luftwaffe sendiri sangat menyukai konsentrat kopi seperti ini, dan sering mengkonsumsinya walaupun tidak sedang bertugas. Untuk identifikasi orang dalam foto ini, di sebelah kiri adalah Oberleutnant Johannes Brandenburg (Staffelführer 2.Staffel / I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 2 "Immelmann"), seorang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) yang mendapatkan medalinya pada tanggal 18 September 1940 setelah skuadron pimpinannya menghancurkan 8 kapal laut Sekutu dalam operasi anti-pelayaran di Samudera Atlantik. Sayangnya, dia tidak sempat merasakan berakhirnya perang, karena keburu gugur dalam sebuah misi pengeboman di selatan Dobrovo, Uni Soviet, pada tanggal 18 Februari 1942. Pada saat itu pangkatnya telah naik satu tingkat menjadi Hauptmann (Kapten)


Sumber :
http://histomil.com/viewtopic.php?t=13861&start=290
https://www.warsendshop.com/products/kaffee-konserve-full-tube

Erwin Rommel Menginspeksi 21. Panzer-Division

Acara inspeksi mesin-mesin perang milik 21. Panzer-Division oleh Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B). Acara ini diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 1944 di Bois de Lébisey, Hérouville-Saint-Clair (6 km sebelah utara Caen), Normandia. Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 ini memperlihatkan saat sang Marsekal menginspeksi satuan Panzergrenadier yang dilengkapi dengan tiga buah "Selbstfahnafetten für 7,5cm, Pak 40 S 307 (f)", yang pada dasarnya adalah perpaduan sasis halftrack Somua MCG Prancis dengan meriam anti-tank Jerman kaliber 75mm. Memberi hormat militer di sebelah kiri adalah Leutnant Hans Höller, yang merupakan salah seorang Zugführer (Komandan Peleton) dari 8.Kompanie (schwere) / II.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 192, sementara perwira yang terlihat berjalan di belakang Rommel kemungkinan adalah Oberleutnant Braatz (Chef 8.Kompanie / II.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 192). Di latar belakang kita bisa melihat mobil truk GMC ACK 353 buatan Amerika Serikat. 21. Panzer-Division memang banyak dilengkapi oleh kendaraan-kendaraan perang sisa Angkatan Bersenjata Prancis yang dirampas oleh Jerman pada tahun 1940. Truk GMC tersebut bisa jadi adalah hasil pembelian dari Amerika di tahun 1930-40, yang kemudian berganti kepemilikan setelah pasukan Wehrmacht menguasai wilayah Prancis


Sumber :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=47&t=73232&start=11130
http://sgmcaen.free.fr/agenda-rommel.htm

Penyerahan 19. Armee Jenderal Brandenberger

 Pada tanggal 5 Mei 1945 pukul 13:30, beberapa orang orang delegasi Wehrmacht memasuki wilayah kekuasaan Sekutu di Innsbruck, Austria, sambil membawa bendera putih. Mereka akan mendiskusikan gencatan senjata sekaligus penyerahan tanpa syarat seluruh pasukan Jerman dari 19. Armee, yang pada saat itu bercokol di provinsi Tirol, Vorarlberg, Allgäu, sampai ke perbatasan dengan Italia (ini berarti seluruh tentara Wehrmacht yang berhadapan dengan VI Corps US Army). Foto hasil jepretan 1st Lieutenant George Coates ini memperlihatkan saat dua orang wakil delegasi Jerman sedang diantar menuju ke sebuah bangunan di Innsbruck yang dijadikan sebagai lokasi perundingan. Ketua delegasi dipimpin langsung oleh Panglima 19. Armee, General der Panzertruppe Erich Brandenberger (kiri), yang juga adalah seorang Eichenlaubträger (peraih medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes). Dia ditemani oleh Councillor Lohrmann dari bagian Hubungan Luar Negeri 19. Armee, yang berjalan di belakangnya. Sementara itu, yang mengiringi mereka di sebelah kanan adalah Colonel Joseph L. Langevin (G-2 Intelijen VI Corps). Di awal perundingan, ketika pihak Amerika secara keliru menyebutkan pangkat Brandenberger sebagai Generalleutnant, sang jenderal Jerman langsung protes keras dengan menyebutkan bahwa pangkatnya saat itu adalah General der Panzertruppen (Jenderal Pasukan Tank), yang berada setingkat di atas Letnan-Jenderal. Pihak Amerika tidak kalah gertak, dan dengan tegas memerintahkan musuh mereka agar diam saja dan segera menandatangani dokumen penyerahan!




Sumber :
http://www.usmilitariaforum.com/forums/index.php?/topic/182378-gdp-erich-brandenberger-arrives-to-surrender-german-19th-army/

Kunjungan Falkenhorst ke Markas Finlandia


 Acara kunjungan Generaloberst Nikolaus von Falkenhorst (tengah, Oberbefehlshaber Armee Norwegen) ke markas Korps Angkatan Darat ke-3 Finlandia di Majalampi, Taivalkoski, pada tanggal 24 Juni 1941. Dia disambut oleh Mayor-Jenderal Hjalmar Siilasvuo (kanan, Komandan Korps ke-3) bersama dengan Kepala Staff-nya, Kolonel Väinö Oinonen (kiri). Di latar belakang terlihat mobil Buick 1938 Roadmaster convertible yang dipakai oleh Falkenhorst, bersama dengan seorang supir dan dua orang perwira Wehrmacht yang ikut menyertainya. Perhatikan pula seorang kameraman Finlandia yang tampak antusias meliput kunjungan sang panglima pasukan Jerman di Skandinavia tersebut. Para perwira Finlandia sendiri kurang menyukai "karakter Jerman" rekan mereka Falkenhorst, yang menganggap bahwa penampilan dan tindak-tanduk pasukan cadangan Finlandia tidak mencerminkan sebagai sekumpulan prajurit siap tempur. Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet) baru saja dimulai dua hari sebelumnya. Ketika pasukan Jerman yang berpengalaman menemui kesulitan dalam menghadapi Tentara Merah di wilayah utara Front Timur yang dipenuhi oleh rawa dan tundra, tentara-tentara "selenge'an" Finlandia justru sukses dalam menyelesaikan tugas-tugas penguasaan yang dibebankan kepada mereka satu demi satu! Pada akhirnya, kegagalan pasukan Jerman dalam merebur jalan kereta api Murmansk mempunyai peran besar dalam menghambat gerak maju tentara-tentara Finlandia yang berdampingan dengan mereka


Sumber :
http://www.elisanet.fi/fmp/fmpg_summer41.html

Prajurit Afrikakorps Jerman

Seorang prajurit DAK (Deutsches Afrikakorps) berpangkat Gefreiter (Kopral), yang baru saja dianugerahi medali Eisernes Kreuz II.Klasse, berpose di depan kamera untuk kepentingan sampul majalah Ikan Lou-Han. Cambang telah mulai "menghiasi" wajahnya, yang menunjukkan bahwa dia telah berada di front depan pertempuran selama beberapa waktu. Sebagai pakaian dalam, dia mengenakan sweater wol M1936 Prancis berwarna coklat tua. Di kepalanya dia memakai tropenmütze (topi tropis) M40, yang telah dipasangi Staubschutzbrille (kacamata pelindung debu seluloid). Uniknya, di bagian samping topinya disematkan lencana Royal Artillery Inggris hasil rampasan. Dua baris pita medali di atas sakunya memperlihatkan, dari kiri ke kanan, Wehrmacht-Dienstauszeichnung dan Kriegsverdienstkreuz II.Klasse. Terakhir, tali yang melintang dari saku ke bagian dalam kancing adalah peluit yang biasa digunakan oleh seorang kepala regu Wehrmacht.


Sumber :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=130609915195883&set=p.130609915195883&type=3&theater