Friday, November 9, 2018

Jagoan Panzer Herbert Gomille

 Oberstleutnant Herbert Gomille (15 Oktober 1913 - 18 Mei 2009) adalah seorang jagoan panzer yang, bersama dengan Hauptmann Joachim Barth (Chef 1.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 13), berhasil menghancurkan 33 buah tank Soviet dalam pertempuran sengit di bulan September 1942 yang berlangsung selama tiga hari! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 25 Oktober 1942 sebagai Hauptmann dan  Kommandeur II.Abteilung / Panzer-Regiment 4 / 13.Panzer-Division / III.Panzerkorps / 1.Panzerarmee / Heeresgruppe A. Pada tanggal 5 Mei 1943 dia berada di Panzertruppenschule Wünsdorf, tapi hanya beberapa bulan kemudian (10 Juli 1943) dipromosikan sebagai Kommandeur III.Schwere-Abteilung (Tiger) / Panzer-Regiment "Großdeutschland" yang merupakan unit elit Wehrmacht. Pada tanggal 10 Maret 1944 Gomille ditarik kembali dari front dan menjadi staff Inspekteur der Panzertruppen. Tidak diketahui lagi penempatannya setelahnya. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (29 September 1939) und I.Klasse (23 Mei 1940); serta Deutsches Kreuz in Gold (24 Februari 1942). Foto ini memperlihatkan saat Gomille nongkrong di atas turet befehlspanzer (tank komando), sambil ngudud rokok cap "Raja Ifrit". Di kepalanya terpasang kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan), yang merupakan alat komunikasi utama seorang komandan panzer


Source :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2013/10/album-foto-13-panzer-division.html

Thursday, November 8, 2018

Upacara Penganugerahan Ritterkreuz untuk Alexander von Hartmann


  
Upacara penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Generalmajor Alexander von Hartmann (Kommandeur 71. Infanterie-Division), yang dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 1942 di Stalingrad, Uni Soviet. Mengalungkan medali tersebut adalah dua orang atasan Hartmann, dari kiri ke kanan: General der Artillerie Walther von Seydlitz-Kurzbach (Kommandierender General LI. Armeekorps) dan General der Panzertruppe Friedrich Paulus (Oberbefehlshaber 6. Armee). Ketika divisinya - dan seluruh 6. Armee - tak mungkin lagi untuk meloloskan diri dari kepungan Tentara Merah di kota tersebut, Generalleutnant von Hartmann berbicara dengan tenang kepada para perwiranya yang masih tersisa: "Adalah sebuah kebanggaan bila seorang perwira gugur dalam pertempuran. Dalam hal ini, aku tak akan membunuh diriku sendiri, tapi aku akan menjual nyawaku semahal mungkin". Dia lalu mengambil senapan Kar98k dan pergi menuju tanggul kereta api Stalingrad yang terletak di bagian selatan. Di depan anggota divisinya yang masih tersisa (3 perwira, 7 bintara, dan 183 prajurit), von Hartmann mulai menembaki prajurit Rusia yang sedang menyerbu... sambil berdiri tegak! Pada pukul 08:00 pagi tanggal 26 Januari 1943, dia akhirnya gugur seperti apa yang diinginkannya, tertembak tepat di kepala. Ikut tewas bersamanya adalah Oberstleutnant Kurt Corduan (Kommandeur Infanterie-Regiment 191) serta Major August Bayerlein (Kommandeur Infanterie-Regiment 211). Atas kepahlawanannya, setelah itu von Hartmann dipromosikan menjadi General der Infanterie secara anumerta, sementara Corduan dan Bayerlein juga juga mendapat kenaikan pangkat satu tingkat.


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2012/06/album-foto-friedrich-paulus.html

Wednesday, November 7, 2018

Konvoy Panzer IV ke Front Timur

 Barisan Panzerkampfwagen IV Ausf.F1 dalam perjalanan ke Front Timur, 21 Juni 1941. Panzer-panzer ini menggunakan cat kamuflase Dunkelgrau Nr.46 di sekujur badannya. Pihak Jerman telah memulai mengumpulkan pasukannya di dekat perbatasan dengan Uni Soviet, bahkan sebelum kampanye militer di Balkan telah berakhir. Sampai dengan minggu ketiga bulan Februari 1941, 680.000 orang prajurit Wehrmacht dikumpulkan di wilayah perbatasan Rumania-Soviet. Sebagai persiapan serangan, Hitler memindahkan lebih dari 3,2 juta prajurit Jerman serta 500.000 prajurit Axis lainnya ke wilayah perbatasan; mengirimkan misi pengintaian udara yang tak terhitung di atas wilayah Soviet; serta menumpuk perbekalan di Timur. Meskipun semua hal ini tidak luput dari pengamatan Komando Tinggi Soviet, tapi pemimpin mereka, Stalin, menganggap bahwa itu hanyalah sebuah kekhawatiran yang terlalu berlebihan. Dia tidak percaya bahwa pihak Jerman akan menyerang Soviet dengan hanya berselang dua tahun setelah penandatanganan Perjanjian Molotov-Ribbentrop, dan hal ini berakibat pada lambatnya persiapan Tentara Merah. Meskipun begitu, para petinggi militer Soviet sendiri tidak pernah meyakini bahwa pihak Jerman akan seterusnya menjadi sekutu setia mereka. Marsekal Semyon Timoshenko pernah berujar bahwa Jerman adalah "musuh terkuat dan paling utama" dari negaranya, dan dari sejak awal bulan Juli 1940 Kepala Staff Tentara Merah, Boris Shaposhnikov, menulis makalah yang meramalkan bahwa Wehrmacht akan menyerang Uni Soviet dari tiga arah - yang ternyata sama persis dengan kenyataan yang terjadi setahun kemudian! Untuk menutupi niat serangannya, Hitler membocorkan pada intelijen Soviet rencana Unternehmen Haifisch dan Unternehmen Harpune, untuk mendukung klaimnya bahwa Inggris adalah target utama Jerman. Dalam penyerangan ke Uni Soviet sendiri, pihak penyerbu mengerahkan satu resimen independen, satu brigade pelatihan bermotor, serta 153 divisi. Yang terakhir mencakup 104 divisi infanteri, 19 divisi panzer, dan 15 divisi infanteri bermotor yang dibagi ke dalam tiga Grup AD. Ini ditambah pula dengan sembilan divisi keamanan yang akan beroperasi di wilayah yang telah diduduki, empat divisi di Finlandia, serta dua divisi sebagai cadangan yang berada di bawah kontrol langsung OKH (Oberkommando des Heeres). Unit-unit tempur ini akan dipersenjatai dengan 3.350 tank, 7.200 senjata artileri, 2.770 pesawat terbang (yang merupakan 65% kekuatan Luftwaffe), sekitar 600.000 kendaraan bermotor, serta 625.000 s/d 700.000 kuda! Untuk membantu Jerman, Finlandia menyediakan 14 divisinya, sementara Rumania mengerahkan 13 divisi yang dibantu dengan delapan brigade. Total kekuatan pihak Axis adalah 3,8 juta tentara, yang ditempatkan di sepanjang front yang membentang dari Samudera Arktik sampai ke Laut Hitam. Foto ini sendiri diambil oleh Kriegsberichter Horst Grund


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2011/04/koleksi-foto-berwarna-karya.html

Perwira Jerman dan Finlandia di Danau Ladoga

Foto berwarna yang menarik ini diambil pada tanggal 10 Agustus 1942, dan memperlihatkan para perwira tinggi Jerman dan Finlandia sedang mengarungi danau Ladoga di Finlandia menggunakan Siebelfähre (Kapal angkut/Feri Siebel) milik Einsatzstab Fähre Ost (EFO), sebuah unit Luftwaffe yang beroperasi di sekitar wilayah danau Ladoga bersama dengan MTB Italia (12. Squadriglia MAS) serta kapal-kapal ranjau Jerman dari C-Gruppe / 31.Minensuch-Flottilla. Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant der Reserve Friedrich-Wilhelm Siebel (Kommandeur Einsatzstab Fähre Ost); Kolonel Finlandia Eino Iisakki Järvinen (Komandan Brigade Pantai Danau Ladoga), dan dua orang perwira Luftwaffe tak dikenal (yang paling kanan berasal dari unit Flak kalau dilihat dari waffenfarbe-nya). Dari sumber asalnya dikatakan bahwa perwira kedua dari kanan adalah Generaloberst Alfred Keller, tapi menurut saya identifikasi ini salah karena mukanya beda jauh brow!


Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2011/12/album-foto-schwimmweste-jaket-pelampung.html

Kameraman Kriegsmarine dengan Kamera Arriflex 35mm

Horst Grund, seorang Filmberichter atau kameraman dari Kriegsmarine, sedang merekam beberapa gambar di atas sebuah kapal menggunakan kamera Arriflex 35mm, di sebuah lokasi di Mediterania tahun 1943. Dia mengenakan schwimmweste (jaket pelampung) model awal berbahan kapuk, demi untuk berjaga-jaga bila tiba-tiba harus nyungseb ke laut. Arriflex 35 II adalah salah satu kamera gambar bergerak terpenting sepanjang masa. Dia didesain dan dibuat oleh Arnold & Richter, A.G. dari Münich, Jerman, sebuah perusahaan pembuat perangkat laboratorium dan aksesoris film yang didirikan pada tahun 1917. Kata ARRI sendiri diambil dari inisial dua huruf pertama dari pendirinya: August Arnold dan Robert Richter. ARRI memperkenalkan kamera pertama mereka, Kinarri, pada tahun 1924. 100 buah Kinarri berhasil terjual. Setelah melakukan riset yang intens dan memakan waktu, mereka mengembangkan sistem penglihatan refleksi kaca pada tahun 1931. Setelah menyempurnakan sistem yang revolusioner ini, ARRI memperkenalkan Arriflex 35 pada tahun 1937. Kamera ini tercatat dalam sejarah sebagai kamera gambar bergerak 35mm pertama yang menggunakan sistem refleksi. Sistem ini begitu superiornya, sehingga masih digunakan oleh semua profesional perfilman dunia sampai saat ini!


Sumber :
https://ww2colorfarbe.blogspot.com/2018/11/kriegsmarine-filmberichter-with.html

Tuesday, November 6, 2018

Makan Siang Dua Orang Anggota Reichsbahn

 Sekilas, foto ini tampaknya baru diambil kemarin dan memperlihatkan dua bijik reenactor sedang mereka-ulang acara liwet (perhatikan bungkus selai dari plastik serta kualitas warna merah foto). Kenyataannya, foto ini diambil dari masa Perang Dunia II! Disini diperlihatkan dua orang perwira Reichsbahn (Jawatan Kereta Api Reich) yang sedang makan siang di sela-sela kesibukan mereka. Foto ini sendiri diambil pada tahun 1944 oleh Walter Hollnagel. Pada bulan Agustus 1944, sang fotografer Jerman ditugaskan untuk mengabadikan kondisi jalan kereta api di Italia. Perlu diketahui bahwa pada saat itu beberapa bagian dari negara mantan sekutu Jerman tersebut telah dikuasai secara paksa oleh pasukan Nazi, setelah Italia memutuskan untuk menyerah kepada Sekutu pada tanggal 8 September 1943. Saat pasukan musuh sedikit demi sedikit bergerak maju ke utara, pesawat-pesawat mereka tak henti-hentinya membombardir infrastruktur di wilayah pendudukan Jerman, termasuk fasilitas kereta api (belum lagi ditambah oleh sabotase tanpa henti oleh gerilyawan Italia). Kondisi ini membuat tangan para petugas Reichsbahn "penuh" dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi disana-sini. Sekarang kembali ke laptop: Dari seragamnya, orang di sebelah kanan bertugas di Grup Pembayaran 8 atau 7a (atau cadangan resmi Grup Pembayaran 7). Penunjukan "pangkat" aslinya tergantung pada spesialisasinya: dia bisa jadi adalah seorang Kanzleisekretär, Kanzleivorsteher, Reichsbahnobersekretär, Vermessungsobersekretär, Lokomotivbetriebsrevisor, Betriebsoberwerkmeister, atau Oberlokomotivführer. Sementara itu, hampir tidak mungkin mengetahui posisi atau pangkat orang di sebelah kiri, karena dia hanya mengenakan kemeja dalam tanpa ditutupi seragam luar seperti temannya. Mereka berdua mengenakan pakaian tugas standar. Meskipun foto ini diambil pada bulan Agustus 1944, pakaian serta insignia Reichsbahn yang dikenakan oleh dua bule ini adalah versi awal: Schiffchen (side cap) yang dikenakan orang di kiri pertama kali diperkenalkan saat Perang Dunia II pecah, sementara temannya di kanan belum lagi mengenakan wing besar di topi serta insignia tugas stasiun di lengan kiri, yang dua-duanya mulai dipakai dari tahun 1941.



Sumber :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=8&t=213048&start=105
https://ww2colorfarbe.blogspot.com/2018/11/look-like-this-picture-was-taken.html

Monday, November 5, 2018

Oberst Von Drebber Berkomunikasi Menggunakan Telepon Lapangan

 Dua orang perwira Jerman berkomunikasi menggunakan Feldtelefon (telepon lapangan) di sebuah posisi pertahanan di dekat Stalingrad, musim gugur tahun 1942. Dari kiri ke kanan: Oberst Moritz von Drebber (Kommandeur Infanterie-Regiment 523 / 297.Infanterie-Division) dan Hauptmann Bender. Pada bulan Oktober 1942, resimen pimpinan Drebber berganti nama menjadi Grenadier-Regiment 523. Von Drebber sendiri naik pangkat menjadi Generalmajor pada tanggal 1 Januari 1943, dan pada tanggal 22 Januari 1943 dia ditunjuk menjadi Komandan 297. Infanterie-Division yang baru, menggantikan General der Artillerie Max Pfeffer. Hanya berselang tiga hari kemudian, Drebber dan pasukannya menyerah kepada Tentara Merah di neraka Stalingrad! Foto ini diambil oleh Alois Beck.


Sumber :
https://ww2colorfarbe.blogspot.com/2018/11/oberst-von-drebber-and-hauptmann-bender.html