Saturday, December 25, 2021

Pengecatan Helm Luftwaffe


 
Dari stahlhelm kinclong ke sedikit bluwek: foto yang diambil pada tahun 1940/1941 ini memperlihatkan para anggota Werkstatt-Kompanie (Kompi Pemeliharaan) dari sebuah unit Flak Luftwaffe tak dikenal, yang terlihat sedang sibuk mencat ulang helem-helm mereka dengan warna yang tidak terlalu kinclong alias kontras, agar bisa lebih menyatu dengan sekitarnya. Ini sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Wehrmacht pada tahun 1940 mengenai warna dan dekal stahlhelm yang baru. Prajurit yang memegang alat semprotan terlihat mengenakan pakaian kerja Luftwaffe yang terbuat dari bahan HBT berwarna hijau gelagah. Foto ini juga cukup menarik karena memperlihatkan situasi di bengkel pemeliharaan Luftwaffe, yang tampaknya terletak tidak jauh dari rel kereta api (perhatikan gambar di latar belakang). Di sebelah kanan kita bisa melihat laras meriam Flak (Flugzeugabwehrkanone) kaliber 20mm dengan lima buah Abschußbalken (baris kemenangan), yang menunjukkan bahwa senjata satu ini setidaknya telah mamakan korban lima pesawat musuh!

Sumber :
http://menofwehrmacht.blogspot.com/2021/12/painting-luftwaffe-helmets.html

Jenderal Ramcke dan Keluarganya di Hari Natal 1941

Generalmajor Hermann-Bernhard Ramcke (Kommandeur Ergänzungseinheiten und Schulen des XI. Fliegerkorps) berfoto dengan keluarganya di Hari Natal tahun 1941. Ibu dari anak-anaknya adalah Ruth Göldner - putri dari Generalleutnant Paul Göldner -  yang berbeda usia 20 tahun dengan suaminya. Pasangan ini dikaruniai delapan orang anak, dengan yang termuda adalah Volker Ramcke, yang dilahirkan pada tahun 1952, setahun setelah ayahnya dilepaskan dari kamp tawanan Sekutu. Dalam foto ini sendiri Jenderal Ramcke mengenakan jas kleinerrock Luftwaffe, dengan segambreng medali yang tersemat di bagian dada. Tentu saja medali paling prestisius adalah Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang tercantol di lehernya, yang dia dapatkan pada tanggal 21 Agustus 1941, empat bulan sebelum foto ini diambil. Ramcke sendiri kemudian melengkapi "koleksi" Ritterkreuz-nya dengan tiga tingkatan yang lebih tinggi lagi: Eichenlaub (13 November 1942), Schwerter (19 September 1944), dan Brillanten (19 September 1944). Yang terakhir membuatnya menjadi salah satu dari hanya 27 orang pinilih di seantero Wehrmacht dan SS yang mendapatkannya! BTW, enam anak yang dimiliki oleh pasangan ini membuat sang ibu, Ruth Ramcke, berhak untuk mendapatkan Mutterkreuz (Salib Ibu), sebuah medali khusus yang dianugerahkan oleh pemerintah Jerman kepada setiap ibu yang melahirkan lima orang anak atau lebih, sebagai sebuah penghargaan atas dedikasi dan pengorbanan mereka dalam membesarkan begitu banyak anak.


Sumber :
https://twitter.com/x3892555/status/1220459234988646411

Tentara Jerman Tertidur

Warnung! Tentara Jerman ini tidak sedang merem-melek sambil diem-diem tangannya chokbun, melainkan sedang melepaskan lelah dengan tidur sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke kamp tawanan perang. Yoi beibeh, bapak-bapak berkumis Asmuni ini adalah salah satu dari ratusan ribu prajurit Wehrmacht yang ditawan oleh Sekutu di Front Barat pada tahun 1944. Sebagai fotografernya adalah Maurice Zalewski, orang Prancis yang telah mengabadikan medan konflik dari sejak kancah Perang Saudara Spanyol di tahun 1936. Zalewski tetap melanjutkan profesinya sebagai fotografer profesional di masa pendudukan Jerman di Prancis (1940-1944), dan ikut menyertai pasukan Sekutu dalam pembebasan Paris, Vosges, dan Lorraine, sebelum kemudian memasuki wilayah Jerman di Saar.

Sumber :
https://www.wehrmacht-awards.com/forums/forum/wehrmacht-era-militaria/photos-and-paper-items-forum/12689323-fantastic-maurice-zalewski-press-photos

Friday, November 12, 2021

Erwin Rommel dan Kriegsberichter Hans Ertl

Foto ini memperlihatkan saat Generalfeldmarschall Erwin Rommel (keempat dari kiri, Oberbefehlshaber Heeresgruppe B und Generalinspekteur der Küstenbefestigungen West) dalam acara inspeksi ke pertahanan Jerman di wilayah Ijmuiden, Belanda, pada tanggal 25 Maret 1944. Dua orang yang berdiri di kiri adalah, dari kiri ke kanan: Kriegsberichter Hans Ertl dan Hauptmann Hellmuth Lang (Ordonnanzoffizier Oberbefehlshaber Heeresgruppe B ). Ertl adalah koresponden perang yang setia mengikuti kemanapun Rommel pergi, sampai-sampai dia dijuluki sebagai "Kameraman pribadi Rommel"! Lelaki kelahiran 21 Februari 1908 yang pernah menjadi kekasih sineas Jerman terkemuka Leni Riefenstahl ini juga dikenal sebagai seorang pendaki gunung yang jempolan. Saat Jerman kalah dalam Perang Dunia II, Ertl melarikan diri ke Bolivia dan tinggal disana sampai dengan akhir hidupnya pada tanggal 23 Oktober 2000. Disana dia bekerja sebagai petani dengan nama panggilan "Juan", dan menetap di sebuah wilayah terpencil di dekat hutan belantara. Pada tahun 1953 Ertl ikut menjadi bagian dalam ekspedisi gabungan Jerman-Austria yang melakukan pendakian gunung tertinggi kesembilan di dunia, Nanga Parbat, yang terletak di Himalaya. Putrinya, Monika Ertl, kemudian bergabung dengan gerakan komunis bawah tanah Bolivia - sebuah keputusan yang membuat kecewa berat ayahnya - dan bahkan Monika ikut terlibat dalam kasus pembunuhan Konsul Bolivia di Hamburg, orang yang dulunya memotong lengan gerilyawan Komunis terkenal Che Guevara. Peristiwa ini membuat nama Monika dikenal dunia, dan dia dijuluki sebagai "Sang Pembalas Dendam Che Guevara". Sang putri dan beberapa gerilyawan komunis lain akhirnya balik dihabisi pada tahun 1973 saat disergap oleh pasukan keamanan Bolivia (ironisnya, badan intelijen Bolivia yang mengendus keberadaan Monika dilatih langsung oleh mantan komandan Gestapo Klaus Barbie!). Mendengar kabar bahwa anaknya telah tiada, Hans Ertl hanya berucap singkat, "Aku lega karena dia telah pergi dalam damai."

Sumber :
https://www.alexautographs.com/auction-lot/wilhelm-ritter-von-schramm_831451DA53

Wednesday, November 10, 2021

Tentara Jerman Berlindung di Lumbung

 Pada tanggal 5 September 1939, 13. Infanterie-Division (motorisiert) ikut ambil bagian dalam pertempuran sengit pertama divisi tersebut melawan tentara Polandia di Szczerców, sebuah desa kecil yang terletak di Łódź, Polandia. Pertempuran ini berlangsung di wilayah rawa-rawa serta hutan lebat, sehingga sangat menyulitkan dan menimbulkan korban besar bagi kedua belah pihak yang berseteru. Foto ini diambil di tanggal tersebut, dan memperlihatkan para anggota Beobachtungs-Abteilung 13 / 13.Infanterie-Division (mot.) yang sedang ngendon di sebuah lumbung gandum di Rusiec. Mereka memanfaatkan waktu dengan makan dan minum kopi bersama, sementara "Tragbüsche" (tabung masker gas) diletakkan tak jauh, siap-sedia untuk sewaktu-waktu digunakan. Foto ini sendiri berasal dari album pribadi milik Kurt Seeliger yang bertugas di Batalyon Pengintai tersebut di awal Perang Dunia II. Menurut keterangan Seeliger - Oberleutnant yang duduk paling kiri - mereka disini sedang berlindung dari pesawat-pesawat musuh yang melintas. Dalam invasi Jerman ke Polandia di bulan September 1939, Angkatan Udara Polandia kalah segala-galanya dibandingkan dengan Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman), baik dalam segi jumlah, kualitas pesawat maupun pelatihan pilot-pilotnya. Hanya dalam beberapa hari pertempuran saja mereka telah hampir seluruhnya tersapu bersih dari udara! Uniknya, Kriegstagebuch (Buku Harian Perang) dari 13. Infanterie-Division (mot.) sendiri tidak menyebutkan tentang adanya gangguan dari pesawat-pesawat musuh di dekat Szczerców pada tanggal 5 September 1939. Karenanya, kemungkinan besar cowok-cowok dalam foto ini hanyalah berlindung di gudang hanya untuk berjaga-jaga saja

Sumber :
https://onlinesammlungen.ghwk.de/seeliger/exhibition/

Monday, November 8, 2021

Tentara Jerman Bermain dengan Kucing

Sebelah barat Jüterbog, akhir bulan Agustus 1939. Para anggota 13. Infanterie-Division (motorisiert) bermain-main dengan seekor anak kucing sebelum melanjutkan perjalanan mereka menuju ke wilayah Jerman yang berbatasan dengan Polandia. Foto ini berasal dari album pribadi milik Hauptmann Kurt Seeliger yang bertugas di Beobachtungs-Abteilung 13 / 13.Infanterie-Division (mot.). Teks aslinya berbunyi: "Der erste Halt und das weiße Kätzchen" (perhentian pertama dan anak kucing putih).

Sumber :
https://onlinesammlungen.ghwk.de/seeliger/exhibition/

Saturday, November 6, 2021

Kata-Kata Terakhir Heinrich Ehrler

"Theo, Heinrich disini. Baru saja menembak jatuh dua bomber. Tak ada amunisi tersisa. Aku akan menabrakkan diri. Auf wiedersehen, sampai jumpa di Valhalla!"

- Heinrich Ehrler -

Heinrich Ehrler (14 September 1917 - 4 April 1945) adalah salah satu dari 10 pilot pemburu terbaik Jerman sepanjang masa, dan satu dari yang bertempur sampai akhir. Dia tercatat menembak jatuh 208 pesawat musuh dalam Perang Dunia II, yang sebagian besar dibukukannya di Front Timur. Delapan diantara korbannya dihancurkan saat Ehrler telah menggunakan pesawat jet Messerschmitt Me 262.

Misi terakhirnya, yang berlangsung pada tanggal 4 April 1945, adalah sebuah misi "Reichsverteidigung" (Pertahanan Reich). Pada saat itu Royal Air Force dan USAF tengah mengirimkan armada pembom mereka untuk membombardir lapangan-lapangan udara Luftwaffe serta pangkalan U-boat di Jerman. Tidak kurang dari 200 pesawat Lancaster serta 950 pesawat B-17 dan B-24 yang terbang di hari itu, belum lagi sekitar 800 pesawat pemburu Sekutu yang mengawal mereka.

Dua kemenangan terkonfirmasi terakhir Ehrler memakan korban dua B-17 Amerika. Tak lama kemudian amunisinya habis dan Ehrler memutuskan untuk menabrakkan diri pada pesawat pembom B-24H-30-FO Liberator "Trouble 'N Mind" yang dipiloti oleh Captain John Ray dari 713th Bomb Squadron / 448th Bomb Group USAF. Kedua pesawat tersebut hancur, dan Ehrler terbunuh dalam peristiwa tersebut.

BTW, 'Theo' merujuk pada teman sekaligus rekan seperjuangan Ehrler yang juga adalah jagoan udara Luftwaffe, Theodor Weissenberger.

Sumber :
http://www.americanairmuseum.com/aircraft/10033
https://en.wikipedia.org/wiki/Heinrich_Ehrler
https://www.facebook.com/WWIIKoreanWarVietnamVehicles/posts/theo-heinrich-here-have-just-shot-down-two-bombers-no-more-ammunition-im-going-t/1832923016820002/
http://forum.12oclockhigh.net/archive/index.php?t-21680.html

Sunday, October 31, 2021

Prajurit Jerman Menikmati Musik dari Gramofon

Mirip-mirip dengan adegan dalam film "Saving Private Ryan Jombang", foto hasil jepretan Kriegsberichter Geller dari PK (Propaganda-Kompanie) 694 ini memperlihatkan para prajurit Jerman dari satuan panzer dan infanteri yang sedang asyik menikmati alunan musik dari sebuah gramofon yang masih utuh, di tengah-tengah reruntuhan bangunan yang hancur oleh perang di Front Timur. Tidak dapat dipastikan mereka berasal dari unit mana, tapi kemungkinan terbesar adalah bagian dari 1. Panzerarmee / Heeresgruppe A yang sedang merayakan kejatuhan kota Rostov ke tangan Jerman pada tanggal 23 Juli 1942. Yang jelas foto ini tidak diambil di Stalingrad seperti yang diklaim oleh sebagian sumber - termasuk Bundesarchiv - karena di bulan Juli pasukan Jerman belum lagi tiba di "kota neraka" tersebut. .

Sumber :
Bundesarchiv Bild 101I-218-0524-32
http://histomil.com/viewtopic.php?t=13861&start=460

Saturday, October 30, 2021

Prajurit Flak-Regiment 3 Menikmati Ransum Mereka di Musim Dingin

Foto berwarna asli koleksi Akira Takiguchi ini memperlihatkan para prajurit dari Flak-Regiment 3 yang sedang menikmati jatah ransum mereka di tengah dinginnya cuaca bersalju. Banyak hal menarik yang bisa terlihat disini: helm dengan dekal ganda, mantel dengan tanda pangkat di pundak, serta detail perlengkapan lapangan lainnya. Bila diperhatikan lebih lanjut, maka kita juga bisa melihat bahwa prajurit di sebelah kiri mengenakan mantel dengan kragenspiegel (tanda pangkat kerah) Luftwaffe tanpa gambar sayap seperti umumnya! Flak-Regiment 3 sendiri dibentuk pada tanggal 1 Oktober 1936 di wilayah Weimar, meskipun tak lama kemudian dipindahkan ke Königsberg. Pada tanggal 15 Juni 1939 unit ini dinamai ulang menjadi Stab Flak-Regiment 11, ditempatkan kembali di Weimar pada bulan Desember 1939, dan dipindahkan ke Stettin pada tahun 1941 di bawah komando Luftgau III. Disini unit ini berubah nama kembali menjadi Flakgruppe Stettin. Saat situasi perang tambah memburuk, pada tahun 1945 prajurit-prajuritnya digunakan sebagai pasukan darat dalam pertempuran melawan Tentara Merah di wilayah Pölitz dekat Stettin, sebagai bagian dari 6. Flak-Brigade.

Sumber :
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
http://www.lexikon-der-wehrmacht.de/Gliederungen/FlakRegimenter/FR3-R.htm
https://www.wehrmacht-awards.com/forums/forum/wehrmacht-era-militaria/photos-and-paper-items-forum/935046-post-your-atmospheric-photos?p=11771809#post11771809

Friday, October 29, 2021

Foto Bersama Anggota Abteilung Fremde Heere Ost

Foto yang diambil pada tahun 1943 ini memperlihatkan para anggota Abteilung Fremde Heere Ost dalam sesi "gruppenbild" (foto bersama) di markas mereka di Angerburg, Mauerwald, yang merupakan bagian dari komplek Markas Besar Komando Angkatan Darat Jerman (OKH-Stabsquartier). Untuk identifikasinya adalah, duduk dari kiri ke kanan: Major Dr. Hellmut Nauck (Wirtschaftssachbearbeiter Gruppe II), Oberstleutnant Hübner (Leiter Gruppe V), Oberstleutnant z.V. Riedl, Oberst i.G. Reinhard Gehlen (Abteilungschef), Oberstleutnant Karl Ogilvie (Sachbearbeiter Lage Skandinavien), Oberstleutnant i.G. Johannes Hoheisel (Leiter Gruppe II), dan Major i.G. Höfer (Sachbearbeiter Lage Mitte, Gruppe I). Baris kedua dari kiri ke kanan: Hauptmann Georg Viktor von der Marwitz (Kommandant des Stabsquartiers), Major i.G. Wilhelm Kuebart, Major i.G. Gerhard Wessel (Leiter Gruppe I), Major i.G. Karl-Heinz Graf von Rittberg (Sachbearbeiter Personallage, Gruppe II), Major i.G. Rudolf Grüner (Sachbearbeiter Lage A, Gruppe I), Oberleutnant Günther Letschert (Kartei-Referent), Ministerialregistrator Rudolf Bahlk, Oberleutnant Adolf Eiseler (Mitarbeiter Gruppe I), perwira tak dikenal, (berdiri sedikit ke belakang), dan Technische Oberinspektor Johannes Wagner. Baris ketiga dari kiri ke kanan: Leutnant Peter von Vaernewyk (Gehilfe des Kommandanten Stabsquartier), Oberleutnant Jürgen Remé (Mitarbeiter Gruppe II), Oberzahlmeister Albert Wiesemann (Mitarbeiter Kartei-Referat), Hauptmann Körnchen (Verwaltungsaufgaben), perwira tak dikenal, Hauptmann Otto Schiller (Mitarbeiter Gruppe I), Oberleutnant Dr.jur. Dipl.-Kfm. dipl.cons. Max Ritter von Bitterl-Tessenberg (Mitarbeiter Gruppe II), dan Oberleutnant d.R. Walter Schüle (Mitarbeiter Gruppe I). Baris terakhir dari kiri ke kanan: Oberleutnant Buchholz (Mitarbeiter Gruppe III), Oberleutnant Hellmut von Hagens (Mitarbeiter Gruppe I), Oberleutnant Hermann Förster (Mitarbeiter Gruppe I), perwira tak dikenal, Sonderführer Emmanuel Haller (Mitarbeiter Gruppe II), Major Friedrich-Wilhelm von Leutsch (Sachbearbeiter Lage Nord, Gruppe I), Hauptmann Kurt Göllnitz (Mitarbeiter Gruppe II), perwira tak dikenal, perwira tak dikenal, dan Kriegstechniker Dr.jur. Jacobus Reimers. Abteilung Fremde Heere Ost (Detasemen Luar Negeri AD Timur) sendiri adalah organisasi intelijen bentukan Angkatan Darat Jerman yang bertugas untuk menganalisa kekuatan militer asing di Front Timur, terutama sekali Uni Soviet. Ketika Perang Dunia II usai, Abteilungschef Gehlen dan anakbuahnya dimanfaatkan oleh CIA untuk melanjutkan kerja mereka dalam memata-matai Komunis Soviet melalui unit "baru tapi lama" bernama Gehlen Organization. Unit inilah yang nantinya menjadi cikal bakal dari Bundesnachrichtendienst, satuan intelijen Jerman Barat di era Perang Dingin.

Sumber :
Der Spiegel 1971
Bundesarchiv B 206 Bild-GN13-08-01
https://www.archivportal-d.de/item/JX6IFLT44EBIBOXOBAGFSUDWCDIOJEUB?isThumbnailFiltered=false&rows=20&offset=20&viewType=list&hitNumber=34
https://archive.org/stream/GEHLEN-Reinhard-CIA-files/GEHLEN-Reinhard-CIA-file-VOL-2_f%26c322_djvu.txt
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=5&t=260485

Wednesday, October 27, 2021

Acara Makan-Makan Infanterie-Regiment 47

Prajurit-prajurit Jerman dari Infanterie-Regiment 47 (bagian dari 22. Infanterie-Division) terlihat sedang berkumpul di sekeliling Feldküche (Dapur Lapangan) sambil menunggu giliran makan sop. Yang sudah duluan menikmati sop tersebut adalah Oberstleutnant Rudolf Buhse (Kommandeur Infanterie-Regiment 47). Foto ini sendiri diambil di wilayah Balkan, Yugoslavia, pada musim panas tahun 1942. Sebagai fotografernya adalah Kriegsberichter Theodor Scheerer dari PK (Propaganda-Kompanie) 690, salah satu dari sedikit koresponden perang Jerman dalam Perang Dunia II yang menggunakan film berwarna di kameranya. Sumber di Bundesarchiv tidak mencantumkan keterangan mengenai identitas dari DKiGträger (peraih Deutsches Kreuz in Gold) yang nyengir kuda di sebelah Buhse, tapi kemungkinan dia adalah Oberleutnant der Reserve Hans-Joachim Behnke (Chef 1.Kompanie / I.Bataillon / Infanterie-Regiment 47), yang dianugerahi DKiG pada tanggal 21 Agustus 1942, hanya berselang empat hari setelah Buhse mendapatkan Ritterkreuz. Bisa jadi foto ini diambil pada saat acara makan-makan, tak lama setelah upacara penganugerahan medali untuk keduanya...

Sumber :
http://ritterkreuztraeger.blogspot.com/2021/10/rudolf-buhse-eating-in-feldkuche.html

Sunday, May 23, 2021

Erwin Rommel dalam Kunjungan ke Atlantik Wall

Foto ini diambil sewaktu Marsekal Rommel mengadakan inspeksi ke pertahanan Atlantik Wall di Pas de Calais, Prancis, pada tanggal 18 April 1944. Dari kiri ke kanan: perwira yang sedang berlari kecil yang tidak diketahui namanya, Oberst im Generalstab Rudolf Christoph Freiherr von Gersdorff (Chef des Generalstabes LXXXII. Armeekorps), General der Artillerie Johann "Hans" Sinnhuber (Kommandierender General LXXXII. Armeekorps), Generalleutnant Dr.phil. Hans Speidel (Chef des Generalstabes Heeresgruppe B), perwira tak dikenal, Generalleutnant Otto Elfeldt (Kommandeur 47. Infanterie-Division), dan Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B und Generalinspekteur der Küstenbefestigungen West).

Sumber :
https://www.alexautographs.com/auction-lot/erwin-j-rommel_EE54AE1AE2

Erwin Rommel Memeriksa Kerusakan Mobilnya

General der Panzertruppe Erwin Rommel (Befehlshaber Panzergruppe "Afrika") tampak memperhatikan dengan serius saat anakbuahnya memeriksa kerusakan yang terjadi di bagian mesin dan kaca mobil mereka, tak lama setelah sebuah pesawat pemburu Inggris menyerang konvoy kendaraan yang membawa sang panglima pasukan Jerman di Afrika Utara tersebut. Rommel tampak mengenakan syal buatan anak perempuannya, yang selalu dipakainya dalam setiap kesempatan. Cowok berjanggut di tengah adalah Sonderführer Fritz Moosmüller dari PK (Propaganda-Kompanie) "Afrika", seorang wartawan perang sekaligus penterjemah yang selalu terlihat menyertai Rommel kemanapun dia pergi. Moosmüller sendiri terluka di bagian tangannya, dan sedang menunggu pertolongan pertama. Selain itu, perwira di sebelah kiri adalah Major im Generalstab Friedrich-Wilhelm von Mellenthin (Ic Dritter Generalstabsoffizier Panzergruppe "Afrika"), seorang perwira staff berpengalaman yang telah malang-melintang di berbagai front pertempuran. Foto ini sendiri diambil pada waktu berlangsungnya Operation Crusader (18 November – 30 Desember 1941), sebuah operasi militer yang dilancarkan oleh Eighth Army Inggris melawan gabungan pasukan Jerman dan Italia di Gurun Barat Mesir dan Libya.

Sumber :
https://www.alexautographs.com/auction-lot/rommel-press-photograph_389436F835

Tuesday, May 18, 2021

Sukarelawan Wehrmacht Berambut Gondrong Asal India

Belum pernah kan lihat tentara Wehrmacht gondrong? Nah, ini salah satu contoh penampakan langkanya! Foto ini memperlihatkan tiga orang tentara sukarelawan dari Legion Freies Indien (Legiun India Merdeka) yang sedang menjalani pelatihan militer di Truppenübungsplatz Beverloo, Belgia. Anggota unit ini - yang sebagian besarnya adalah orang-orang India yang bermukim di Eropa atau tawanan Inggris keturunan India - mendapat keistimewaan untuk tetap menjalankan tradisi keagamaan yang mereka anut, termasuk diantaranya adalah memanjangkan rambut serta menggunakan turban bagi orang-orang Sikh. Legion Freies Indien sendiri dibentuk pada tahun 1942, pada awalnya setingkat batalyon tapi kemudian membengkak menjadi sebuah resimen dengan kekuatan 3.000 orang. Sebuah panji lengan khusus sengaja dibuat untuk mereka, dalam bentuk perisai berisi bendera nasional India beserta gambar harimau. Seragam yang mereka kenakan sendiri umumnya adalah seragam tropis Jerman (tropenuniform). Mereka mempunyai nama resmi Infanterie-Regiment 950 (indische), di bawah pimpinan Oberstleutnant Kurt Krappe yang kharismatik. Unit sukarelawan India ini tercatat bertempur mulai tahun 1944 di Prancis, Belanda dan Italia, sebelum ditarik mundur ke Jerman. Mereka kemudian dialihtugaskan menjadi bagian dari Waffen-SS, dengan nama resmi Indische Freiwilligen Legion der Waffen-SS.

Sumber :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?p=2343546#p2343546

Wednesday, April 28, 2021

Prajurit Jerman yang Terbunuh dalam Pertempuran


 
Hanya ada sedikit keterangan yang tertera mengenai foto koleksi pribadi T. Meagher ini: "Leopold gugur untuk tanah air. Kompi ke-9 Resimen Infanteri ke-42". Infanterie-Regiment 42 / Grenadier-Regiment 42 sendiri merupakan bagian dari 46. Infanterie-Division. Tercatat hanya ada dua prajurit dengan nama depan "Leopold" yang pernah mengabdi di kompi ke-6: Leopold Altenhofer (13 November 1921 - 3 September 1943) dan Leopold Kloupar (20 September 1906 - 1 Juli 1944). Tampaknya yang terakhir usianya terlalu tua bila dibandingkan dengan wajah prajurit yang gugur dalam foto ini, karenanya yang paling mendekati adalah Leopold Altenhofer

Sumber :
https://www.wehrmacht-awards.com/forums/forum/wehrmacht-era-militaria/photos-and-paper-items-forum/11661046-black-watch-new-photo-pick-ups?p=12294686#post12294686

Sunday, January 24, 2021

Para Perwira Fallschirmjäger di Heraklion Kreta

 
31 Mei 1941: Para perwira Fallschirmjäger (pasukan parasut Jerman) dari 7. Flieger-Division terlihat sedang beristirahat di Heraklion, Kreta, tak lama setelah mereka merebut salah satu bagian dari pulau Yunani tersebut dari tangan pihak Inggris dan Australia. Pertempuran sengit berlangsung dari tanggal 20 Mei 1941, dan pasukan Jerman baru berhasil menguasai Heraklion setelah berselang sembilan hari kemudian. Tampak rona kelelahan masih tampak di wajah-wajah mereka yang belum tersentuh oleh pisau cukur. Yang memakai medali Ritterkreuz di lehernya adalah Oberst Bruno Bräuer (Kommandeur Fallschirmjäger-Regiment 1 dan Kampfgruppe Ost), yang mendapatkan medali bergengsi tersebut pada tanggal 24 Mei 1940 selama berlangsungnya invasi Jerman atas Negara-Negara Bawah. Perwira-perwira yang nongol dalam foto ini semuanya adalah Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz). Berturut-turut dari kiri ke kanan: Major Erich Walther (Kommandeur III.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 1; Ritterkreuz tanggal 24 Mei 1940, Eichenlaub tanggal 2 Maret 1944 dan Schwerter tanggal 1 Februari 1945), Hauptmann Gerhart Schirmer (Kommandeur III.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 2. Ritterkreuz tanggal 14 Juni 1941), Oberst Bräuer, dan Hauptmann Wolf-Werner von der Schulenburg (Kommandeur I.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 1; Ritterkreuz tanggal 20 Juni 1943).

 

Sumber :
https://www.alamy.com/search.html?qt=heraklion%201941&imgt=0
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?p=2317700#p2317700
https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/the-nazi-propaganda-picture-from-may-1941-shows-german-news-photo/1058620538