Monday, May 30, 2022

Bergstiefel Gebirgsjäger

Gebirgsoldaten (Prajurit Gunung) menyempatkan diri untuk tidur di bak belakang truk di sela-sela invasi Jerman ke Polandia, bulan September 1939. Perhatikan detail sol sepatu mendaki yang mereka kenakan! Sepatu jenis ini dikenal dengan nama "Bergstiefel" atau sepatu gunung, dan mempunyai lapisan yang lebih keras dibandingkan dengan sepatu kulit standar "Marschstiefel"yang biasa dipakai oleh landser (prajurit) Jerman. Sepatu ini juga lebih pendek ukurannya (sebatas tumit), dan bisa digunakan untuk dua hal: mendaki gunung serta bermain ski.

Sumber ;
"Hitler's Mountain Troops 1939-1945" karya Ian Baxter

Friday, May 27, 2022

Prajurit Jerman Menangkap Sniper Rusia


Uni Soviet, musim panas tahun 1942. Dalam caption aslinya, disebutkan bahwa prajurit-prajurit Waffen-SS ini berhasil menangkap hidup-hidup seorang sniper Rusia, dan dengan marah menyeretnya keluar dari lubang persembunyiannya (salah seorang diantara mereka bahkan memukulkan ujung senapan pada sang sniper sial!). Kecil kemungkinan bahwa sniper tersebut akan selamat - atau setidaknya dikirim ke kamp tawanan - karena nasib sniper dimana-mana kalau tertangkap biasanya lebih buruk dari nasib prajurit biasa, apalagi kalau ditangkapnya oleh pasukan SS yang terkenal brutal, maka itu adalah benar-benar skenario terburuk yang bisa terjadi! BTW, prajurit di sebelah kiri mengenakan jaket Telogreika/Vatnik Soviet hasil rampasan. Jaket hangat yang terdiri atas lapisan kapuk dan wol ini biasa dikenakan oleh tentara-tentara Rusia saat musim dingin tiba, meskipun tidak diketahui alasannya kenapa si prajurit Jerman justru mengenakannya pada saat musim panas!

Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2010/10/album-foto-tawanan-perang-sekutu-dan.html

Günther Rall Bermain-Main dengan Anjing

"Wie spricht Rata?" (bagaimana cara Rata ngomong?). Jagoan Luftwaffe Günther Rall (memakai jaket bulu), bersama dengan enam orang pilot skuadronnya dari 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52), sedang bermain-main dengan anjing yang menjadi maskot unit mereka - yang bernama "Rata" - di sela-sela istirahat singkat antara feindflug (misi udara) pertama dan kedua di hari itu. Foto ini diambil di bulan Maret 1943 oleh Kriegsberichter Reissmüller. Depan dari kiri ke kanan: Unteroffizier Manfred Lotzmann (15 Abschüsse - kemenangan udara), Unteroffizier Werner Höhenberg (33 Abschüsse), dan Leutnant Hans Funcke (19 Abschüsse). Belakang : Hauptmann Günther Rall (275 Abschüsse), Leutnant Hans Martin Markoff (15 Abschüsse), Feldwebel Karl-Friedrich Schumacher (56 Abschüsse), dan Oberleutnant Gerhard Luety (38 Abschüsse). Günther Rall sendiri adalah pilot pemburu tersukses ketiga dalam sejarah. Dia mencatatkan 275 kemenangan udara terkonfirmasi dalam kancah Perang Dunia II, dimana 241 diantaranya diraih di Front Timur melawan pilot-pilot Uni Soviet. Dalam karir militernya, Rall ikut serta dalam 621 misi tempur; ditembak jatuh delapan kali, dan terluka sebanyak tiga kali. Dia ikut berpartisipasi dalam penyerbuan ke Prancis (1940), Pertempuran Britania (1940), Kampanye Balkan (1941), Pertempuran Kreta (1941), dan Operasi Barbarossa (1941). Rall memulai perang dengan pangkat Leutnant (Letnan Dua), dan mengakhirinya sebagai Major (Mayor) dan Komandan JG 300. Dia meraih semua kemenangannya dengan menggunakan pesawat Messerschmitt Bf 109.

Sumber :
http://ww2images.blogspot.com/2013/07/gunther-rall-and-his-men-with-unit.html

Upacara Penganugerahan Ritterkreuz JG 52


Upacara penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk dua orang pilot berprestasi Luftwaffe dari 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52), yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juli 1942 di Belyj-Kolodes (Ukraina), yang terletak di dekat Kharkov. Kedua pilot tersebut berdiri menghadap kamera di sebelah kanan, dan mendengarkan dengan serius saat General der Flieger Curt Pflugbeil (Kommandierender General IV. Fliegerkorps) sedang berpidato. Mereka adalah, dari kiri ke kanan: Feldwebel Alfred Grislawski dan Feldwebel Karl Steffen. Grislawski mendapatkan Ritterkreuz setelah mencatatkan 43 kemenangan udara terkonfirmasi, sementara Steffen setelah 44 kemenangan. Berdiri membelakangi kamera sambil membawa tas di belakang Pflugbeil adalah Oberleutnant der Reserve Hermann Graf (Staffelkapitän 9./JG 52), yang juga merupakan jagoan udara terkemuka Luftwaffe. Kepemimpinan Graf sebagai seorang Staffelkapitän begitu menonjol, sehingga beberapa orang anakbuahnya kemudian mengikuti jejaknya sebagai jagoan udara dan Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz). Selain dari Grislawski (total 133 kemenangan) dan Steffen (59 kemenangan), juga terdapat Ernst Süss (68 kemenangan), Leopold Steinbatz (99 kemenangan), dan Heinrich Füllgrabe (67 kemenangan). BTW, di latar belakang terlihat pesawat-pesawat transport dari jenis Junkers Ju 52 "Tante Ju" dan Fieseler Fi 156 "Storch".

Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2013/07/album-foto-jagdgeschwader-52-jg-52.html

Thursday, May 26, 2022

Rommel Mendorong Mobil


 
Foto propaganda ini diambil oleh Kriegsberichter (Wartawan Perang) Klemens Valtingojer, dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 9 Februari 1942. Disini diperlihatkan Generaloberst Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika") yang sedang sibuk membantu mendorong mobil Horch 901 Typ 40 Kfz.21 miliknya yang terperangkap di pasir gurun. Bundesarchiv mengidentifikasi orang di belakang Rommel sebagai Oberstleutnant i.G. Siegfried Westphal, Ia alias Kepala Operasi Panzerarmee "Afrika". Saya haqul yakin bahwa identifikasi ini keliru, karena wajahnya 100% lebih mirip Major Friedrich-Wilhelm von Mellenthin, yang merupakan Ic alias Kepala Intelijen Panzerarmee "Afrika". Bundesarchiv (Arsip Nasional Jerman) memang banyak sekali membuat kekeliruan dalam hal identifikasi orang serta keterangan waktu dari koleksi foto-fotonya. Sebagai contoh adalah foto ini sendiri, yang disebutkan diambil pada bulan Januari 1941, padahal di bulan tersebut Rommel belum lagi tiba di Afrika! Biasanya, ketika mendapati perbedaan keterangan tanggal, tempat atau identifikasi dari orang dalam foto, saya lebih mempercayai caption dari Bayerische Staasbibliothek (Arsip Bavaria) daripada Bundesarchiv, karena hampir selalu keterangannya lebih akurat.




Sumber :
https://alchetron.com/Siegfried-Westphal
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Bundesarchiv_Bild_183-B20800,_Nordafrika,_Rommel_und_Westphal_schieben_Auto.jpg

Sunday, May 22, 2022

Panzer-Pionier-Bataillon 33 Bersiap Menyerbu Tobruk


15. Panzer-Division di Afrika Utara: Prajurit-prajurit Afrikakorps dari Panzer-Pionier-Bataillon 33 menaiki sebuah Panzerkampfwagen III Ausf.G "632" milik 6.Kompanie / II.Abteilung / Panzer-Regiment 8 untuk ikut berpartisipasi dalam serangan pendahulu ke pertahanan Sekutu di sekitar Tobruk, Libya, bulan Oktober 1941. Satuan zeni tempur ini melengkapi diri dengan senjata yang lebih beragam dibandingkan dengan unit infanteri standar, diantaranya adalah penggunaan penyembur api dari jenis Flammenwerfer 35, drum amunisi senapan mesin, tabung berisi cadangan laras MG 34, dan kantong pengangkut stielhandgranate. Di sebelah kanan kita bisa melihat prajurit lain, yang kemungkinan adalah komandan skuad, yang menyimpan senapan mesin MP-40 atau 38 di atas kubah tank sebelum memanjatnya. Uniknya, para prajurit ini masing-masing dilengkapi dengan dua pelples air dan bukannya satu seperti biasanya! Mereka juga mengenakan cover helm berwarna pasir untuk meminimalisir efek pantulan saat terkena sinar matahari.

Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2017/01/tank-desant-infanteri-numpang-di-panzer.html

Erwin Rommel di Sollum

 
Bersama dengan para perwira staffnya, pada tanggal 2 Juli 1941 General der Panzertruppe Erwin Rommel (kiri, Kommandierender General Deutsches Afrikakorps) melakukan kunjungan ke markas I.Bataillon / Schützen-Regiment 104 / 15.Panzer-Division di wilayah Sollum, yang berada di perbatasan Libya-Mesir. Dalam kunjungan ini, secara khusus "Der Wüstenfuchs" (Sang Rubah Gurun) memberi selamat kepada komandan batalyon tersebut, Hauptmann der Reserve Wilhelm Bach (berjalan paling depan bersama Rommel), yang dalam pertempuran satu bulan sebelumnya berhasil menahan serbuan pasukan tank Inggris yang berusaha menerobos Halfaya Pass demi untuk membebaskan rekan-rekan mereka yang terkepung di Tobruk, dalam sebuah serangan massal yang dinamakan Operation Battleaxe (15-17 Juni 1941). Diantara Rommel dan Bach adalah Oberst Maximilian von Herff (Kommandeur Schützen-Regiment 115). Selama tiga hari penuh Bach dan anakbuahnya menahan serangan bergelombang musuh, dengan hanya bermodalkan satu peleton meriam Flak 88 sebagai senjata utama mereka. Meskipun Rommel sendiri telah memerintahkan agar sang Bataillonskommandeur mundur ke lokasi pertahanan yang lebih memadai "bila memungkinkan", Bach menginterpretasikan kata-kata terakhir dengan tindakan sebaliknya: melakukan serangan balasan yang berhasil memukul mundur pasukan Inggris! Atas prestasi fenomenal tersebut, Bach - yang merupakan mantan pendeta (!) - dianugerahi medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 9 Juli 1941, hanya berselang seminggu setelah foto ini diambil. Flak 88 sendiri aslinya adalah meriam anti pesawat terbang, tapi bisa sama bagusnya saat digunakan untuk menghantam target tank di darat. BTW, di bulan April 1941 - yang hanya berselang satu bulan setelah Rommel tiba di Afrika Utara - pasukan Jerman berhasil mengalahkan tentara penyerbu Inggris dan mengusirnya dari Libya, kecuali satu garnisun ANZAC keras kepala yang tetap bertahan di kota pelabuhan Tobruk (meskipun dikepung oleh gabungan pasukan Italia dan Afrikakorps Jerman). Selama satu tahun berikutnya, penguasaan kembali Tobruk menjadi obsesi terbesar Rommel karena tanpanya maka semua usaha pihak Jerman untuk menguasai Mesir akan sia-sia belaka. Ketika kota pelabuhan tersebut akhirnya diduduki pada bulan Juni 1942, Hitler yang berterimakasih mengganjar Rommel dengan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Generalfeldmarschall.




Sumber :
https://www.bridgemanimages.com/en/search?filter_group=all&filter_region=GBR&filter_text=Erwin%20Rommel

Friday, May 13, 2022

Awak Panzer IV



  Seorang Zugführer (Komandan Peleton) berpangkat Leutnant dari 5.Kompanie / Panzer-Brigade 112 / XXXXVII.Panzerkorps / 5.Panzerarmee berpose untuk kepentingan propaganda di atas Panzerbefehlswagen IV (7,5 cm Kw.K. L/48) Ausf. H (Sd.Kfz.161/2) Nr.508 saat unitnya beristirahat di desa Abreschviller, Moselle, di sektor Sarrebourg (Prancis) di tengah kecamuk Pertempuran Arracourt/Lorraine tanggal 20 September 1944. Panzerbefehlswagen IV (secara harfiah berarti Panzer IV tunggangan komandan unit) dalam foto ini dilengkapi dengan dua antena radio (FuG5 and FuG8) untuk memfasilitasi komunikasi. Bagian lapisan baja terluarnya juga dilapisi tambahan zimmerit anti peledak magnetik. Warna dasarnya adalah kuning tua yang dikombinasikan dengan hijau zaitun dan merah kecoklat-coklatan. Si Leutnant sendiri adalah seorang veteran dari berbagai pertempuran, yang terlihat dari segambreng medali dan penghargaan yang tertempel di seragam hitamnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse, Panzerkampfabzeichen in Silber, Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille), dan Krimschild. Sebagai pelengkap komunikasi dia mengenakan kopfhörer (headphone) serta Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan).

Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2011/06/album-foto-panzertruppen.html

Pelatihan Panzer-Aufklärung


Salah satu moto militer Jerman yang paling terkenal adalah "Schweiß spart Blut" (keringat menyelamatkan darah), yang berarti bahwa program pelatihan yang ketat memastikan bahwa pasukan yang terlatih baik mempunyai kesempatan untuk bertahan hidup yang lebih besar di medan pertempuran. Angkatan Darat Jerman mempraktekkan secara serius kata-kata tersebut, dan program pelatihannya mungkin tidak ada duanya di dunia pada tahun-tahun sebelum perang. Adalah sistem pelatihan yang unggul, ditambah dengan kepemimpinan yang fleksibel serta doktrin yang terdefinisi dengan baik, yang memungkinkan pasukan Jerman untuk mengatasi hambatan jumlah mereka yang lebih sedikit dalam pertempuran, ataupun perlengkapan perang yang lebih inferior mutunya dibandingkan dengan lawan mereka. Ketika perang semakan panjang dan semakin luas ruang lingkupnya, pihak Angkatan Bersenjata Jerman menjadi kewalahan dalam mempertahankan kualitas pelatihan mereka yang lama dan rumit (seperti yang biasa berlaku di masa damai atau awal-awal perang). Selain itu, korban yang terus berjatuhan di kalangan perwira berpengalaman, khususnya di tingkat junior, turut berperan dalam menjamin penurunan kualitas prajurit-prajurit baru yang dihasilkan. Dengan semua hambatan tersebut, adalah hal yang luar biasa jika pasukan Wehrmacht tetap dapat menampilkan perlawanan yang gigih terhadap musuh-musuhnya (yang semakin besar dan kuat dari waktu ke waktu). Pelatihan yang diterima oleh prajurit-prajurit mereka dapat diarahkan secara khusus kepada individu, awak, seksi, peleton, atau tingkat komando yang lebih tinggi lagi, Tetapi efek akhirnya sangat terkait langsung dengan kualitas instruksi serta instruktur: pihak Jerman sangat menekankan pada laporan tertulis setelah aksi pertempuran, diskusi menyeluruh tentang apa yang telah terjadi, yang diikuti dengan pembekalan seluruh unit atau formasi. Dalam gambar ini, seorang perwira dari unit Aufklärungstruppe (pasukan pengintai) sedang berbicara dengan beberapa prajuritnya di Area Pelatihan Bruck, Austria Timur, pada tahun 1943.

Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2011/06/album-foto-panzertruppen.html

Hans von Seeckt Menginspeksi Infanterie-Regiment 67

 

Pada tanggal 22 April 1936 sang kreator Reichswehr, pensiunan Generaloberst Hans von Seeckt, berulangtahun yang ke-70. Untuk merayakannya sekaligus sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, Adolf Hitler mengangkat Seeckt yang sudah renta sebagai Chef des Infanterie-Regiment 67, sebuah pangkat kehormatan yang biasa diberikan pada perwira tinggi yang dianggap mempunyai kontribusi penting bagi Angkatan Bersenjata Jerman (contoh lainnya adalah Werner von Blomberg yang menjadi Chef des Infanterie-Regiment 73 serta Gerd von Rundstedt yang menjadi Chef des Infanterie-Regiment 18). Foto ini memperlihatkan saat Von Seeckt (kanan) menginspeksi pasukan penjaga kehormatan di Berlin yang diambil dari resimennya, Infanterie-Regiment 67. Di sebelah kirinya adalah Panglima Wehrmacht Werner von Blomberg yang baru dua hari sebelumnya dipromosikan secara luar biasa menjadi Generalfeldmarschall, serta kedua dari kiri adalah General der Infanterie Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Gruppenkommando 1). Jadi dalam foto ini kita bisa melihat tiga orang Chef des Infanterie-Regiment berdiri berdampingan! Von Blomberg dan Von Rundstedt sendiri baru mendapatkan pangkat kehormatan tersebut setelah Von Seeckt (Von Blomberg tanggal 13 Maret 1937, dan Von Rundstedt tanggal 1 November 1938).

Sumber :
https://www.bild.bundesarchiv.de/dba/de/search/?yearfrom=&yearto=&query=seeckt&page=2#

Ugo Cavallero dan Albert Kesselring


28 Juli 1942: Marsekal Italia Ugo Cavallero (kiri) berbincang-bincang dengan kompatriotnya dari Jerman, Generalfeldmarschall Albert Kesselring (Oberbefehlshaber Süd). Cavallero adalah penerima medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, yang dia dapatkan tanggal 19 Februari 1942 sebagai Generale di Corpo d'Armata dan Kepala Staff Pertahanan Angkatan Darat Kerajaan Italia. Dia tercatat sebagai satu dari sembilan orang Ritterkreuzträger asal Italia. Setelah pemerintahan Fasis Mussolini digulingkan oleh rajanya sendiri, Perdana Menteri Pietro Badoglio yang baru dilantik segera memerintahkan penangkapan Cavallero. Dalam dokumen pembelaannya, Cavallero mengklaim bahwa ia juga turut berjasa karena telah menentang Mussolini dan rezimnya, walaupun secara diam-diam. Setelah Perjanjian Damai Cassibile di bulan September 1943, sang Marsekal tua Italia dibebaskan oleh pihak Jerman, dan bahkan kemudian ditawari oleh sahabat lamanya, Kesselring, untuk menjadi panglima dari Angkatan Bersenjata Republik Sosial Italia yang baru dibentuk. Tapi penemuan surat pembelaannya membuat dia berbalik dicurigai oleh pihak Jerman. Pada pagi hari tanggal 14 September 1943, Cavallero ditemukan telah tewas akibat tembakan peluru di taman sebuah hotel di Frascati, padahal baru malam sebelumnya dia makan malam dan ngobrol dengan Kesselring! Masih menjadi perdebatan, apakah dia bunuh diri ataukah dibunuh oleh pihak Jerman. Yang jelas, tindak-tanduknya di akhir kehidupannya mengisyaratkan keteguhan pendiriannya untuk tak mau lagi bekerjasama dengan Jerman dalam menghadapi Sekutu.

Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2012/03/album-foto-italia-zaman-mussolini-dan.html

Erich Raeder Menginspeksi AL Italia di Krim

Foto yang diambil pada tanggal 30 September 1942 ini memperlihatkan Großadmiral Erich Raeder (tengah, Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) yang sedang menginspeksi para anggota Regia Marina (Angkatan Laut Italia) di pangkalan Angkatan Laut Sebastopol di Krim, Front Timur. Gabungan pasukan Jerman, Italia dan Rumania - di bawah pimpinan Marsekal Erich von Manstein - baru saja merebut semenanjung Krim dan benteng Sebastopol yang strategis dari pihak Rusia. Sebagai identifikasi para pengiring Raeder adalah, dari kiri ke kanan: perwira tak dikenal (kemungkinan ajudan Großadmiral Raeder), Konteradmiral Hellmuth Heye (Kommandierender Admiral Schwarzes Meer), Admiral Karlgeorg Schuster (Oberbefehlshaber Marinegruppenkommando Süd), dan Konteradmiral Hans-Hermann Graf von Schweinitz und Krain Freiherr von Kauder (Kommandant Seeverteidigung Krim). BTW, selain dari Raeder dan ajudannya, semua orang yang ada dalam foto ini mengenakan seragam tropis berwarna cerah. Khusus untuk Jerman, tropenuniform (seragam tropis) tidak hanya dikenakan oleh anggota Afrikakorps saja, tapi juga personil-personil lainnya yang bertugas di wilayah panas seperti Krim, Kaukasus, Balkan dan Mediterania.

Sumber :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=5&t=235624&hilit=wilhelm+R%C3%B6der

Wednesday, May 11, 2022

Perwira Panzer Divisi SS ke-12 Hitlerjugend

Pada saat Divisi SS ke-12 "Hitlerjugend" dibentuk pada musim semi tahun 1943, sekitar 2.000 orang perwira dan prajurit dari Divisi SS ke-1 "Leibstandarte" ditarik untuk mengisi posisi komandan dan bintara yang kosong, sementara untuk prajurit-prajuritnya sendiri diambil dari stok ABG-ABG Jerman kelahiran 1926-28 yang masih melimpah. Foto ini diambil pada tanggal 18 Februari 1944, dan memperlihatkan sebagian dari anggota satuan panzer yang merupakan pindahan dari Leibstandarte ke Hitlerjugend. Mereka adalah, baris depan dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Benoni Junker (Chef 6.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1), SS-Obersturmführer der Reserve Ludwig Ruckdeschel (Chef 6.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 12), SS-Obersturmführer Helmut Schlauss (Nachrichtenoffizier SS-Panzer-Regiment 12), SS-Hauptsturmführer der Reserve Wilhelm Beck (Chef 2.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 12), SS-Hauptsturmführer Dr.med. Rudolf Stiawa (Regimentsarzt SS-Panzer-Regiment 12), SS-Hauptsturmführer Dr.med. Oskar Jordan (Abteilungsarzt II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 12), dan SS-Obersturmführer der Reserve Waldemar Schutz (Stabsoffizier I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 12). Uniknya, Letnan-Satu Ruckdeschel (kedua dari kiri) aslinya adalah seorang Mayor-Jenderal Allgemeine-SS (SS non-tempur) yang kemudian, demi untuk mencicipi medan pertempuran, bergabung dengan Waffen-SS (SS tempur) meskipun dengan resiko mempunyai pangkat terpisah yang jauh lebih rendah daripada pangkat aslinya!

Sumber :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=38&t=255256&hilit=Ludwig+Ruckdeschel

Sunday, May 8, 2022

Markas Panzer-Abteilung z.b.V. 40 di Denmark


Foto yang diambil bulan April 1940 ini memperlihatkan sejumlah Panzerkampfwagen I Ausf. B milik  1.Kompanie / Panzer-Abteilung z.b.V. 40 yang diparkir di depan pintu masuk Hotel Jørgensens di Horsens, Denmark, yang dijadikan sebagai markas dari batalyon panzer tersebut selama masa tinggalnya di Denmark. Hotel Jørgensens sendiri beralamat di jalan Søndergade no. 17, dan sampai sekarang masih beroperasi.

Panzer-Abteilung zur besonderen Verwendung 40 (Panzer-Abteilung z.b.V. 40), yang diterjemahkan sebagai "Batalyon Tank untuk Tujuan Khusus", dibentuk pertama kali pada tanggal 8 Maret 1940 dan dibentuk special pake telor untuk invasi Jerman ke Denmark dan Norwegia yang berlangsung sebulan setelahnya. Unit ini sebagian besar diisi oleh tank-tank ringan dari jenis Panzer I dan II, yang disebar di tiga kompi (berkekuatan masing-masing tiga peleton) serta satu seksi markas. Pada tanggal 9 April 1940 Panzer-Abteilung z.b.V. 40 berkekuatan 72 tank, yang terdiri dari 42 Panzer I, 21 Panzer III, 6 Panzerbefehlswagen I, dan 3 Neubaufahrzeug Typ B. Pada saat invasi dimulai, kompi pertama dan kedua dikirim ke Denmark melalui jalan darat, sementara kompi ketiga diberangkatkan ke Norwegia dengan menumpang kapal transport Urundi dan Antaris H. Pada tanggal 10 April 1940 Antaris H ditenggelamkan oleh kapal selam Inggris bersama dengan 15 tank beserta awaknya. Hanya dua tank yang selamat tiba di tujuan. Pasukan Jerman di Norwegia kemudian mendapat tambahan balabantuan dari kompi pertama dan kedua Panzer-Abteilung z.b.V. 40, yang berangkat dari Denmark tanggal 20 April dan tiba empat hari kemudian.






Sumber :
https://477768.livejournal.com/5996713.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Panzer-Abteilung_40
https://www.reddit.com/r/wwiipics/comments/k5lpr8/panzer_i_ausf_bs_of_panzerabteilung_40_at_the/
https://waralbum.ru/357345/

Perwira SS dan Polizei di Sekeliling Tatra 87

Foto ini diambil di Calais, wilayah pendudukan Prancis, pada akhir tahun 1940, dan berasal dari album foto milik seorang anggota 1.Kompanie / Feuerschutzpolizei-Regiment 1 "Sachsen" (Kompi Pertama Resimen Polisi Pemadam Kebakaran 1 "Sachsen"). Disini diperlihatkan sebuah mobil Tatra 87 yang dikerubungi oleh para perwira SS dan Polizei. Memakai Führermantel ketiga dari kiri adalah SS-Brigadeführer Ludolf von Alvensleben, jenderal SS yang seusai perang dituduh bertanggungjawab atas kematian ribuan orang rakyat Polandia. Tatra 87 sendiri adalah mobil produksi Cekoslowakia yang terbilang kendaraan revolusioner pada masanya. Mobil yang mempunyai tiga lampu depan ini menjadi salah satu yang tercepat di golongannya, tapi juga yang teririt dalam masalah konsumsi bahan bakar. Ini sebagian besar diraih berkat bodinya yang aerodinamis, hasil rancangan orang yang sama yang merancang kerangka balon raksasa Zeppelin. Dari sejak kemunculan pertamanya, Tatra 87 telah menarik minat banyak begitu orang, dan beberapa fiturnya terbilang sangat maju di zamannya sehingga kemudian ditiru oleh mobil-mobil di masa depan, termasuk Porsche dan Volkswagen. Orang-orang terkenal yang pernah memiliki mobil ini diantaranya adalah si "Rubah Gurun" Erwin Rommel, perancang pesawat Jerman Ernst Heinkel, Marsekal Soviet Andrey Yeryomenko, Raja Farouk I dari Mesir, dan pembawa acara Amerika terkenal Jay Leno.

Sumber :
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=38&t=228163&p=2075127&hilit=hans+rumpf#p2075127
https://www.forum-der-wehrmacht.de/index.php?user-post-list/22919-siegerland/

Thursday, May 5, 2022

Pilot Rusia Tawanan Jerman


Pilot-pilot Luftwaffe berkeliling di sekitar musuh mereka dari Angkatan Udara Soviet, Mayor Yakov Ivanovich Antonov (Komandan Resimen Pemburu Udara ke-84), yang baru saja ditangkap, 25 Agustus 1942. Di hari itu, pilot pemburu Antonov dan anakbuahnya ditugaskan untuk melindungi satuan bomber Rusia yang sedang melakukan misi pengeboman di lapangan udara dekat Mozdok yang dikuasai oleh Jerman. Saat pesawat-pesawat pemburu Luftwaffe kemudian datang untuk menghadapi para penyerbu tersebut, pesawat Polikarpov I-153 yang dipiloti oleh Antonov ditembak jatuh dalam sebuah dogfight melawan jagoan udara dari Jagdgeschwader 52, Günther Rall (peraih total 275 kills). Antonov berhasil bail-out dari pesawatnya dan mendarat dengan selamat menggunakan parasut di sebuah kebun bunga matahari. Tak lama datang prajurit-prajurit Jerman yang kemudian menawannya. Foto ini sendiri diambil beberapa saat setelahnya, saat Antonov - yang telah mendapat perawatan untuk lukanya - diinterogasi oleh Oberleutnant Adolf Dickfeld (kedua dari kiri, Adjutant III.Gruppe / Jagdgeschwader 52), yang juga adalah seorang jagoan udara dengan 136 kills. Sementara itu, yang sibuk memeriksa buku identitas si pilot Soviet di sebelahnya adalah Komandan Jagdgeschwader 52, Major Gordon Gollob. BTW, sang tawanan pilot Rusia sendiri adalah seorang pilot jagoan peraih medali militer tertinggi yang bisa diberikan oleh negaranya, "Hero of the Soviet Union". Dalam foto ini kita bisa melihat medali tersebut terpasang di atas saku bajunya dan terletak paling kiri, yang diikuti oleh Order of Lenin dan Order of the red Banner. Berdasarkan buku memoar dari Günther Rall, Antonov diperlakukan dengan sangat baiknya oleh pihak Jerman, dan bahkan diperbolehkan berkeliling sekitar pangkalan udara Luftwaffe tanpa pengawalan ketat! Antonov kemudian berhasil melarikan diri dan selamat sampai dengan perang usai, walaupun saat penangkapannya pihak Soviet telah mengumumkan bahwa sang pilot hilang dalam pertempuran.

Sumber ;
https://www.wehrmacht-awards.com/forums/forum/wehrmacht-uniforms-and-equipment/luftwaffe-flying-corps-uniforms-traditions-and-equipment/561468-fighter-pilot-hero-of-the-soviet-antonov-jacob-in-german-captivity?t=562024

Wednesday, May 4, 2022

Gordon Gollob dan Pesawatnya yang Bolong

Major Gordon Gollob (Führer Jagdgeschwader 52) memperlihatkan pesawat Messerschmitt Bf 109 tunggangannya yang bolong oleh tembakan peluru musuh. Foto ini diambil pada tanggal 29 Agustus 1942 di sebuah lapangan udara di Front Timur oleh Kriegsberichter Jütte dari KBK Lw zbV (Kriegsberichter-Kompanie Luftwaffe zur besonderen Verwendung). Di hari itu, dia menembak jatuh empat pesawat Rusia sehingga mengerek kemenangannya menjadi 150 buah. Di leher Gollob sendiri tergantung medali Schwerter zum Ritterkreuz, yang didapatkannya pada tanggal 23 Juni 1942 setelah mencatatkan 107 kemenangan udara. Hanya berselang satu hari setelah foto ini diambil, sang Geschwaderkommodore (Komandan Skuadron Udara) menerima pengumuman bahwa dia menjadi orang ketiga di seantero Angkatan Bersenjata Jerman yang dianugerahi Brillanten, medali tingkat keempat dari Ritterkreuz sekaligus penghargaan militer tertinggi yang bisa diberikan oleh Hitler sampai saat itu. Gollob sendiri mendapatkan Brillanten sebagai ganjaran atas prestasinya sebagai pilot pertama dalam sejarah yang mencatatkan 150 kemenangan udara terkonfirmasi!

Sumber :
https://waralbum.ru/161552/

Jagoan Luftwaffe Werner Mölders

 
Oberst Werner Mölders (18 March 1913 – 22 November 1941) adalah jagoan udara Luftwaffe yang tercatat sebagai peraih kemenangan udara terbanyak dalam Perang Saudara Spanyol (14 pesawat sebagai korban); juga orang pertama dalam sejarah yang melewati jumlah kemenangan udara Baron Manfred von Richthofen dalam Perang Dunia Pertama (80 buah); orang pertama yang meraih 100 kemenangan udara; dan orang pertama yang dianugerahi medali super bergengsi Brillanten zum Ritterkreuz! Dia juga menjadi orang yang mengembangkan taktik formasi udara "finger four" yang masih digunakan sampai saat ini. Selain Perang Saudara Spanyol (1936-1939), Mölders juga ikut berpartisipasi dalam "Perang Bohong-Bohongan" di Front Barat yang berlangsung di tahun 1939-1940, Pertempuran Prancis (1940), dan Pertempuran Britania (1940-1941). Saat unitnya dipindahkan ke Front Timur untuk bersiap-siap menyerang Uni Soviet, sang jagoan udara jempolan telah mengantongi 68 kemenangan terkonfirmasi. Menghadapi pilot-pilot Rusia yang kurang pengalaman di Front Timur, jumlah kemenangannya bertambah dengan cepat, dan di pertengahan bulan Juli 1941 telah mencapai 101 buah. Hitler langsung mengganjarnya dengan medali militer tertinggi yang bisa diberikan oleh Jerman, yaitu Brillanten, sekaligus melarangnya untuk terbang lagi karena kini namanya telah terkenal dan terlalu berharga untuk sekedar dibiarkan berjibaku di front pertempuran. Mölders kemudian diangkat sebagai "General der Jagdflieger" alias pimpinannya para pilot pemburu Luftwaffe. Pada bulan November 1941 secara mendadak dia dipanggil ke Berlin untuk menghadiri pemakaman Jenderal Luftwaffe Ernst Udet yang mati bunuh diri. Dalam perjalanan, pesawat angkut yang membawa Mölders mengalami masalah mesin dan menabrak daratan saat berusaha mendarat darurat di Breslau. Mölders tewas dalam kecelakaan tersebut, dan jenazahnya kemudian dikebumikan berdekatan dengan Udet - yang juga adalah seorang mantan pilot pemburu Jerman dalam Perang Dunia I - di Invalidenfriedhof Berlin.

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Werner_M%C3%B6lders

Tuesday, May 3, 2022

Panzer III dalam Parade Militer

Dengan semakin banyaknya modifikasi yang diterapkan pada Panzerkampfwagen III Ausf.H (seperti yang tampak dalam foto ini), cupola jenis baru ditambahkan pada turet bersama dengan ventilasi melingkar pada atapnya (bagian belakang dari turetnya sendiri adalah plat tanpa sambungan yang tidak ikut dimodifikasi bersama cupolanya). Meriam KwK38 L/42 kaliber 5cm yang menjadi senjata utama ditempatkan pada lapisan plat eksternal dengan desain baru yang merupakan perlengkapan standar dari hampir semua panzer jenis ini; perhatikan lubang tempat melihat di kedua sisi plat meriam, juga "rumah" baja di sekitar dudukan MG 34. Sebuah kedok supir baru yang bisa dikeluar-masukkan ikut ditambahkan, sementara bagian depan kubahnya sendiri diberi tambahan lapisan baja (yang disematkan dengan cara dibaut) dengan ketebalan 30mm - baut yang sama dipakai untuk memperkuat plat MG 34, kedok supir, serta titik penarik. Lampu depan Notek dipasang di fender samping supir, sementara lampu depan konvensional tidak dilengkapi dengan tudung berlubang untuk black-out. Simbol yang terlihat di sebelah kedok supir (huruf "Y" berwarna kuning) menunjukkan bahwa Panzer III ini merupakan kepunyaan dari 2. Panzer-Division, dan foto ini sendiri diambil setidaknya setelah tahun 1941. Kita juga bisa melihat gambar segi-empat kecil bergaris putih di bagian samping turet yang menghadap ke depan.
 
Sumber :
Buku "Panzer Vor: German Armor At War 1939-45" kaya Frank V. De Sisto

Parade Panzer-Abteilung z.b.V. 40 di Oslo

Parade militer Jerman dari satuan Panzertruppen (Pasukan Tank) yang digelar pada pukul 10:30 di jalan Karl Johans gate, Oslo, ibukota Norwegia, pada tanggal 1 Oktober 1940. Tank-tank dari jenis Panzerkampfwagen I Ausf.B ini berasal dari Panzer-Abteilung z.b.V. 40 pimpinan Oberstleutnant Ernst Volckheim, yang tampak dalam foto sedang memberi hormat militer dengan didampingi oleh salah seorang perwiranya. Dalam foto ini, Abteilungskommandeur Volckheim berdiri di atas podium kehormatan yang ditempatkan di pinggir lapang Universitetsplassen, yang merupakan bagian dari komplek Universitas Oslo. Ernst Volckheim sendiri tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pendiri pasukan panzer Jerman, selain dari Heinz Guderian yang lebih terkenal. Dari tahun 1924 dia sudah menulis tentang teori perang tank, yang dibuatnya berdasarkan pengalamannya dalam Perang Dunia Pertama sebagai seorang anggota Korps Tank Kekaisaran Jerman. Ironisnya, yang kemudian mendapat publikasi lebih luas adalah Guderian, yang baru menulis buku masterpiece-nya, "Achtung Panzer!", baru pada tahun 1937! Ini karena yang terakhir lah yang memperkenalkan satuan lapis baja pada pemimpin Jerman Adolf Hitler, yang kemudian begitu terkesan atas pemaparan Guderian sehingga langsung berkata dengan antusias, "Inilah yang aku butuhkan! Inilah yang aku ingin miliki!"







Sumber :
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Fo30141711070017_WW2_Norway_1940-10-01_Wehrmacht_Panzertruppen_Ernst_Volckheim_Panzerkampfwagen_German_Tank_troops_parade_salute_Karl_Johans_gate_Universitetsplassen_Oslo_NTBs_krigsarkiv_Riksarkivet_CC_BY_Rettighetshaver_etc_krediteres.jpg

Monday, May 2, 2022

Gebirgsmarine di Narvik 1940

 
Foto ini pertama kali nongol dalam buku "Narvik im Bild" terbitan tahun 1941 karya Gerd Böttgers, dan memperlihatkan seorang Gebirgsmarine berjanggut tipis yang ikut serta dalam pertempuran di Narvik (Norwegia) tahun 1940. Tellermütze terpasang di kepalanya, sementara stielhandgranate M24 "Potato-Masher" terselip di pinggangnya. Uniknya, dia mengenakan seragam militer M34 Norwegia lengkap dengan Colt-rig tempat menyimpan magasin Kongsberg Colt 1911 yang juga merupakan produksi Norwegia! Gebirgsmarine sendiri sebenarnya adalah para pelaut Kriegsmarine yang kapalnya ditenggelamkan di sekitar kota pelabuhan Narvik, sehingga memaksa mereka bertempur di darat bersama-sama dengan Gebirgsjäger (Pasukan Gunung) dan Fallschirmjäger (Pasukan Terjun Payung). Di tengah situasi pertempuran yang kacau-balau dan ketiadaan pasokan senjata serta perlengkapan, para "pasukan laut" ini mau tidak mau dipaksa untuk menggunakan peralatan milik Angkatan Barsenjata Norwegia yang tersimpan di depot Elvegardsmoen yang telah berpindah tangan ke pihak Jerman dari sejak tanggal 9 April 1940. Karenanya, banyak foto di saat itu yang memperlihatkan pasukan Jerman (terutama Gebirgsmarine) yang mengenakan pakaian serta perlengkapan perang Norwegia, termasuk senapan Krag-Jörgensen serta sepatu tempur militærstøve.

Sumber :
Narvik im Bild

Eduard Dietl dan Prajuritnya

 
Foto ini pertama kali dimuat dalam buku "Narvik im Bild" terbitan tahun 1941 karya Gerd Röttger, dan memperlihatkan Generalleutnant Eduard Dietl (Kommandeur 3. Gebirgs-Division) bersama dengan prajurit-prajurit Gebirgsjäger (Pasukan Gunung) pimpinannya. Mereka semua mengenakan topi khas yang dinamakan Bergmütze (Topi Gunung), yang dihiasi oleh pin berbentuk bunga Edelweiss di bagian pinggirnya. Topi jenis ini begitu populernya di kalangan prajurit Jerman sehingga pada tahun 1943 diadopsi sebagai topi umum pasukan Wehrmacht dan SS dengan nama Feldmütze M43 (Topi Lapangan Model 1943). Atas jasa-jasanya dalam invasi Jerman atas Norwegia, pada tanggal 9 Mei 1940 Jenderal Dietl dianugerahi medali militer bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, disusul oleh Eichenlaub tanggal 19 Juli 1940 (yang terakhir sebagai Kommandierender General Gebirgskorps "Norwegen"). Dia tercatat sebagai orang pertama dari 863 orang di seantero Angkatan Bersenjata Jerman yang dianugerahi Eichenlaub, yang merupakan medali tingkat kedua dari Ritterkreuz.
 
Sumber :
https://foto.digitalarkivet.no/fotoweb/archives/5001-Historiske-foto/Indekserte%20bilder/L_6430Fo30141706300028_246.tif.info#c=%2Ffotoweb%2Farchives%2F5001-Historiske-foto%2F%3F25%3DOkkupasjonstid

Sunday, May 1, 2022

Reinhard Heydrich di Oslo Norwegia

Dengan dipimpin oleh Reinhard Heydrich, para perwira Gestapo (Geheime Staatspolizei), Kripo (Kriminalpolizei) dan SD (Sicherheitsdienst) melakukan ziarah ke Soldatenfriedhof (makam prajurit Jerman) Ekeberg di Oslo, Norwegia. Ini adalah salah satu bagian dari acara kunjungan sang dedengkot polisi rahasia Nazi tersebut ke wilayah pendudukan Norwegia, yang berlangsung dari tanggal 3 s/d 6 September 1941. Heydrich sendiri baru saja melepas jabatannya sebagai perwira Luftwaffe setelah didamprat habis-habisan oleh Panglima SS Himmler gara-gara ketahuan ikut terbang dalam misi tempur ke wilayah musuh, suatu resiko yang tidak perlu bagi seorang petinggi militer SS sepenting dirinya! Sebagai identifikasi bule-bule dalam foto ini, dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Hermann Kluckhohn (Adjutant Chef Reichssicherheitshauptamt), SS-Sturmbannführer Walter Schellenberg (Chef Sicherheitsdienst), tidak dikenal, SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Heinrich Müller (Chef Gestapo), SS-Obersturmbannführer Dr. Rudolf "Rolf" Schiedermair (Leiter Abteilung "Allgemeine Staatsverwaltung" in Reichskommissariat Norwegen), tidak dikenal, SS-Gruppenführer Reinhard Heydrich (Chef Reichssicherheitshauptamt), SS-Obersturmbannführer Heinrich Fehlis (Kommandeur Sicherheitspolizei und SD Oslo und Befehlshaber Sicherheitspolizei und SD Norwegen), dan tidak dikenal.

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Fo30141711030060-2_Bekransning_p%C3%A5_%C3%A6reskirkeg%C3%A5rden_p%C3%A5_Ekeberg_september_1941_Heydrich.jpg