Sunday, March 19, 2023

Ritterkreuzträger Alfred Greim dari Grossdeutschland

 
Oberst Alfred Greim (8 Agustus 1902 - 19 Mei 1943) dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 4 Juni 1942 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur II.Bataillon / Infanterie-Regiment "Großdeutschland" (motorisiert). Medali bergengsi tersebut diberikan sebagai penghargaan atas aksi defensif batalyonnya dalam pertempuran melawan Tentara Merah di pinggir barat sungai Upa, Tula, tanggal 13 Desember 1941. Dengan hanya dibantu oleh beberapa buah meriam dari Artillerie-Abteilung 400, Batalyon Kedua Resimen Grossdeutschland mampu menahan berkali-kali upaya terobosan pasukan Soviet di sektornya yang berjumlah lebih besar, hingga akhirnya musuh menyerah dan mundur kembali. Greim sendiri nantinya meninggal dunia pada tahun 1943 selama dalam perawatan di rumah sakit di tanah air, bukan karena luka-luka yang dideritanya dalam pertempuran melainkan karena demam ruam akibat dari infeksi oleh serangga di padang rumput Front Timur! BTW, dalam buku "God, Honor, Fatherland: A Photo History of Panzergrenadier Division “Grossdeutschland” karya Thomas McGuirl dan Remy Spezzano (halaman 27), ada sedikit keterangan menarik mengenai foto ini (yang merupakan koleksi Bundesarchiv Jerman): Di sakunya persis di bawah lambang elang, tergantung salah satu medali terpenting NSDAP, yaitu Blutorden (Blood Order), yang hanya dikenakan oleh sekelompok orang yang terlibat kudeta gagal partai Nazi di Münich tahun 1923. Uniknya, Greim sendiri bukanlah anggota awal partai tersebut (karena ada larangan keras anggota militer untuk ikut campur dalam urusan politik). Blutorden untuk Greim diberikan karena pada saat berlangsungnya kudeta tanggal 9 November, ia masih menjadi kadet muda sekolah infanteri Reichswehr di Münich. Komandan sekolah tersebut, yang bersimpati pada Hitler, memerintahkan para kadet untuk keluar membawa senjata demi mendukung usaha kudeta. Ironisnya, pemberontakan keburu dipadamkan sebelum para tentara muda ini ikut ambil bagian. Petinggi Reichswehr di Berlin kemudian memberikan hukuman dengan memindahkan sekolah infanteri ke Dresden, sementara para kadet dan perwiranya dijuluki sebagai "Putschists" (tukang kudeta). Kondisi tidak menguntungkan ini berbalik saat Hitler naik ke tampuk pemerintahan pada tahun 1933, dan para mantan didikan sekolah infanteri ini mendapatkan kehormatan untuk dianugerahi Blutorden - sama seperti veteran-veteran kudeta 9 November 1923 lainnya - meskipun notabene mereka tidak terlibat langsung dalam peristiwa tersebut! Yang kemudian terjadi adalah, keadaan tidak biasa saat ratusan prajurit militer - yang sama sekali bukan anggota partai - berhak untuk mengenakan medali langka Nazi yang hanya dikenakan oleh segelintir anggota awal partai tersebut!


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
https://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=5&t=52168&hilit=alfred+greim

No comments:

Post a Comment