Sunday, April 19, 2020

Pernikahan Tunggal Anggota Afrikakorps

 Upacara Ferntrauung seorang anggota Zentral Ersatzteillager 220 di Afrika Utara. Ferntrauung (proxy wedding / pernikahan yang dikuasakan atau diwakilkan) adalah pernikahan dimana salah satu mempelainya tidak hadir secara fisik, dan biasanya diwakili oleh orang lain. Bila kedua mempelai tidak hadir, maka diadakan ferntrauung ganda. Pihak Jerman memperbolehkan pernikahan semacam ini bagi para prajuritnya yang bertugas di luar negeri dari sejak bulan November 1939, tak lama setelah berakhirnya kampanye militer di Polandia. Bentuk ferntrauung paling "ekstrim" (mulai diperkenalkan pada tanggal 6 November 1941) adalah pernikahan dimana mempelai prianya telah hilang atau gugur di medan pertempuran! Pernikahan "horor" semacam ini biasanya tetap dilaksanakan karena si wanita telah mengandung bayi hasil hubungannya, sementara keluarganya (dan juga pihak yang berwenang) tidak menginginkan status si anak yang nantinya menjadi "anak haram" atau membuat malu keluarganya. Tercatat sebanyak 25.000 kasus perkawinan semacam ini yang terjadi di Jerman selama masa Perang Dunia II! Balik lagi ke foto: bertindak sebagai penghulu dalam pernikahan solo tersebut adalah Major Peter Deiglmayer, yang juga menjabat sebagai Komandan Zentral Ersatzteillager 220. Foto ini - yang merupakan koleksi pribadi dari Denis Daum - adalah satu dari beberapa puluh foto hasil peninggalan Major Deiglmayer, yang kebanyakan diambil di sekitar wilayah Mediterania (Afrika Utara dan Eropa Selatan). Lalu unit apakah Zentral Ersatzteillager 220 itu? Ini adalah satuan setingkat batalyon yang bertanggungjawab untuk mengurusi gudang suku-cadang dari kendaraan-kendaraan milik Afrikakorps. Tidak ada keterangan kapan dan dimana foto ini diambil, tapi kemungkinan besar pada tahun 1941 di Benghazi, Libya. Kenapa tahun 1941? Karena orang-orang terlihat masih memakai tropenuniform versi awal yang berwarna coklat (dan juga penampakan tropenhelm yang secara umum hanya digunakan di masa-masa awal keberadaan pasukan Jerman di Afrika Utara). Lalu kenapa harus di Benghazi? Karena kota itulah yang menjadi markas utama Zentral Ersatzteillager 220 dari tahun 1941 s/d 1942


Sumber :
https://www.facebook.com/groups/1728158044141689/

No comments:

Post a Comment